Salah satu aspek penting dalam tumbuh kembang anak ialah pemenuhan gizi yang seimbang. Pemenuhan gizi tersebut berasal dari makanan yang dikonsumsi oleh anak sehari-hari. Namun, perlu dipahami bahwa tidak semua makanan yang dikonsumsi anak pasti memiliki gizi yang baik dan dibutuhkan oleh anak.
Itulah mengapa untuk pemenuhan gizi seimbang, para orangtua perlu tahu pilar - pilar utama dalam penerapannya. Tentu saja dalam pilar tersebut ada beberapa informasi ataupun aturan yang perlu diperhatikan oleh orangtua dan anak agar semakin selektif dalam memilih makanan.
Advertisement
BACA JUGA
Lebih mudahnya, makanan bergizi pastinya merujuk pada sayur-sayuran dan juga buah-buahan serta makanan berprotein lainnya. Sayangnya, banyak anak yang tidak begitu tertarik dengan makanan-makanan bergizi, melainkan lebih menyukai makanan yang belum tentu jelas gizinya dan sebagian besar justru mengandung zat berbahaya.
Oleh karena itu, para orangtua perlu tahu pilar apa saja untuk menerapkan pemenuhan gizi seimbang. Dilansir dari beragam sumber, Fimela.com kali ini akan mengulas 4 pilar utama dalam penerapan gizi seimbang untuk anak. Simak ulasan selengkapnya berikut ini.
Advertisement
Mengupayakan Pola Hidup Aktif dengan Berolahraga
Pilar pertama dalam penerapan gizi seimbang untuk anak ialah mengupayakan pola hidup aktif dengan berolahraga. Pemenuhan gizi seimbang tidak hanya soal makanan, tetapi juga soal keaktifan anak melalui ruang geraknya dan seberapa banyak anak berolahraga.
Perlu diketahui bahwa keaktifan dan aktivitas olahraga juga nantinya akan berpengaruh terhadap metabolisme tubuh anak untuk mencerna makanan – makanan yang telah dikonsumsi. Proses metabolisme tubuh tersebut akan lebih sehat dan lancar ketika anak juga bergerak aktif dan menyukai olahraga
Caranya mudah saja, bisa dimulai dengan mengajak anak bersepeda atau berjalan kaki di taman atau komplek rumah. Lakukan hal ini menjadi rutinitas agar anak terbiasa bergerak dan berolahraga. Selain itu, jangan larang anak bermain dengan aktif saat di rumah. Dengan bergerak, anak akan mengelurkan keringat dan tubuh pun menjadi bugar.
Menjaga Berat Badan Ideal Anak
Pilar kedua dalam penerapan gizi seimbang untuk anak ialah menjaga berat badan ideal anak agar terhindar dari obesitas dini. Hal ini karena keseimbangan gizi dalam tubuh bisa dilihat dari berat badan seseorang yang ideal dalam indeks massa tubuh (IMT).
Untuk mendapatkan berat badan ideal, anak harus memakan makanan yang bergizi. Pilihlah makanan yang mengandung serat dan karbohidrat agar tidak mudah cepat lapar.Jika anak diberi makanan asal-asalan saja tanpa melihat kandungan gizi pada makanan. Maka makanan tidak bisa memenuhi gizi dan anak akan cepat lapar. Lapar terjadi karena kurangnya karbohidrat dan serat pada tubuh.
Advertisement
Mengonsumsi Aneka Macam Makanan Sehat
Pilar ketiga dalam penerapan gizi seimbang untuk anak ialah mengonsumsi aneka macam makanan sehat. Semua makanan umumnya memiliki kandungan yang baik untuk tubuh. Namun, perlu diperhatikan bahwa satu macam aneka makanan tidak bisa memenuhi kebutuhan gizi seperti protein, karbohidrat, lemak, dan lainnya.
Untuk itu berilah anak makanan yang kaya akan manfaat. Misalnya saat memberikan makan siang, berikan makanan yang terdapat di dalamnya karbohidrat, lemak, vitamin, protein, dan lainnya. Begitupun juga pada sarapan dan makan malam. Untuk karbohidra bisa memberikan nasi atau kentang. Protein dengan lauk seperti ikan, telur, ayam, dan tahu tempe. Sedangkan mineral dan vitamin bisa didapatkan dari buah dan sayur.
Belajar Menerapkan Pola Hidup Sehat
Terakhir, pilar keempat dalam penerapan gizi seimbang untuk anak ialah dengan belajar menerapkan pola hidup sehat pada anak. Mulai dari hal yang sederhana seperti, selalu menjaga kebersihan rumah agar nyaman dan terhindar dari segala penyakit. Terinfeksinya penyakit dapat mempengaruhi keseimbangan gizi pada tubuh.
Jika anak sakit maka nafsu makan akan berkurang, lemas selama beraktivitas. Padahal saat tubuh sedang sakit penting memakan makanan yang bergizi untuk pulih kembali. Keseimbangan gizi dan terinfeksi penyakit ternyata berhubungan. Maka dari itu, ciptakan pola hidup yang sehat dan bersih. Kebersihan tidak hanya dari rumah saja, melainkan diri sendiri juga harus dijaga. Terapkan pola hidup bersih pada anak-anak.