Fimela.com, Jakarta Media bermain anak kini sudah mengikuti perkembangan zaman, jika dulu media bermainnya adalah boneka dan alat masak, kini mereka lebih suka memainkannya dilayar ponsel atau gadget dengan beragam aplikasi permainan yang ada didalamnya. Jika dilakukan dalam waktu terntentu, bermain melalui ponsel tidak menjadi masalah, namun hal ini dapat menyebabkan candu.
Anak yang sering bermain ponsel dan gadget akan sulit lepas dari gadegtnya dan apabila tidak disikapi, maka kebiasaan tersebut dapat berdampak buruk bagi kesehatan anak. Oleh karena itu, orangtua perlu tahu cara yang tepat untuk membatasi anak bermain gadget.
Advertisement
BACA JUGA
Pasalnya kebiasaan ini akan menyebabkan anak menjadi malas belajar dan bahkan penglihatannya bisa menjadi terganggu akibat terlalu lama menatap layar. Terlalu sering bermain gadget juga tidak baik untuk kepribadiannya karena hal ini bisa membuat anak menjadi lebih individual.
Untuk itu, para orangtua perlu tahu cara yag tepat untuk mengatasinya. Fimela.com kali ini akan mengulas tips mudah dalam membatasi anak bermain gadget. Tips ini bisa diterapkan secara langsung dalam kehidupan sehari-hari agar anak tidak kecanduan gadget.
Advertisement
Memberi Nasihat Tentang Bahaya Kecanduan Gadget
Tips mudah yang pertama untuk membatasi anak bermain gadget ialah dengan memberinya nasihat serta pengetahuan bahwa bermain gadget terlalu sering bisa menyebakan kecanduan dan akan berdampak buruk bagi anak. Nasihati secara pelan agar anak dapat mengerti bahaya akibat terlalu sering bermain gadget.
Cara ini adalah yang paling sederhana agar anak dapat mengerti bahwa bermain gadget dapat memberikan efek buruk sehingga secara mandiri, ia akan membatasi diri dalam menggunakan gadget tanpa perlu adanya paksaan maupun kekerasan.
Mengatur Jadwal Bermain Gadget
Berikutnya, tips mudah yang kedua untuk membatasi anak bermain gadget ialah dengan mengatur jadwal bermainnya. Cara ini cukup efektif agar anak tidak terlalu sering bermain gadget dan tetap bisa fokus belajar tanpa perlu takut terganggu.
Cara ini juga akan membuat cara belajar dan cara bermain anak menjadi lebih seimbang dan teratur. Namun, yang perlu menjadi perhatian ialah saat mendisiplinkan anak untuk mematuhi jadwal belajar dan bermain gadget yang telah diberikan orangtua. Untuk itu, orangtua juga tetap perlu memberikan pengawasan agar anak bisa disiplin.
Advertisement
Orangtua Perlu Memberi Contoh
Selanjutnya, tips mudah yang ketiga untuk membatasi anak bermain gadget ialah dengan memberi contoh dari perilaku orangtua terhadap anaknya. Sebagai agen sosialisasi yang pertama, anak akan mengalami proses ‘meniru’ dari perilaku orangtua. Maka dari itu, jika orangtua menginginkan agar anak bisa berhenti atau mengurangi penggunaan gadget, orangtua perlu mencontohkannya terlebih dahulu.
Apa yang dilakukan orangtua dan dilihat oleh anak biasanya akan ditiru dan dianggap sebagai sesuatu yang boleh dilakukan. Oleh karena itu, sebaiknya orangtua memberikan contoh yang baik terlebih dahulu, dimulai dari tidak menggunakan ponsel secara sering di rumah.
Mengajak Anak Bermain di Luar Rumah
Keempat, tips mudah berikutnya yang bisa diterapkan oleh orangtua untuk membatasi anak dalam bermain gadget ialah dengan mengajak anak bermain diluar rumah. Cara ini efektif untuk memberikan distraksi pada anak agar meluoakan gadget.
Pastinya mengajak anak bermain diluar rumah dan bisa bersosialisasi jauh lebih baik daripada ia menghabiskan waktunya seharian di runah dengan bermain gadget. Cara ini juga bisa membuat anak lebih aktif secara sosial.
Advertisement
Mengajaknya Bermain Bersama Teman Sebayanya
Terakhir, tips mudah agar anak tidak sering bermain gadget ialah dengan mengajaknya bermain bersama teman sebayanya. Bisa jadi anak sering bermain gadget karena ia jarang bermain bersama temannya. Oleh karena itu, biarkan anak bermain bersama teman sebayanya agar bisa melupakan gadget.
Bermain bersama teman sebaya pastinya akan memberikan banyak manfaat, selain mempererat tali pertemenan, kepakaan sosial anak juga bisa terasah dengan bermain dan berinteraksi bersama anak yang seumuran dengannya.