Fimela.com, Jakarta Dalam Islam, anak merupakan titipan Allah SWT yang patut untuk dirawat dan dijaga. Pun sama halnya dengan orangtua ketika diberikan seorang anak maka Allah SWT tengah memercayai mereka untuk membesarkan anak tersebut agar tumbuh menjadi anak yang sholeh dan bermanfaat.
Namun, dalam realitanya, kita pasti mudah menemui banyak kasus kekerasan anak yang biasa dilakukan secara sadar ataupun tidak sadar oleh orangtuanya sendiri. Hal ini bisa terjadi karena pada dasarnya orangtua tidak memiliki pedoman dalam mendidik anak sehingga menganggap bahwa kekerasan adalah hal yang bisa dipakai.
Advertisement
BACA JUGA
Sebaiknya, para orangtua mendidik anaknya dengan cara yang islami, yakni cara yang sesuai dengan pesan dari Rasulullah. Kelak ketika orangtua berhasil mendidik anaknya dengan baik, maka merekalah yang akan mendoakan dan memohonkan ampun kepada Allah SWT atas dosa-dosa yang pernah dilakukan orangtua karena doa anak sholeh adalah amalan yang tidak terputus saat manusia meninggal.
Untuk itu, Fimela.com kali ini akan mengulas cara mendidik anak menurut Islam yang bisa dicontoh oleh orangtua. Ulasan ini dapat menjadi referensi bagi orangtua dalam mendidik anaknya. Simak ulasan selengkapnya berikut ini.
Advertisement
Memperkenalkan Dasar-Dasar Islam
Cara mendidik anak menurut Islam yang pertama ialah mulai mengenalkan dasar-dasar Islam pada anak. Cara ini dilakukan untuk menanamkan rasa cintanya pada Islam dan Allah SWT. Hal ini sesuai dengan Hadist dari Ibnu Abbas:
“Bukalah lidah anak-anak kalian pertama kali dengan kalimat “Lailaha-illaallah”. Dan saat mereka hendak meninggal dunia maka bacakanlah, “Lailaha-illallah”. Sesungguhnya barangsiapa awal dan akhir pembicaraannya “Lailah-illallah”, kemudian ia hidup selama seribu tahun, maka dosa apa pun, tidak akan ditanyakan kepadanya.” (H.R Ibnu Abbas)
Selain itu, dalam kitab Al Amali dari Imam Al Baqir serta Imam ash Shadiq pun mengatakan mengenai tahapan awal untuk mengenalkan anak pada Allah SWT. Dalam hadistnya disebutkan bahwa anak di usia 3 tahun, ajarkan kalimat Tauhid "Laila ha illallah" sebanyak tujuh kali. Kemudian saat anak menginjak usia 3 tahun 7 bulan, ajarkan sang anak kelimat " Muhammad Rasullullah".
Dengan menerapkan kedua kalimat ini, maka diharapkan sang anak pun bisa menanamkan rasa cintanya kepada Allah SWT dan juga Nabi Muhammad SAW. Selain itu, kamu bisa menanamkan rasa cinta sang anak kepada Rasul-Nya dengan menceritakan kisah-kisah Nabi dan Rasul. Tentu saja hal ini bisa kamu jadikan sebagai kebiasaan mendongeng sebelum tidur.
Mengajarkan Ibadah Sholat
Berikutnya, setelah mengenalkan dasar-dasar Islam, anak juga perlu diajari untuk menunaikan ibadah sholat sejak dini. Meskipun tidak langsung melaksanakan sholat dengan penuh dan khusuk, namun ini bisa melatih anak untuk belajar terbiasa mengerjakan sholat. Saat anak telah memahami mana arah kanan ataupun arah kiri, para orantua dapat mengajarkan mengenai arah kiblat. Setelah itu cobalah untuk mulai mengajaknya sholat.
Kemudian perlahan-lahan ajarilah anak untuk berwudhu. Tentu saja kamu orangtua harus memberikan tuntunan ataupun contoh yang baik agar anak tidak bingung. Saat anak kamu berusis tujuh tahun kamu bisa menyuruhnya untuk ikut melaksanakan sholat. Hal ini juga tertuang dalam sebuah Hadist dari Ahmad dan Abu Dawud.
“Suruhlah anak-anakmu shalat ketika berumur tujuh tahun, pukullah mereka jika meninggalkannya setelah berumur sepuluh tahun dan pisahkanlah tempat tidurnya.” (HR. Ahmad dan Abu Dawud)
Advertisement
Melatih Anak Berpuasa
Setelah anak sudah mulai terbiasa dengan ibadah sholat, langkah selanjutnya yang perlu dilakukan oleh orangtua ialah melatih anak untuk berpuasa. Momen yang tepat untuk melatihnya ialah pada bulan Ramadhan. Ajarkan anak pentingnya berpuasa sehingga ia mau belajar untuk melaksanakannya secara sukarela tanpa paksaan.
Orangtua bisa mulai mengajak anak untuk bangun sahur dan melaksanakan ibadah puasa setengah hari. Ulangi aktivitas tersebut secara berulang sampai anak terbiasa. Jika kelihatannya anak sudah bisa menyesuaikan maka orangtua bisa mendukungnya untuk melaksanakan puasa secara penuh.
Memperdengarkan dan Mengajarkan Cara Membaca Al Qur’an
Cara mendidik anak yang keempat ialah memperdengarkan dan mengajarkan anak membaca Al Qur’an. Sebagai anjuran, sebaiknya anak diperdengarkan lantunan ayat suci Al Qur’an semasa masih didalam kandungan agar janin dan ibu hamil menjadi lebih tenang sekaligus mendapatkan berkah.
Kemudian setelah lahir, teraturlah setiap hari memperdengarkan bacaan Alquran. Hal ini supaya anak sudah terbiasa dengan lantunan setiap ayat firman Allah, apalagi dengan pikiran yang masih suci dan mudah menerima.
Apabila orangtua bercita-cita ingin memiliki anak yang kelak jadi seorang hafidz, bisa dengan memperdengarkan juz 1 dari sejak lahir hingga usia 30 hari. Kemudian berlanjut juz 2 pada usia bayi 2 bulan, begitu seterusnya hingga selesai juz 30 pada usia 2 setengah tahun.
Advertisement
Membacakan Kisah Nabi dan Para Suri Tauladan
Terakhir, cara mendidik anak menurut Islam yang bisa dicontoh oleh orangtua ialah senantiasa membacakan kisah nabi dan para suri tauladan. Hal ini penting untuk membentuk karakter, sifat, dan sikap anak agar dapat tumbuh menjadi pribadi yang sholeh dan bertakwa.
Sebaiknya para orangtua tidak hanya menceritakan tetapi juga sekaligus membagikan pesan moral ataupun intisari yang bisa diambil dari kisah para nabi. Dengan cara seperti ini, anak akan lebih mudah dalam memahami serta meneladani kisah-kisah nabi dan para suri tauladan.