Fimela.com, Jakarta Sekolah merupakan tempat untuk belajar, menuntut ilmu dan juga cita-cita. Di sekolah kita juga bisa bertemu dengan teman-teman, bermain dengan teman-teman, hingga mendapatkan pacar di lingkungan sekolah.
Namun sayangnya tidak semua hal yang menyenangkan itu dinikmati oleh semua siswa dan siswi. Karena biasanya di sekolah ada tindakan bully yang bisa merugikan orang lain, dan membuat anak tersebut menjadi malas, takut dan selalu terintimidasi jika pergi ke sekolah.
Bully adalah tindakan penindasan, kekerasan, ancaman atau paksaan terhadapa orang lain. Perilaku bully ini sering kali terjadi di sekolah dan melibatkan kesenjangan kekuatan fisik, serta ekonomi dan sosial antar siswanya. Perbuatan ini bisa terjadi di sekolah dasar, SMP, SMA dan terjadi dimana saja. Berikut tips menolong anak yang menjadi korban bullying di sekolah, dilansir dari berbagai sumber:
Advertisement
BACA JUGA
Advertisement
Mengajak Anak Berbicara
Bullying adalah perbuatan yang tidak menyenangkan, dan bisa membuat mental anak menjadi kacau. Ketika menjadi korban bully, anak akan menjadi lebih pendiam, cemas, sering menangis atau marah secara tiba-tiba setelah pulang sekolah.
Suasana hati anak yang berubah-ubah setelah pulang dari sekolah ini, bisa saja terjadi karena anak menjadi korban bully di sekolah. Korban bully bisa saja mendapat perilaku bully seperti dicemooh teman-teman satu kelas, di minta bekal makannya, digangguin teman lawan jenis dengan perbuatan tidak sopan, dan juga bisa dirampas uang jajan si anak oleh temannya.
Ketika anak mengalami suasana hati yang berubah-ubah ini, sebagai seorang ibu lebih baik memberikan perhatian kepada anak, dengan mendekatkan diri ke anak secara pelan-pelan, dan membujuknya untuk bercerita kepada ibunya tanpa harus memaksanya. Berikan anak waktu sampai anak tenang.
Mengajak Anak untuk Beraktivitas
Melihat anak yang menjadi korban bullying di sekolah, tentu saja akan membuat seorang ibu menjadi sedih, dan ingin menolong anaknya agar lebih bersemangat lagi.
Mom bisa menghibur anak agar tidak terpuruk, dengan mengajak anak untuk melakukan hal-hal yang positif. Misalnya mengajak anak untuk masak makanan kesukaannya, pergi berbelanja bersama, mengajak ke taman bermain, mengajak bermain musik atau menari, dan menemani anak untuk melakukan hobi yang ia sukai.
Advertisement
Mengajak Guru Berbicara
Pada saat anak mengalami bully di sekolah, biasanya tindakan ini terjadi pada saat guru tidak melihat, atau korban bully menerima tindakan ini diluar sekolah, pada saat anak pulang sekolah.
Anak yang menjadi korban bully, tentu saja mendapatkan ancaman dari temannya untuk tidak melapor pada guru. Sehingga untuk menolong anak yang menjadi korban bully, bantulah anak untuk berkomunikasi dengan gurunya, dan menceritakan kejadian bully yang sebenarnya, tanpa harus ditambah cerita-cerita palsu yang menambah suasana menjadi lebih panas.
Mom bisa menghubungi guru melalui telepon, atau mendatangi guru yang ada di sekolah, dengan tenang dan sabar agar saat berkonsultasi dengan guru, tidak terjadi hal-hal yang lebih memperkeruh suasana.
Jangan Menghakimi
Saat anak menjadi korban bully, lebih baik Mom jangan menghakimi atau menyalahkan anak. Karena anak yang menjadi korban bully, biasanya sedang mengalami fase yang sangat tertekan, ingin menangis dan sering marah-marah.
Sahabat Fimela juga bisa mengajak anak untuk bertemu dengan temannya. Pertama kamu harus menghubungi orang tuanya terlebih dahulu, kemudian mengajak anak untuk berkomunikasi secara damai dengan temannya.