Fimela.com, Jakarta Permainan ternyata tidak hanya berguna untuk menghibur anak tetapi juga dapat membantunya mengembangkan kecerdasan dan keterampilan. Hal ini karena ada banyak permainan yang juga bisa menjadi media pembelajaran bagi anak. Jadi, anak bisa bermain sekaligus belajar dalam satu waktu.
Permainan belajar juga dinilai sebagai metode belajar yang efektif karena kegiatan ini tidak akan membuat anak bosan atau merasa terpaksa ketika melakukannya. Hal ini karena saat bermain, mood anak menjadi meningkat dan memberikan efek positif yakni perasaan semangat dan bahagia.
Advertisement
BACA JUGA
Tentunya permainan belajar ini bisa menjadi solusi bagi orangtua yang sering kesulitan untuk mengatur anak belajar atau tidak tahu cara yang tepat untuk membangkitkan semangat anak dalam belajar. Lewat cara ini, perkembangkan kognitif, fisik, sosial, dan emosional anak bisa berjalan baik dalam satu waktu.
Nah, para orangtua harus tahu permainan apa saja yang bisa menjadi sarana edukasi untuk anak. Maka dari itu, Fimela.com kali ini akan mengulas 5 permainan belajar untuk anak yang bisa mengembangkan kecerdasan dan keterampilan. Simak ulasan selengkapnya berikut ini.
Advertisement
Bermain Kertas Lipat dan Membuat Origami
Pertama, permainan belajar untuk anak yang bisa mengembangkan kecerdasan dan keterampilan ialah bermain kertas lipat dan membuat origami. Permainan ini tidak hanya menyenangkan tetapi juga bisa memberikan edukasi pada anak, terutama melatih keterampilan dan imajinasinya.
Pada saat anak bermain kertas lipat, arahkan anak untuk membentuk beberapa objek. Contoh objek yang paling mudah ialah pesawat terbang. Jika anak sudah bisa mengikutinya, maka kembangkan kemampuan dan kreativitas anak dengan membuat berbagai macam bentuk lainnya sehingga keterampilan dan imajinasinya akan berkembang.Â
Bermain Bongkar Susun Puzzle
Kedua, permainan belajar untuk anak yang lainnya ialah bermain bongkar susun puzzle. Permainan jenis ini jelas akan memberikan pengaruh positif yang luar biasa pada aktivitas otak anak dan juga melatih karakternya. Hal ini karena anak tidak hanya diminta untuk berpikir, melainkan juga diajarkan karakter untuk memecahkan solusi.
Jika ingin memilih jenis permainan ini maka disarankan untuk memilih bentuk puzzle yang mudah dan berukuran kecil dulu. Jika anak sudah mulai terbiasa, bisa dilanjutkan dengan bentuk puzzle yang lebih rumit agar anak juga semakin tertantang untuk memecahkannya.
Advertisement
Permainan Bricks
Ketiga, selain origami dan puzzle, permainan belajar untuk anak yang juga bisa mengembangkan kecerdasan dan keterampilan ialah bricks. Permainan ini berupa kepingan bricks yang bisa disusun menjadi beragam bentuk. Contohnya, bisa dibuat menjadi bentuk gedung, rumah, dan hewan.
Bermain bricks dapat membuat anak merasa senang karena mereka bisa dengan leluasa menggunakan bricks untuk membentuk objek yang mereka sukai. Untuk hasil yang maksimal, damping dan berikan intruksi pada anak saat mereka bermain bricks, terutama ketika mereka ingin membuat suatu bentuk objek namun tidak tahu caranya.
Bermain Profesi
Keempat, bermain profesi juga bisa menjadi salah satu permainan belajar untuk anak yang edukatif. Jelas saja, dengan anak memerankan suatu profesi, daya imajinasi anak akan semakin terlatih karena dia secara tidak langsung sedang meniru profesi tertentu dan untuk melakukannya, ia membutuhkan imajinasinya.
Selain dapat mengembangkan kecerdasan dan keterampilan, bermain profesi juga bisa menjadi cara efektif untuk mengidentifikasi jenis keceredasan dan minat sang anak. Hal ini karena setiap anak memiliki jenis kecerdasannya masing-masing yang sebaiknya diketahui dan dikembangkan oleh orangtua sejak mereka masih kecil agar potensinya semakin terasah dengan baik.
Advertisement
Bermain Balok Warna
Terakhir, permainan belajar untuk anak yang juga bisa melatih kecerdasan dan mengembangkan keterampilannya ialah bermain balok warna. Mainan balok merupakan permainan edukasi dalam bentuk konstruktif karena anak akan diajak merangkai balok-balok menjadi sebuah bangunan menara, gedung, rumah, jalan, dan sebagainya. Dengan begitu, anak akan belajar mengenal bentuk geometri dan melatih motorik halus dan kasar.
Agar tidak membahayakan anak, sebaiknya pilih balok yang terbuat dari plastik agar lebih ringan, bisa juga yang berbahan kayu asal bentuknya kecil sehingga lebih aman untuk dimainkan. Dampingi juga anak saat bermain balok warna agar orangtua juga bisa mengawasi cara anak dalam bermain.