Fimela.com, Jakarta Depresi umumnya terjadi pada orang dewasa. Namun para ahli menemukan jika depresi ternyata juga rentan terjadi pada anak-anak. Dalam perkembangannya, anak cenderung memiliki suasana hati yang mudah berubah-ubah.
Ketika anak terus menerus tampak sedih, putus asa, bimbang dan menyendiri, ini bisa menjadi tanda anak mengalami stres bahkan depresi. Ada banyak hal yang membuat anak depresi, mulai dari bullyan orang sekitar, pola asuh orangtua yang kurang tepat, tekanan dari pergaulan sehari-hari dan masih banyak lagi.
Advertisement
BACA JUGA
Advertisement
Bahaya Depresi pada Anak
Anak yang mengalami depresi bisa rentan terhadap bahaya. Bahaya tersebut mulai dari gangguan kesehatan jantung saat ia tumbuh dewasa kelak, kecanduan minuman beralkohol hingga obat-obatan terlarang serta rokok, kerusakan otak dan kemampuan berpikir yang menurun, anak sulit menjalin hubungan atau sosialisasi dengan orang lain hingga anak rentan mengakhiri hidup atau bunuh diri.
Ketika mendapati anak tampak berbeda dan stres, usahakan untuk senantiasa ada untuk anak. Hindari memberi tekanan berlebih padanya karena ini bisa membuatnya semakin depresi.
Bagaimana Mengatasi Depresi pada Anak?
Untuk mengatasi depresi pada anak, yang terpenting dilakukan orangtua adalah selalu berusaha ada untuknya. Sesibuk aktivitas orangtua, pastikan untuk selalu memberi perhatian padanya. Jadilah tempat curhat anak. Jadilah penasehat dan pendukung untuk kebaikan anak.
Bantu anak melewati hari-hari beratnya dengan sabar dan penuh kasih sayang. Melansir dari laman parents.com, untuk mengatasi depresi pada anak orangtua juga perlu membawa anak ke psikolog atau dokter spesialis kejiwaan. Studi terbaru menemukan jika konseling dan psikoterapi adalah cara terbaik dan tepat untuk mengatasi depresi pada anak.
#GrowFearless with FIMELA