Fimela.com, Jakarta Banyak ibu bekerja berpikir bahwa meninggalkan anak untuk bekerja, membuat sang anak kurang perhatian dan kasih sayang.
Padahal, menurut para ahli justru mengatakan anak-anak dari ibu yang bekerja ternyata sama bahagia dengan mereka yang ibunya memiliki waktu yang banyak di rumah. Bahkan, seringkali mereka lebih sukses dalam kehidupan dewasa mereka.
Advertisement
BACA JUGA
Anak juga sebenarnya mendapat manfaat karena memiliki ibu yang bekerja. Berikut penjelasannya seperti yang dilansir Bright Side.
Advertisement
1. Anak tidak menderita
Ini selalu terjadi pada banyak ibu yang bekerja, anak ingin bermain dan berpelukan dengan ibu selama satu menit di pagi hari, dan akan mencium mereka mengucapkan selamat tinggal dan pamit untuk pergi bekerja.
Rasa bersalah, ketidaksetujuan sosial, dan meragukan keterampilan mengasuh anak mereka sendiri adalah hal-hal yang telah lama diperjuangkan para ibu pekerja.
Tetapi penelitian, yang dilakukan oleh Profesor Kathleen McGinn dari Harvard Business School, menunjukkan bahwa memiliki ibu yang bekerja tidak benar-benar memengaruhi kebahagiaan anak-anak. Baik putra dan putri ibu yang bekerja, mereka tetap bahagia sebagai anak-anak dan sebagai orang dewasa, dan mereka sering mendapat manfaat dari memiliki ibu yang memiliki pekerjaan.
Proyek penelitian ilmiah besar yang dimulai pada tahun 2015 ini menggabungkan data beberapa studi internasional yang secara keseluruhan, mensurvei lebih dari 100 ribu lelaki dan perempuan di 29 negara. Hasil survei ini membebaskan para ibu yang bekerja dari rasa bersalah dan keraguan diri, menunjukkan bahwa anak-anak mereka tidak kehilangan kebahagiaan dan kesuksesan, dan, sebaliknya, lebih baik dalam banyak aspek.
2. Anak perempuan dari ibu yang bekerja lebih sukses
Survei Kathleen McGinn menunjukkan bahwa anak perempuan dari ibu yang bekerja cenderung memiliki pendapatan tahunan yang lebih tinggi, mereka lebih cenderung dipekerjakan, dan sering menduduki posisi sebagai pengawas atau supervisor.
Secara keseluruhan, anak perempuan dari ibu yang bekerja berpenghasilan $ 1.880 per tahun lebih banyak dari anak perempuan dari ibu yang tinggal di rumah. Penelitian ini juga mengungkapkan bahwa pengalaman ibu yang bekerja mengajarkan putri mereka kebenaran yang sederhana, di mana sebagai ibu, berhasil menggabungkan karier dengan membesarkan anak-anak.
Advertisement
3. Anak laki-laki menghabiskan lebih banyak waktu untuk keluarga mereka
Mengamati pengalaman kerja ibu mereka membuat lelaki lebih peduli untuk mendukung istri mereka. Menurut penelitian, mereka cenderung menghabiskan 50 menit ekstra per minggu untuk membantu istri dan merawat anggota keluarga mereka.
4. Baik anak laki-laki dan perempuan yang ibunya bekerja memiliki sikap egaliter
Hal penting lainnya yang disurvei adalah bahwa anak-anak yang dibesarkan dalam keluarga di mana kedua orang tua mereka menghasilkan uang memiliki kecenderungan untuk menghindari stereotip gender.
Anak lelaki dari ibu yang bekerja cenderung memilih istri yang bekerja dan memperlakukan perempuan secara adil di tempat kerja.
Anak perempuan mereka, pada saat yang sama, bebas dari rasa bersalah terhadap anak-anak mereka sendiri, karena mereka tahu bagaimana menjadi anak dari seorang ibu yang bekerja, dan mereka tahu caranya untuk menyeimbangkan pengasuhan dan karier.
5. Kualitas Waktu yang Diberikan
Meskipun ibu bekerja di luar rumah, bukan berarti mereka tidak dapat memberikan waktu berkualitas kepada anak-anak. Sebaliknya, saat bersama anak, ibu akan berusaha maksimal untuk memberikan perhatian penuh dan kualitas waktu yang berarti. Mereka mungkin memiliki sedikit waktu, tetapi waktu itu digunakan dengan bijaksana untuk terlibat dalam aktivitas yang menyenangkan dan mendukung pertumbuhan anak-anak mereka. Bermain, membaca buku bersama, atau bahkan sekadar berbicara tentang hari mereka, semuanya menjadi momen berharga yang memperkuat ikatan antara ibu dan anak.
6. Teladan tentang Kemandirian dan Dedikasi
Kehadiran ibu yang bekerja dapat menjadi contoh yang kuat bagi anak-anak tentang pentingnya kemandirian dan dedikasi dalam mencapai tujuan. Melalui pengalaman ibu yang berjuang untuk menyeimbangkan antara pekerjaan dan keluarga, anak-anak belajar nilai-nilai seperti kerja keras, tanggung jawab, dan ketekunan. Mereka menyadari bahwa ibu mereka tidak hanya memenuhi tugas-tugas di tempat kerja, tetapi juga mengurus keluarga dengan penuh kasih sayang. Hal ini membantu anak-anak untuk mengembangkan apresiasi terhadap usaha keras dan menumbuhkan sikap yang mandiri.
Advertisement
7. Pembelajaran tentang Nilai Prioritas
Ibu yang bekerja sering kali harus membuat keputusan sulit tentang alokasi waktu dan sumber daya di antara berbagai tanggung jawab mereka. Hal ini memberikan peluang bagi anak-anak untuk memahami konsep prioritas dan pentingnya mengatur waktu dengan baik. Mereka belajar bahwa dalam hidup, kita harus membuat kompromi dan kadang-kadang mengorbankan sesuatu demi yang lain. Pengalaman ini membantu mereka untuk berkembang menjadi individu yang mampu mengelola waktu dan prioritas mereka sendiri saat dewasa nanti.
8. Koneksi dengan Dunia Luar yang Luas
Keberadaan ibu yang bekerja juga membawa manfaat dalam hal membuka wawasan anak-anak terhadap dunia luar yang lebih luas. Dengan terlibat dalam lingkungan kerja yang beragam, ibu dapat memperkenalkan anak-anak pada berbagai budaya, profesi, dan pengalaman hidup. Ini membantu anak-anak untuk memahami keragaman dan kompleksitas dunia di sekitar mereka, serta membuka pikiran mereka terhadap berbagai peluang dan kemungkinan di masa depan.
Dalam era di mana peran gender semakin diperdebatkan, penting untuk mengakui bahwa kebahagiaan dan perkembangan anak tidak tergantung pada apakah ibu mereka bekerja atau tidak. Ibu pekerja juga mampu memberikan perhatian, dukungan, dan cinta yang sama kepada anak-anak mereka seperti ibu yang tinggal di rumah. Oleh karena itu, janganlah meragukan kontribusi ibu pekerja dalam membesarkan anak-anak yang bahagia dan sukses.
#Growfearless with FIMELA