Sukses

Parenting

8 Tanda dan Gejala Radang Usus Buntu (Apendisitis) pada Anak

ringkasan

  • Nyeri perut yang hilang timbul.
  • Mual.
  • Muntah.

Fimela.com, Jakarta Radang usus buntu (apendisitis) juga bisa dialami anak-anak. Kejadian radang usus buntu paling banyak terjadi pada anak-anak usia 11-12 tahun dan jarang terjadi pada bayi. Radang usus buntu merupakan proses peradangan dan infeksi yang terjadi pada appendix vermiformis.

Sejauh apa pemahaman kita soal tanda dan gejala radang usus buntu ini? Dr. Kurniawan Taufiq Kadafi, M.Biomed, Sp.A(K) dalam buku Mengatasi Gawat Darurat pada Anak merangkum delapan tanda dan gejala radang usus buntu. Apa saja? Berikut infonya.

1. Nyeri perut yang hilang timbul. Nyeri berawal dari sekitar pusar.

2. Demam.

3. Mual.

4. Muntah.

5. Diare.

6. Dalam beberapa jam, nyeri perut akan berpindah ke perut bagian kanan bawah.

7. Anak yang mengalami radang usus buntu (apendisitis) cenderung tidak menggerakkan peritoneum sehingga anak akan berjalan dengan membungkuk atau tidur dalam keadaan meringkuk. Posisi jalan dan tidur seperti ini juga untuk meminimalisasi nyeri.

8. Adanya peningkatan sel darah putih atau leukosit (hasil pemeriksaan laboratorium).

Kita perlu benar-benar mewaspadai gejala tersebut. Pecahnya apendiks terjadi pada 24-72 jam setelah timbul keluhan. Apabila apendiks pecah, isi apendiks akan keluar sehingga nantinya akan menyebabkan infeksi oragn lainnya yang berada di rongga perut.

Bila anak menunjukkan gejala-gejala yang disebutkan di atas, segera bawa dan periksakan ke dokter. Umumnya diperlukan pemeriksaan laboratorium untuk mengambil tindakan penanganan yang tepat.

Simak Video di Bawah Ini

#GrowFearless with FIMELA

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading