Fimela.com, Jakarta Apa yang orang tua pertama kali pertimbangkan dalam memilih sekolah untuk anak? Selain pendidikan dasar di rumah, pilihan sekolah akan mempengaruhi pola pikir anak. Maka mempertimbangkan sekolah yang tepat untuk anak pun perlu diperhatikan.
Selain masalah biaya, ada banyak hal lain yang perlu dipertimbangkan. Letak sekolah, lingkungan dan aturan tidak tertulis yang diterapkan sekolah. Yang perlu diperhatikan jangan sampai sekolah yang dipilih justru memberatkan Sahabat Fimela sebagai orang tua dan anak yang menjalaninya.
Banyak orang tua lupa membebani anak dengan ambisinya. Well, perlu diingat anak tidak memiliki kewajiban untuk memenuhi mimpi dan ambisi orang tua. Jadi pastikan memilih sekolah untuk anak bukan untuk memenuhi ambisi dan gengsimu semata. Pertimbangkan kepentingan dan kebutuhan anak.
Advertisement
Advertisement
Pahami Keingan Anak dan Orang Tua
Melibatkan pilihan anak dalam mengambil keputusan sekolah mana yang diinginkan akan membantunya untuk lebih bijak. Jangan sampai hanya keinginan untuk memenuhi ego orang tua, membuatmu melupakan kepentingan anak.
Cari tahu apa yang menjadi preferensi anak, apa saja yang ia sukai. Dan arahkan ia untuk mendapatkan yang ia inginkan. Yang sering terjadi, orang tua mendewakan gengsi agar dipandang lebih dan mengorbankan kepentingan anak.
Melibatkan anak dalam memilih sekolah juga akan membantunya untu merasa memiliki masa depannya. Jangan jadikan anak sebagai objek ego dan alat pemuas ego orang tua. Anak juga memiliki masa depan atas pilihannya sendiri, bukan untuk memenuhi mimpi dan ambisi orang tua.
Mengetahui Budaya Sekolah Sangat Penting
Memberikan yang terbaik untuk anak memang baik. Namun jangan jadikan alasan ini untuk memenuhi ambisimu. Berniat untuk menyekolahkan anak di satu sekolah yang dinilai baik, memang penting. Namun lebih penting ketahui bagaimana sekolah yang menjadi tujuanmu dalam menilai bullying.
Mengetahui 'budaya' sekolah juga sangat penting. Tanyakan makna pintar menurut gurunya. Bagaimana makna 'baik' menurut sekolah. Jangan sampai anak kita terjebak dalam pendidikan yang justru membuatnya menjadi pribadi apatis dan tidak peduli kepada orang lain.
Jadi, siapkah sebagai orang tua menepikan gengsi dan ambisi? Well, selalu ingat anak bukanlah properti untuk ajang pamer. Selamat hari ini.
Advertisement