Fimela.com, Jakarta Tampilan makanan kemasan sering kali menarik perhatian anak-anak dan orangtua. Kepraktisan dan rasa lezat yang ditawarkan turut mempengaruhi perilaku konsumsinya. Makanan kemasan adalah makanan yang dibungkus rapi dan memiliki masa kadaluwarsa untuk dijual atau dikonsumsi dalam jangka waktu tertentu.
Makanan kemasan termasuk juga makanan olahan, seperti makanan siap saji, daging olahan, makanan ringan, dan sejenisnya. Makanan ini diyakini dapat memberikan dampak negatif bagi anak. Meski tidak semua makanan kemasan buruk bagi tubuh, sebagian besar makanan kemasan membutuhkan beberapa tingkat pemrosesan atau disebut dengan ultra-processed food.
Dilansir dari The Impact of Packaged Food on Children’s Health: Strategies to Overcome, makanan kemasan jenis ini cenderung mengandung tinggi gula, lemak trans, natrium, karbohidrat olahan, bahan pengawet, penyedap, dan pewarna. Pola makan yang tidak sehat ini menjadi kontributor utama penyakit pada anak yang mampu menghambat tumbuh kembang anak secara maksimal.
Advertisement
Advertisement
Bahaya makanan kemasan
Makanan kemasan biasanya memiliki kepadatan energi yang tinggi dan jumlah tambahan gula serta lemak yang berlebihan, yang tidak sesuai dengan kebutuhan nutrisi anak. dilansir dari lordslibrary.parliament.uk, berikut beberapa bahaya makanan kemasan bagi anak:
Ketidakseimbangan nutrisi makanan
Makanan kemasan memiliki pengaruh yang signifikan dalam kekurangan gizi, di samping pola makanan yang buruk pada anak.
Tinggi asupan kalori
Konsumsi makanan kemasan memiliki hubungan dengan peningkatan kalori secara berlebihan yang selanjutnya dapat menyebabkan penambahan berat badan dan lemak dalam tubuh.
Gangguan preferensi rasa dan dan kebiasaan makan
Makanan kemasan memiliki rasa yang sangat kuat. Hal ini dapat mengganggu preferensi rasa anak dan mendorong ngemil yang tidak perlu. Ini juga berkontribusi pada pola makan yang tidak seimbang yang didominasi oleh makanan kemasan.
Mempengaruhi perkembangan mikrobiota usus
Konsumsi makanan kemasan secara berlebihan berkontribusi terhadap penyakit jangka panjang dengan mengubah mikrobiota usus dan mendorong peradangan, serta risiko masalah kesehatan lainnya.
Mengandung bahan tambahan dan kontaminan berbahaya
Makanan kemasan mengandung bahan tambahan tertentu seperti pengawet, pemanis buatan, pewarna, perisa, penyedap dan zat-zat karsinogenik lainnya yang berbahaya bagi kesehatan.
Risiko kesehatan pada anak
Jika dikonsumsi secara berlebihan atau jangka panjang, makanan kemasan memiliki banyak risiko masalah kesehatan. Berikut beberapa risiko kesehatan konsumsi makanan kemasan pada anak:
Obesitas
Rasanya yang lezat membuat banyak anak gemar mengonsumsi makanan kemasan. Konsumsi secara berlebihan memberikan asupan zat yang sebenarnya tidak terlalu dibutuhkan tubuh atau hanya dalam jumlah tertentu. Konsumsi makanan ini melebihi kebutuhan kalori harian dan mampu menyebabkan obesitas.
Diabetes
Makanan kemasan mengandung bahan tambahan seperti pengawet, pewarna, penyedap rasa, hingga pemanis buatan yang berhubungan dengan peningkatan risiko penyakit diabetes.
Penyakit kardiovaskular
Kandungan gula, garam, dan lemak yang tinggi dapat meningkatka risiko kejadian hipertensi atau tekanan darah tinggi. Selain itu, konsumsi gula dan lemak berlebih dapat meningkatkan kadar kolesterol tubuh yang meningkatkan risiko penyakit jantung.
Kanker
Zat-zat kimia yang terdapat dalam makanan kemasan yang bersifat karsinogenik dapat membahayakan kesehatan seperti menyebabkan gangguan hormon, hingga meningkatkan risiko penyakit kanker.
Â
Penulis: Maritza Samira.
#BreakingBoundariesNovember