Fimela.com, Jakarta Lingkungan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi perkembangan anak. Faktor lingkungan sendiri tempat anak bertumbuh seperti keluarga, rumah, tetangga, dan sekolah. Di usianya, anak senang belajar dan menghabiskan waktu dengan orang-orang di sekitarnya. Salah satunya teman bermain.
Teman bermain menjadi sumber pengaruh yang penting terhadap perkembangan anak. Sebab, anak banyak belajar melalui interaksi yang terjadi pada lingkungannya dan orang-orang di sekitarnya. Maka dari itu, setiap orangtua perlu menyediakan lingkungan yang baik bagi pertumbuhan dan perkembangan anak.
Dilansir dari thesun.co.uk, selektif dalam memilih teman bermain anak dan mendorong interaksi positif dengan teman sebayanya merupakan hal mendasar bagi pertumbuhan anak. Hal ini juga dapat melatih keterampilan sosial, emosional, dan pemecahan masalah anak sambil membangun ikatan persahabatan. Selektif yang dimaksudkan bukan membatasi pertemanan anak, tetapi mengurangi sisi negatif yang mungkin timbul karena pengaruh teman-temannya.
Advertisement
Advertisement
Pengaruh teman bermain anak
Sebagai orangtua, penting untuk memberikan anak banyak kesempatan bermain dengan anak lain. Pilih teman bermain dengan tempramen yang memungkinkan anak dapat bermain lebih baik dan menerapkan perilaku sosial yang telah orangtua ajarkan. Berikut beberapa alasan pentingnya orangtua dalam memilih teman bermain anak:
Perkembangan keterampilan sosial
Teman bermain memberikan kesempatan bagi anak untuk mempelajari keterampilan sosial seperti berbagi, kerja sama, dan komunikasi. Berinteraksi dengan teman main yang beragam dapat membantu anak belajar menghadapi berbagai situasi sosial dan membangun hubungan yang positif.
Keterampilan pemecahan masalah
Membiarkan anak memilih teman bermainnya dan terlibat dalam waktu bermain yang tidak terstruktur akan mendorong kemampuan memecahkan masalah anak. Anak akan belajar bernegosiasi, berkompromi, dan membuat keputusan secara mandiri.
Perkembangan emosi
Bermain dengan teman sebaya, membantu anak memahami emosi, empati, dan cara mengelola konflik. Hal ini dapat menumbuhkan kecerdasan emosional anak dan mengembangkan hubungan sosial anak.
Membangun persahabatan
Seiring pertumbuhannya, anak mulai dapat memilih teman. Proses ini sangat penting untuk perkembangan sosialnya karena dapat berpengaruh terhadap pembentukan identitas diri anak.
Keterlibatan orangtua dalam memilih teman bermain anak
Mempelajari cara berinteraksi dan bermain dengan anak-anak lain adalah keterampilan hidup yang penting bagi anak. Dilansir dari theearlychildhooduniversity.com, berikut beberapa tips untuk membantu memilih teman bermain anak:
Pilih teman bermain yang cocok
Beberapa anak menunjukkan interaksi yang lebih baik dengan teman-temannya dibandingkan yang lain. Penting untuk memilih teman bermain yang cocok dengan anak. Pada awal proses sosial anak, orangtua tidak perlu terlalu selektif dalam memilih teman bermain anak. Biarkan anak mengeksplor dirinya dengan berteman dengan siapa pun. Orangtua hanya perlu mendampingi dan memantau proses interaksi anak dengan temannya.
Temui orangtua teman bermain anak
Setelah anak menemukan interaksi yang cocok dengan teman bermainnya, ide yang baik agar orangtua dapat berkenalan dengan orangtua teman bermain anak. Kedua orangtua dapat mendiskusikan harapannya untuk anak sekaligus menjaga hubungan pertemanan anak yang baik.
Tetapkan beberapa aturan dasar
Orangtua dapat menetapkan beberapa aturan dasar untuk anak, orangtua juga bisa mendiskusikannya dengan orangtua teman bermain anak, antara lain:
- Tidak boleh memukul atau menggigit
- Menghomati mainan dan barang milik satu sama lain
- Mengucapkan kata maaf, tolong, dan terima kasih
Teman bermain adalah cara yang menyenangkan dan terbaik untuk memperkaya keterampilan sosial anak-anak. Pada tahap perkembangannya, biarkan anak mngeksplor dunianya sendiri. Peran orangtua hanyalah mendampingi dan menjaga anak apabila ada kejadian yang tidak diinginkan, serta menjadi support system terbaik untuk anak. Terlalu selektif dalam memilih teman bermain anak dapat menghambat pekembangan sosialnya.
Penulis: Maritza Samira.
#BreakingBoundariesNovember