Sukses

Parenting

Cegah Risiko Penggunaan Chatbot AI pada Anak Agar Terhindar dari Kejahatan Siber

Fimela.com, Jakarta Semakin berkembangnya teknologi, tidak dapat dipungkiri bahwa Kecerdasan Buatan (AI) telah menjadi suatu hal yang melekat dalam kehidupan manusia. Baik pada telepon genggam, sistem transportasi, bahkan pendidikan. Teknologi ini perlahan menggantikan alat yang dulu dianggap inovatif. Memberikan beragam kemudahan yang membuat orang-orang di dunia sangat antusias menyambutnya.

Berbagai kalangan dapat dengan mudah mengoperasikan teknologi ini, mulai dari anak-anak, remaja, maupun orang dewasa. Anak-anak dari segala usia di seluruh dunia dapat dengan mudah mengakses alat-alat AI, bahkan banyak diantaranya yang tidak memerlukan verifikasi usia. Hal tersebut tentu dapat menimbulkan risiko ancaman bagi anak-anak, seperti hilangnya privasi data, ancaman dunia maya, dan konten-konten yang tidak pantas dilihat anak-anak.

Belajar dengan bantuan AI tentu menjadi lebih mudah dan efisien dari sebelumnya. Melalui alat ini, pengguna dapat menemukan informasi bermanfaat tentang topik apa pun di dunia hanya dengan satu kalimat di chatbot AI. Hal ini dapat memenuhi rasa ingin tahu anak, sekaligus membuat pembelajaran menjadi lebih interaktif dan menarik. Namun, disamping beragam manfaat yang bisa didapat anak dengan chatbot AI, tidak terlepas dari risiko yang dapat membahayakan anak.

Berbagai Macam Chatbot AI

Dilansir dari kaspersky.com, berikut beberapa chatbot AI yang cukup populer dan banyak digunakan:

ChatGPT

ChatGPT merupakan chatbot AI yang paling populer. Chatbot AI ini tidak memerlukan verifikasi usia yang dapat berisiko terhadap privasi data anak-anak. Selain itu, ChatGPT sering kali menyediakan konten yang tidak akurat dan keliru. ChatGPT juga kerap digunakan sebagai alat plagiarisme dan menemukan berbagai referensi palsu untuk artikel yang tidak ada.

Dalam kasus yang lebih berbahaya, beberapa orang bertanya mengenai informasi medis yang dapat dengan cepat dijawab oleh chatbot tanpa mengacu pada data media yang aktual, melainkan kumpulan informasi acak dari seluruh penjuru internet.

MyAI Snapchat

Snapchat banyak digunakan oleh anak-anak karena aplikasi ini mengizinkan pengguna berusia 13 tahun tanpa memerlukan izin orangtua. Hal tersebut tentu menimbulkan pertanyaan tentang privasi anak-anak dan penyimpanan data oleh aplikasi. Anak-anak sering kali benar-benar percaya bahwa “teman” AI ini adalah nyata, dan sering bertindak berdasarkan saran dari aplikasi yang mungki berisi konten yang tidak benar, berbahaya, atau pun menyesatkan.

MyAnima

Di sisi yang tidak lebih tidak pantas, banyak chatbot AI yang dirancang khusus untuk memberikan pengalaman erotis dengan bahasa-bahasa eksplisit. Salah satunya aplikasi MyAnima. Chatbot ini memberikan jawaban-jawaban seksual bahkan tanpa memerlukan verifikasi usia.

Botfriend

Botfriend juga merupakan salah satu alat AI dewasa yang dirancang khusus untuk permainan peran seksual eksplisit dan hanya memerlukan email untuk dapat menggunakannya. Beberapa aplikasi lain mungkin memerlukan verifikasi usia, namun bisa saja beberapa anak memilih berbohong tentang usianya. Hal ini tentu sangat berbahaya bagi anak-anak.

Tips Memitigasi Risiko Chatbot AI

Sangat penting menyadari bagaimana anak-anak menggunakan internet dan risiko yang dapat ditimbulkan terhadap privasi data serta penyalahgunaan informasi yang ada. Dengan meningkatnya risiko bagi anak di internet, terutama penggunaan chatbots, terdapat peningkatan kebutuhan akan pemantauan dan perlindungan terhadap anak.

Sebagai orangtua penting dipahami bahwa melarang chatbot AI ini mungkin bukan merupakan pilihan terbaik. Akan tetapi, sangat dibutuhkan peran aktif orangtua untuk dapat menyeimbangkan risiko-risiko yang dapat ditimbulkan dari penggunaan chatbot, serta upaya untuk memitigasinya. Berikut beberapa tips bagi orangtua untuk memitigasi risiko chatbot AI:

Edukasi tentang keamanan internet

Cara yang sangat ampuh untuk mencegah anak berbagi informasi pribadi kepada orang asing atau pun chatbot adalah dengan mengajarkan anak tentang keamanan dan privasi online.

Gunakan chatbot AI bersama

Keterlibatan orangtua sangat penting sejak awal. Tunjukkan kepada anak apa yang boleh dan tidak boleh digunakan dari alat-alat ini.

Awasi, kontrol, dan atur pengaturan privasi

Salah satu alat perlindungan tekuat orangtua saat online adalah solusi keamanan komprehensif. Selain itu, aplikasi khusus untuk pengasuhan digital menyediakan banyak alat yang diperlukan untuk perlindungan dan keamanan anak-anak saat online. Beberapa aplikasi ini mampu memfilter dan memblokir konten berbahaya, yang memungkinkan orangtua merasa lebih aman saat anaknya bermain internet.

Penulis: Maritza Samira

#BreakingBoundariesOktober

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading