Sukses

Parenting

Sering Ancam Anak Saat Melakukan Kesalahan? Dampak Negatifnya Sangat Berbahaya Buat

Fimela.com, Jakarta Mendidik anak merupakan tugas pertama setiap orangtua sebelum anak menginjakkan kaki pada pendidikan formal. Tidak perlu yang harus sulit seperti matematika maupun pelajaran lain, pemahaman akan norma serta bertutur kata dan paham akan aturan juga diperlukan. 

Salah satu pembentukan hal-hal di atas adalah melalui parenting oleh orangtua di rumah. Parenting sendiri sangatlah beragam dan setiap orangtua memiliki cara sendiri untuk mendidik anak. Akan tetapi, tahukah kamu jika parenting tidak bisa dilakukan sembarangan dan ada ilmunya? 

Parenting sembarangan seperti mengancam anak dapat membuat kesalahan yang fatal dan dampak tersendiri pada anak. Dengan seringnya orangtua mengancam anak, anak alan memiliki gangguan kesehatan mental hingga renggangnya hubungan orangtua dan anak. Apa saja dampak negatif jika terlalu sering mengancam anak? Informasi dari I’m with Holly ini bisa membantumu. 

1) Ancaman akan merusak hubungan orangtua dengan anak

Ancaman dapat menciptakan paksaan, bahkan hal tersebut terbawa pada anggota keluarga. Anak-anak merasa tidak dapat dimengerti, orangtua juga tidak akan dihormati, akan terus menerus terjadi rantai berulang yang buruk untuk keluarga. Dalam hukuman, ancaman membuat mindset dalam anak seperti “Apakah ini (ancaman) yang pantas untukku?” sehingga anak akan percaya jika orangtua tidak akan mempercayai mereka sehingga anak akan menanggung semua beban yang seharusnya bisa diringankan. Kebanyakan orangtua memberlakukan ancaman pada anak karena merupakan hal yang tepat dilakukan. Padahal dampaknya juga akan mengenai orangtua, dalam sudut pandang anak, orangtualah yang menjadi ancaman sesungguhnya. 

2) Ancaman menghancurkan seluruh motivasi anak

Motivasi merupakan hal yang positif dan sebaik mungkin. Akan tetapi ancaman sering dikaitkan dengan motivasi. Padahal, kedua hal tersebut sangat berbeda dan ancaman jelas menghancurkan seluruh motivasi yang ada. Ketika seseorang merasa terancam tentunya mereka akan melakukan apapun untuk terhindar dari ancaman tersebut. Jika orangtua ingin menggunakan ancaman sebagai motivasi, hal tersebut malah akan memperburuk perilaku anak. 

3) Ancaman akan menurunkan self-esteem 

Self-esteem adalah salah satu bagian diri dimana kita akan mencintai diri sendiri jika memiliki self-esteem yang baik. Akan tetapi jika orangtua terlalu sering mengancam anak, mereka akan memiliki self-esteem dan kepercayaan diri yang buruk. 

4) Ancaman membuat anak kesulitan untuk berempati

Empati merupakan kemampuan yang diserap serta dilakukan secara berkali dan yang terpenting kemampuan ini harus diperkenalkan oleh orangtua.  Ketika orangtua mengancam anak, anak tidak melihat “empati” dari orangtua. Hal tersebut dikarenakan anak merasa tertekan serta ‘tidak dapat membalas’ apa yang telah dilakukan oleh orangtua. Pada saat orangtua mengancam, anak orangtua akan marah dan tidak menganggap perasaan anak saat itu penting. 

 5) Ancaman akan menyulitkan komunikasi yang efektif 

Coba tutup mata dan bayangkan situasi ketika kamu merasa diancam. Situasinya bisa ketika kebebasanmu direngut maupun situasi yang benar-benar membuat merasa tertekan, dan pastinya kamu langsung acang-acang untuk bertahan dan sulit untuk berbicara satu hal apapun. Hal inilah yang dirasakan oleh anak ketika kamu mengancamnya. 

Daripada mengancam anak ketika melakukan kesalahan, sebaiknya jadilah orangtua Good Parenting dengan mengarahkan dan memberikan hukuman dengan efek pembelajaran positif. Cara yang bisa dilakukan adalah dengan memberikan reward atau penghargaan apabila anak dapat menyesali perbuatannya. Tidak hanya mengajarkan pembelajaran berharga, hukuman yang positif juga dapat membuat anak memahami risiko atas kesalahan maupun perbuatan yang dibuat olehnya. 

Penulis: Tisha Sekar Aji

Hashtag: #Timeless 

 

 

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading