Fimela.com, Jakarta Kecerdasan emosional merupakan salah satu faktor penting yang dapat mempengaruhi kehidupan anak. Menurut Candace dalam Given menyatakan bahwa emosi menghubungkan tubuh dengan otak dan menyediakan energi untuk memacu prestasi akademis, kesehatan, dan keberhasilan seseorang. Semua yang dilakukan manusia, dikendalikan oleh emosi.
Oleh karena itu, kecerdasan intelektual bukanlah satu-satunya jenis kecerdasan yang penting untuk mendorong kesuksesan seseorang, melainkan juga kecerdasan-kecerdasan lain termasuk kecerdasan emosional. Dilansir dari verywellfamily.com, kecerdasan emosional (EQ) diartikan sebagai kemampuan seseorang dalam mengespresikan dan mengelola perasaan secara tepat dengan tetap menghargai perasaan orang lain.
Anak-anak yang memiliki kecerdasan emosional yang tinggi artinya memiliki kemampuan untuk mengontrol dan mengelola emosi, bersikap empati, memiliki keterampilan dalam hubungan sosial, memotivasi diri, bertanggung jawab, tahan terhadap stres, optimis, dan memiliki kemampuan memecahkan masalah yang baik. Komponen-komponen tersebut akan mendukung kesuksesan hidup anak kelak di kemudian hari.
Advertisement
Advertisement
Manfaat kecerdasan emosional
Kecerdasan emosional bukanlah sesuatu yang ada atau tidak ada ketika anak dilahirkan. Kecerdasan emosional anak harus dilatih dan dibina sejak dini selama tahap pendewasaan. Pada akhirnya, dengan kecerdasan ini anak dapat menghasilkan persahabatan yang berkualitas, kesehatan fisik dan mental, serta kesuksesan di dunia kerja maupun sekolah.
Dilansir dari verywellfamily.com, berikut beberapa manfaat memiliki kecerdasan emosional:
- Cenderung memiliki kinerja dan nilai akademik yang lebih tinggi
- Mampu mengelola konflik dan memiliki hubungan sosial yang baik
- Memiliki peluang kesuksesan yang lebih besar
- Peningkatan kesehatan mental
- Mampu mengelola emosi dengan cara yang sehat
Meningkatkan kecerdasan emosional
Setiap anak memiliki kapasitas untuk mempelajari kemampuan kecerdasan emosional. Berikut beberapa tips parenting untuk meningkatkan kecerdasan emosional anak:
Bantu anak mengenali emosi
Anak perlu mengetahui cara mengenali perasaannya. Orangtua dapat membantu anak dengan menyebutkan emosinya. Penting bagi orangtua untuk sering menanyakan apa yang sedang dirasakan anak untuk mengungkapkan emosinya dengan jujur dan terbuka.
Bangun empati anak
Melatih empati anak dapat dimulai dari contoh orangtua. Validasi perasaan anak, misal ketika anak sedang kesal atau sedih dapat menunjukkan rasa empati terhadap anak. Orangtua juga bisa membangun empati anak dengan mendidiknya lebih peka terhadap perasaan orang lain.
Kembangkan keterampilan memecahkan masalah
Setelah anak memahami emosinya, ajarkan anak cara menangani emosinya tersebut dengan cara yang sehat. Mengetahui cara menenangkan diri, menghibur diri, atau menghadapi ketakutan. Ketika anak sedang bertengkar, manfaatkan situasi ini untuk mengembangkan kecerdasan emosionalnya dengan memberikan beberapa pilihan tindakan yang bisa dilakukan anak.
Jadikan pengalaman yang berkelanjutan
Gunakan kesalahan anak sebagai peluang untuk tumbuh menjadi lebih baik. Dukungan dan bimbingan yang berkelanjutan akan mengembangkan kecerdasan emosional dan kekuatan mental yang diperlukan anak untuk mencapai kesuksesan. Seiring bertambahnya usia, anak mampu mengelola masalahnya sendiri dari pengalaman-pengalaman yang telah ia dapatkan sebelumnya.
Penulis: Maritza Samira.
#BreakingBoundariesOktober