Fimela.com, Jakarta Golden age adalah masa yang paling kritis bagi anak-anak. Masa golden age adalah masa emas pada anak-anak di awal kehidupannya yaitu pada usia 0-5 tahun. Pada fase ini, pertumbuhan dan perkembangan otak anak mengalami peningkatan yang sangat pesat. Untuk itu, sangat penting bagi orangtua untuk memperhatikan tumbuh kembang anak secara cermat.
Dilansir dari laman Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, pemantauan tumbuh kembang anak meliputi pemantauan dari aspek fisik, psikologi, dan sosial. Penelitian menemukan sekitar 50% kecerdasan orang dewasa mulai terbentuk di usia 4 tahun. Sedini mungkin pemantauan dapat dilakukan oleh orang tua. Penanganan kelainan yang sesuai pada masa keemasan dapat meminimalisir disfungsi tumbuh anak sehingga mencegah terjadinya disfungsi permanen.
Pada periode masa keemasan , otak anak mampu menerima dan menyerap berbagai jenis informasi, dapat melihat baik dan buruk. Pada masa inilah perkembangan fisik, mental, dan spiritual anak mulai terbentuk. Periode golden age ini tidak dapat terulang kembali, karena itulah peran orangtua dengan memberikan stimulasi atau rangsangan yang tepat sangat dibutuhkan untuk menjadikan sel-sel otak anak berkembang dengan baik sehingga anak mampu meningkatkan pengetahuannya, stimulasi juga mampu membentuk karakter anak sejak usia dini.
Advertisement
Terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan orangtua saat anak berada dalam masa emasnya .
Advertisement
1. Asupan Nutrisi Anak
Kebutuhan gizi pada anak usia dini sangatlah penting untuk pertumbuhan dan perkembangannya, terutama perkembangan otaknya. Perkembangan otak sangat bergantung pada asupan gizi yang dikonsumsi anak. Setiap makanan yang dikonsumsi memiliki manfaatnya masing-masing bagi tubuh anak.
Pemenuhan asupan nutrisi anak perlu diperhatikan, karena tubuh merupakan suatu pondasi. Dari pondasi yang kuat, sehat, barulah bisa mendukung perkembangan lainnya. Oleh karena itu, pada usia emas , anak perlu diberikan makanan dengan gizi yang seimbang.
Untuk mendapatkan gizi seimbang ini tentunya makanan yang diberikan harus bervariasi agar nutrisi yang didapat anak beragam. Makanan Bergizi seimbang yaitu makanan yang terdiri dari asupan karbohidrat, protein, vitamin, mineral, serat, dan lemak.
2. Perkembangan Motorik Anak
Terdapat dua jenis motorik yang harus dilatih pada masa keemasan anak, yaitu motorik kasar dan motorik halus. Motorik kasar berhubungan dengan kemampuan untuk mengendalikan otot-otot besar pada tubuh, seperti kemampuan anak mengoordinasikan dan menyeimbangkan anggota badannya. Orangtua dapat melatih motorik kasar anak dengan mengajaknya melakukan olahraga.
Jika motorik kasar berhubungan dengan otot-otot besar, maka motorik halus berhubungan dengan otot-otot kecil seperti otot pada jari-jari tangan. Melatih motorik halus juga akan berpengaruh pada kreativitas anak. Hal ini berhubungan dengan keterampilan anak. Orangtua dapat melatih motorik halus anak dengan mengajarinya menulis, menggambar, dan lainnya.
Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk memperhatikan dan menstimulasi perkembangan motorik anak sejak dini agar tumbuh kembang anak di usia golden age dapat optimal.
Advertisement
3. Kemampuan Kognitif Anak
Selain memperhatikan perkembangan motorik, di masa keemasan ini , orang tua juga perlu memperhatikan perkembangan kognitif anak.
Kemampuan kognitif yaitu kemampuan anak memperoleh pengetahuan dari berbagai informasi dan pengalaman. Termasuk kemampuan memecahkan masalah, kemampuan mengingat, dan kemampuan mengambil keputusan.
Untuk mengembangkan kemampuan kognitif anak, orang tua dapat membantu anak agar aktif menjelajahi lingkungan sekitarnya, seperti mengajak anak ke tempat baru dan mengajak anak bercerita tentang apa yang dilihat atau dirasakannya. Kemampuan kognitif ini sangat penting untuk membantu proses berpikir anak.
4. Psikis Anak
Periode golden age ini merupakan masa krusial pada anak, jika tidak diperhatikan anak akan mengalami gangguan tumbuh kembang yang terus berlanjut hingga dewasa. Perkembangan pada anak bukan hanya perkembangan fisik saja tetapi juga perkembangan psikisnya.
Orangtua juga perlu memperhatikan perkembangan psikis anak, agar anak dapat tumbuh menjadi pribadi yang cerdas, ceria, dan memiliki emosi yang positif. Jika anak tidak mendapatkan perhatian yang cukup atau anak mendapat pola didik yang terlalu keras, anak bisa tumbuh menjadi anak yang penakut, pemurung, penyendiri, sulit bersosialisasi, dan memiliki emosi yang negatif.
Oleh karena itu, pada periode ini, orang tua perlu meluangkan waktu untuk bercerita dengan anak, menjadi pendengar yang baik, menjadi support system utama dan melatih anak untuk dapat mengendalikan emosinya.
Penulis: Maritza Samira
#Melanggar BatasSeptember