Sukses

Parenting

5 Tanda Strict Parents, Pola Asuh yang dapat Berdampak Buruk bagi Anak

Fimela.com, Jakarta Ketika menjadi orang tua, tentunya tidak akan mudah untuk mendidik seorang anak hingga ia tumbuh dewasa. Pola asuh dari orang tua akan memainkan peran penting karena dapat mempengaruhi perkembangan anak ke depannya. Sebagai orang tua, pastinya Mom ingin melakukan dan mengusahakan yang terbaik untuk anak, seperti dengan cara memberlakukan aturan atau pedoman khusus untuk anak. Hal tersebut masih merupakan sesuatu yang wajar. Namun, banyaknya aturan dan pembatasan yang ketat juga bisa memberikan pengaruh yang buruk. Tidak hanya berpengaruh untuk hubungan antara orang tua dan anak, tetapi juga pada pertumbuhan perilaku anak.

Merujuk pada situs voi dan psych sentral, istilah stricts parent mengarah pada pola asuh ketat yang sering kali dianggap otoriter dan tidak dapat ditawar lagi oleh anak, mulai dari kebiasaan, rutinitas, perilaku, dan sebagainya. Aturan tersebut bisa membuat pergerakan anak menjadi tidak bebas dan terbatas. Bahkan, terdapat beberapa bentuk hukuman yang bisa membuat anak semakin merasa takut, ragu, mudah berbohong, sampai-sampai tidak ingin mencoba hal-hal yang baru. Mereka akan memikirkan banyak hal 

Pola asuh tersebut bisa disebabkan oleh banyak hal, seperti pengaruh budaya dan adanya ekspektasi orang tua sehingga ingin membuat anak berperilaku sesuai dengan keinginan mereka. Dilansir dari WebMD dan theasianparent, inilah 7 tanda yang bisa menandakan strict parent

Memberlakukan Begitu Banyak Aturan

Setiap orang tua pasti akan memberikan aturan untuk membuat anaknya menjadi lebih disiplin dan hidup secara teratur. Namun, begitu banyaknya aturan juga tidak baik untuk diterapkan pada anak. Lebih baik untuk membuat sedikit aturan saja, tetapi dilakukan secara konsisten dan sudah disepakati dengan baik. Konsekuensi yang akan diberikan juga perlu dipikirkan secara hati-hati terlebih dahulu. 

Aturan yang Sudah Melebihi Batasan

Untuk membuat aturan tertentu, diperlukan adanya komunikasi antara orang tua dan anak. Hal tersebut untuk mencegah aturan yang melebihi batasan dan dapat membuat anak menjadi tidak leluasa dalam melakukan sesuatu. Batasan bagi setiap orang akan berbeda, terutama batasan pribadi dan batasan keselamatan atau moral. Maka dari itu, anak dan orang tua dapat mendiskusikan dan mempertimbangkan sebelum memutuskan sesuatu. Mom perlu untuk memahami apa saja hal yang perlu dan tidak perlu untuk diatur.  

Tidak Memperhatikan Perkataan yang Diucapkan pada Anak

Perkataan yang diutarakan oleh orang tua tentunya bisa berpengaruh pada psikologis anak. Orang tua perlu untuk memperhatikan perkataan apa yang akan diucapkan pada anak. Apa yang telah dikatakan oleh orang tua akan mudah diingat oleh anak. Bisa saja akan muncul luka secara emosional yang akan terus membekas dalam diri mereka. Bahkan, akan terus teringat hingga mereka bertumbuh dewasa.

Sebelum menegur anak, ada baiknya untuk memilih kata-kata yang tidak menyinggung atau melukai perasaan mereka. Gunakan kata-kata yang baik dan bijak supaya anak pun bisa memahami apa yang harus dilakukan. Ingatlah bahwa tujuan utamanya adalah mengajari dan mengarahkan mereka, bukan untuk menyakiti. 

Ancaman yang Terlalu Berlebihan

Akan lebih baik jika tidak memberikan terlalu banyak ancaman kepada anak karena dapat membuat mereka mengabaikan orang tua. Bahkan, dampak lainnya yang dapat ditimbulkan oleh anak yaitu tidak bertanggung jawab hingga berperilaku agresif. Sering kali, pada beberapa anak, ancaman pun akan membuat anak memiliki rasa takut yang berlebihan dan tidak percaya diri lagi. Maka dari itu, perkataan berupa ancaman yang disampaikan oleh orang tua pun juga perlu untuk diperhatikan agar dapat berhati-hati dan memperhatikan efek yang ditimbulkan. 

Tidak Memberikan Waktu untuk Mendengarkan

Anak-anak juga merasa ingin didengarkan sehingga orang tua harus memberikan kesempatan pada mereka. Mungkin saja Mom tidak harus setuju atau melakukan apa yang mereka katakan, tetapi perlu untuk memberikan waktu pada mereka untuk mengatakan apa yang mereka rasakan dan apa yang mereka inginkan. 

Beberapa tanda tersebut perlu untuk diperhatikan dengan baik supaya orang tua pun bisa memberikan pola asuh yang cocok untuk perkembangan anak sehingga dapat menjaga kesehatan mereka, baik secara mental, maupun secara emosional. 

 

Penulis : Syifa Azzahra

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading