Fimela.com, Jakarta Setiap orang di dunia memiliki cara mendidik anak yang berbeda-beda. Entah itu pola didik menggunakan hukuman, role model, dan lain-lain. Namun, sebenarnya apa yang mempengaruhi orang tua untuk memiliki pola asuh tertentu dalam mendidik anak.
Kira-kira sahabat Fimela memiliki karakteristik seperti apa? Apakah sahabat Fimela adalah tipe orang tua otoriter? Apakah anda memiliki role model dalam mendidik anak? Proses apa yang harus dilalui untuk memiliki pola asuh?
Sebenarnya ada banyak sekali alasan tentang cara orang tua menerapkan pola asuh dan ada juga orang tua yang terpengaruh karena pengalaman. Dilansir oleh Socialsci.libretexts.org terdapat 3 faktor utama yang mempengaruhi pola asu anak, yaitu:
Advertisement
Advertisement
Karakteristik orang tua
Sifat dan kualitas merupakan salah satu peran penting orang tua dalam pengambilan keputusan khususnya dalam mendidik anak. Adapun karakteristik sifat dan kualitas dilihat dari, usia orang tua, identitas gender, kepribadian, riwayat perkembangan, kepercayaan, pengetahuan tentang pengasuhan anak dan perkembangan anak, serta kesehatan mental dan fisik orang tua.
Karakter orang tua juga akan memberikan dampak dalam pola asuh yang akan diterapkan ke anak. Contohnya, orang tua yang waspada akan dunia sekitar, menyenangkan, teliti, dan ramah akan lebih terstruktur dalam mendidik anak. Sedangkan orang tua yang memiliki kepribadian yang lebih menyenangkan, tidak terlalu cemas, dan tidak mudah berpikir negatif merka akan lebih mendukukung otonomi anak mereka, kedua contoh itu akan berbanding terbalik jika orangtua yang cemas dan kurang menyenangkan. Intinya orang tua harus menanggapi segala hal dengan positif.
Selain itu, riwayat hidup orang tua juga dapat mempengaruhi pola asuh anak. Jika orang tua dulu saat masih kecil sering diperlakukan kurang baik maka pola asuh yang diterapkan saat mereka menjadi orang tua adalah seperti itu juga.
Karakteristik anak
Pada dasarnya pola asuh terjadi secara dua arah. Tidak hanya orang tua yang dapat mempengaruhi anak akan tetapi bisa juga sebaliknya. Karakter yang biasanya orang tua pertimbangkan sebelum membentuk pola asuh adalah identitas gender anak, urutan kelahiran, tempramen, dan status kesehatan dari mental sampai fisik. Setelah menentukan ini orang tua biasanya akan menemukan sendiri pola asuh yang tepat untuk anaknya dan dirinya.
Sebagai contoh, Orang tua A memiliki anak perempuan sebagai anak pertama dan laki-laki sebagai anak kedua. Melihat dari gender pasti orang tua akan membagikan bagian pekerjaan rumah sesuai dari spesifikasi gender, atau pun orang tua akan lebih menekankan anak pertama untuk menjadi contoh baik untuk adiknya.
Advertisement
Karakteristik kontekstual dan sosiokultural
Selai dari faktor internal, hal yang mempengaruhi pola asuh adalah lingkungan, budaya, media sosial, dan tempat kerja. Contohnya orang tua yang memiliki ekonomi yang susah biasanya lebih mudah frustasi, tertekan, dan selalu sedih, karakteristik ini lah yang mempengaruhi pola asuh orang tua. Sedangkan orang tua yang berasal dari ekonomi bagus biasanya akan tidak mudah frustasi, tidak tertekan, dan tidak selalu sedih, karakter ini juga akan mempengaruhi pola asuh.
Contohnya saya seorang ayah dalam keluarga sebelum bekerja menjadi seorang tentara ia mendidik anaknya dengan tidak terlalu keras di mana hal ini menyebapkan pola asuhnya akan lebih tidak menekan. Sedangkan saat ayah sudah menjadi tentara, di mana ayah mendapatkan masuka ideologi dan pengetahuan yang ketat serta disiplin maka hal ini akan menurun terhadap pola asuh anak.
Menurut sahabat Fimela bagaimana? Apakah kalian setuju?
Penulis: Sherly Julia Halim