Sukses

Parenting

6 Cara Membentuk Pribadi Anak Dimulai dari Kebiasaan Baik

Fimela.com, Jakarta Membentuk sebuah kebiasaan baik bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan dan diterapkan. Pastinya setiap orangtua baru memiliki tantangan dan tanggung jawab yang besar dalam mendidik anak. Hal yang paling mengkhawatirkan adalah hasil akhir didikan orangtua. Apakah akan menjadi seorang pribadi yang baik?

Maka pada saat anak madi dalam fase bayi atau balita, watu-waktu tersebut adalah saat yang tepat untuk mendidik dan menerapkan kebiasaan baik.

Dilansir oleh Celebree.com yang mengutip dari Brown University Study, anak di umur 9 tahun sudah mulai menerapkan rutinitas dan kebiasaan baik yang memiliki kemungkinan besar yang tidak mudah untuk diganti.

Memang banyak sekali diluar sana yang menyebarkan tips and trik. Nah, sahabat Fimela, berikut adalah 6 tips yang dapat dilakukan dalam membentuk kebiasaan baik untuk anak.

 

 

Jadilah Role model

Anak-anak belajar dari lingkungan dan orang-orang sekitar, mulai dari  guru, teman-teman, lingkungan tempat tinggal, dan lain-lain. Namun, tetap saja anak adalah jiplakan dari orang tua mereka.

Sebagai orang tua, kalian adalah role model terbesarnya. Cara yang terbaik untuk membuat kebribadian anak adalah dengan memberikan contoh yang baik. Contohnya, meluangkan waktu bersama keluarga, jujur, dan lain-lain.

 

Ikut serta dalam membuat jadwal aktifitas anak

Dilansir oleh Celebree.com membantu anak dalam membuat jadwal aktifitas dapat membuat mereka merasa di hargai dan menganggap proses tersebut adalah proses yang menyenangkan untuk mereka. Selain itu, membuat jadwal dapat membuat goals menjadi kebiasaan yang berjangka panjang. Hal ini dapat mengajarkan anak untuk berani mengambil resiko, membuat mereka termotivasi, dan menambahkan rasa kepercayaan diri mereka. 

Jangan lupa untuk membicarakan aktifitas apa yang mereka lakukan, terutama saat menyusun goals dan membuat aktifitas mereka menjadi semakin spesifik terhadap apa yang ingin mereka capai serta membantu mereka dalam menentukan aktifitas mana yang harus mereka fokuskan.

Buat sesederhana mungkin

Dilansir oleh Celebree.com, penting untuk orang tua untuk mengatur expetasi terhadap apa yang bisa anak lakukan dan tidak bisa lakukan. Contohnya ,saat anak mau untuk menyikat gigi atau mengerjakan pekerjaan rumahucapkan “terima kasih,” usahakan untuk membuat tugas-tugas serta jadwal aktifitas sesederhana mungkin.

 

Membantu mereka untuk memahami kata “kenapa”

Memang betul mendidik anak sebagai pribadi yang menghormati setiap orang itu baik. Namun, orang tua juga tidak seharusnya mendidik mereka sebagai seorang pengikut buta. Kunci utamanya adalah dengan mendidik anak untuk memahami alasan dibelakang terhadap setiap hal. Contohnya, setiap orang tahu kalau makan sayur hijau baik untuk menjaga kesehatan, tapi anak-anak bisa menganggap ini sebagai hal yang tidak masuk akal. 

Seperti yang sebelumnya dicontohkan, berikan mereka alasan dan contoh buah atau sayur (contoh apel, mangga, kangkung, dan brokoli), kemudian tunjukan bentukan fisik  dan menjelaskan vitami dan manfaat untuk tubuh mereka. Usahakan jangan menggunakan penjelasan dan kata-kata yang susah untuk dipahami.

 

 

Mendukung Konsistensi

Kebiasaan dibertuk melalui pengulangan, tidak cukup jika dilakukan hanya sekali. Bedakan kebiasaan dengan PR. Ingatkan selalu mereka untuk tetap melakukannya, berikan mereka alasan yang baik, dan hargai mereka dengan mengucapkan terima kasih.

Menetapkan aturan dan membuat jadwal akan membantu mereka untuk membentuk sebuah rutinitas. Tetapi, jangan lupa orang tua juga harus melakukan hal yang sama. Buatlah jadwal yang membedakan kapan waktu untuk bersenang senang, belajar, mengerjakan pekerjaan rumah, pekerjaan sekolah, waktu penggunaan perangkat internet, dan waktu tidur. Baik untuk menerapkan kebiasaan yang baik sambil bersenang-senang.

 

Berikan Ruangan untuk improvement

Berdasarkan Celebree.com, sebagai orang tua kita harus sadar kalau semuanya tidak akan berkerja sesuai dengan apa yang diinginkan. Sadari kalau ketidak sempurnaan pasti ada saat berjalannya waktu.

Suatu saat anak pasti menolak untuk mengerjakan sesuatu atau membuat kesalahan. Pasti ada waktunya anak-anak tidak akan memakan sayur hijau, melewati tugas membaca mereka, tidak tidur sesuai jamnya, atau tidak membersihkan kasurnya, dan hal tersebut tidak apa-apa. Itu adalah bagian dari pertumbuhan, bahkan orang dewasa juga sering melakukan kesalahan.

*Reporter Sherly Julia Halim 

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading