Fimela.com, Jakarta Dewasa ini, kasus pembullyan atau perundungan menjadi hal yang cukup dicemaskan oleh setiap orangtua. Saat anak berada di sekolah atau lingkungan bermainnya, tidak menutup kemungkinan bagi anak untuk menjadi korban bully dari teman-temannya. Ini, juga tak menutup kemungkinan anak menjadi pelaku bully yang bisa membuat orang lain insecure dan kehilangan rasa percaya diri mereka.
Penting bagi orangtua untuk melakukan pencegahan tindakan pembullyan pada anak-anaknya. Pencegahan ini harus dilakukan sejak anak sedini mungkin. Tak hanya mencegah anak menjadi korban pembullyan, orangtua juga perlu mencegah anak dari menjadi pelaku pembullyan.
Ada beberapa cara cerdas yang bisa dilakukan orangtua untuk mencegah anak dari pembullyan. Cara tersebut antara lain sebagai berikut.
Advertisement
Advertisement
Tumbuhkan Rasa Percaya Diri Anak
Sejak usia sedini mungkin, tumbuhkan rasa percaya diri anak. Biasanya, pelaku pembullyan akan membully mereka-mereka yang dianggap lemah, kurang percaya diri dan kurang aktif.
Pastikan untuk mengajari anak sebagai seseorang yang percaya diri dengan apa adanya dia. Tumbuhkan rasa percaya diri yang baik dalam diri mereka. Semakin tinggi rasa percaya diri dan keberanian anak, akan semakin rendah risikonya untuk dia dijadikan korban bully oleh teman-temannya.
Ajari dan Beri Kesempatan Anak untuk Menyelesaikan Masalahnya Sendiri
Saat anak melakukan segala sesuatu dan menemukan masalah, ajari anak untuk menyelesaikan masalahnya itu sendiri. Pantau anak untuk menyelesaikan masalahnya dengan kemampuannya sendiri. Jika anak tidak bisa menyelesaikan masalahnya dan meminta bantuan orangtua, maka beri bantuan dan beri arahan agar ia bisa menyelesaikan masalah tersebut.
Hindari memarahi anak secara berlebihan saat ia melakukan kesalahan. Semakin sering anak dibentak dan dimarahi, hal ini akan semakin menurunkan rasa percaya dirinya. Ini bahkan menghilangkan kemampuan kreatif dan kecerdasan yang ia punya.
Advertisement
Ajari Anak Bersosialisasi dengan Baik
Kemampuan bersosialisasi yang baik, penting untuk mencegah anak dari risiko korban bully. Anak yang mampu bersosialisasi dengan baik, bikin nyaman teman-teman dan orang-orang di sekitarnya, minim risiko menjadi korban bully. Ajari anak untuk menghindarkan diri dari pelaku bully. Bila perlu, ajarkan anak untuk melawan pelaku bully dengan cara yang elegan dan bijaksana.
Mengajarkan kemampuan bersosialisasi pada anak bisa dilakukan dengan memberi contoh bagaimana interaksi sosial yang baik. Penting bagi orang tua memilih lingkungan tempat tinggal yang kondusif bagi tumbuh kembang anak.
Ajarkan Anak untuk Berkata “Tidak”
Ya, ini adalah cara yang cukup bijaksana menghindarkan anak menjadi korban bully. Ajari anak untuk berkata tidak atau menolak apa yang diinginkan orang lain. Hal ini akan berpengaruh besar terhadap kehidupan anak bahkan setelah ia dewasa kelak. Ketidakmampuan seseorang untuk berkata tidak dan menuruti semua permintaan orang lain, akan memudahkan pelaku bully untuk semena-mena pada orang tersebut.
Cara pencegahan anak menjadi korban bullyi, bisa dilakukan dengan mengajarkan anak berkata ‘tidak’ pada segala sesuatu yang menurutnya akan merugikan atau berdampak buruk.
Itulah sekian cara untuk mencegah anak menjadi korban bully di kehidupannya sehari-hari. Anak yang bertumbuh dan berkembang dengan lebih baik, berpotensi besar dapatkan kehidupan yang lebih baik pula ke depannya. Semoga informasi ini bermanfaat.