Fimela.com, Jakarta Ketika anak-anak tumbuh dan berkembang, banyak orangtua yang ingin tahu tentang potensi kecerdasan mereka. Salah satu cara untuk mengetahui potensi kecerdasan anak adalah dengan mengukur IQ atau Intelligence Quotient.
Umumnya, IQ memiliki nilai yang dapat digolongkan ke dalam beberapa kategori:
- Sangat cerdas: memiliki nilai IQ 130 ke atas
- Cerdas: memiliki nilai IQ 120-129
- Rata-rata: memiliki nilai IQ 85 - 119
- Kurang: memiliki nilai IQ 70 -84
- Sangat kurang: memiliki nilia IQ 69 ke bawah
Namun, sebelum melakukan tes, kita perlu melihat ciri-ciri yang mungkin menunjukkan bahwa anak memiliki IQ rendah. Hal ini perlu untuk diketahui oleh orangtua agar dapat memberikan perhatian khusus dalam pengasuhan dan pendidik untuk si buah hati.
Advertisement
Berikut ini adalah beberapa ciri yang menunjukkan bahwa anak memiliki IQ rendah.
1. Kesulitan berbicara dan berkomunikasi
Dilansir dari American Psychiatric Association, anak yang memiliki IQ rendah cenderung mengalami kesulitan dalam berbicara dan berkomunikasi. Mereka mungkin membutuhkan waktu yang lebih lama untuk mengucapkan kata-kata dengan benar dan memahami bahasa yang digunakan orang lain. Bahkan, pada beberapa kasus anak-anak dengan IQ rendah bisa mengalami kesulitan dalam mengucapkan kata-kata secara jelas dan terkadang memerlukan bantuan profesional terapi bicara untuk membantu memperbaiki kemampuan berbicara dan berkomunikasi.
Advertisement
2. Keterlambatan perkembangan motorik
Anak-anak dengan IQ rendah biasanya sering mengalami keterlambatan perkembangan motorik seperti sulit melakukan gerakan-gerakan halus, kesulitan dalam menulis, atau memegang benda lainnya. Hal ini terjadi karena perkembangan otak dan motorik yang terkait dengan kognisi rendah pada anak.
Dalam hal ini, anak-anak dengan IQ rendah mungkin membutuhkan waktu lebih lama untuk belajar dan mempraktikkan keterampilan motorik dasar, seperti memegang alat tulis dengan benar atau mengikat tali sepatu. Oleh karena itu, anak-anak dengan keterlambatan perkembangan motorik harus diberikan dukungan dan bantuan ekstra untuk mengatasi masalah tersebut. Dalam hal ini, para orangtua dapat memberikan terapi fisik atau terapi okupasi untuk membantu anak-anak mengembangkan keterampilan motorik yang dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari.
3. Kesulitan dalam mempelajari hal baru
Dilansir dari Kids Health, anak-anak dengan memiliki IQ rendah seringkali mengalami kesulitan dalam mempelajari hal baru. Hal ini dikarenakan keterbatasan kognitif dapat mempengaruhi kemampuan mereka untuk memahami konsep-konsep abstrak, serta kemampuan mereka untuk memecahkan masalah yang kompleks.
Selain itu, anak-anak dengan IQ rendah juga mungkin mengalami kesulitan dalam mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan analitis. Meskipun mereka dapat belajar dan berkembang, mereka mungkin memerlukan waktu yang lebih lama dan pengajaran yang lebih khusus dan terstruktur untuk mencapai kemajuan dalam belajar.
4. Kurang minat belajar
Anak-anak dengan IQ rendah cenderung kurang tertarik dengan belajar dan mungkin mengalami kesulitan untuk memotivasi diri mereka sendiri untuk mencapai prestasi akademik yang baik. Dalam hal ini juga, anak-anak mungkin mengalami kesulitan dalam memahami konsep-konsep akademik, mengingat informasi, dan fokus pada tugas-tugas belajar.
Selain itu, mereka mungkin merasa tidak nyaman atau tidak percaya diri dalam lingkungan akademik, yang dapat mempengaruhi minat mereka untuk belajar. Oleh karena itu, perlu diambil tindakan untuk membantu meningkatkan motivasi dan minat anak-anak dengan IQ rendah dalam belajar, dengan cara memberikan pengajaran yang lebih mendukung dan penuh perhatian pada kebutuhan mereka serta memberikan pengakuan atas prestasi mereka yang baik.
5. Kurang kreativitas
Dilansir dari National Institute of Child Health and Human Development, anak-anak dengan IQ rendah memiliki kemampuan kreativitas yang lebih rendah. Kreativitas yang dimaksud adalah melibatkan kemampuan untuk berpikir di luar kotak, melihat situasi dari sudut pandang yang berbeda, dan menemukan solusi yang inovatif dan kreatif untuk masalah yang dihadapi.
Anak-anak dengan IQ rendah mungkin lebih cenderung berpikir konvensional atau melakukan hal-hal dengan cara yang sudah dikenal, tanpa mengembangkan solusi baru yang lebih efektif. Hal inilahyang dapat memengaruhi kemampuan mereka untuk mencapai prestasi akademik dan profesional di masa depan. Oleh karena itu, penting untuk memberikan dukungan dan pengajaran yang tepat agar anak-anak dengan IQ rendah dapat meningkatkan kreativitas mereka dan mengeksplorasi potensi mereka secara maksimal.
*Penulis: Amelia Septika