Fimela.com, Jakarta Sebagai orangtua, menjaga kesabaran dan mengontrol diri merupakan tugas yang cukup berat. Apalagi saat kondisi tubuh atau pikiran sedang lelah, kita akan mudah emosi dan marah saat menghadapi anak yang sedang rewel atau bertingkah. Kita pun jadi makin mudah membentak atau berkata-kata kasar dan bernada tinggi pada anak.
Padahal bentakan takkan menyelesaikan masalah, malah akan memperburuk keadaan. Proses tumbuh kembang anak pun bisa terganggu jika sering dibentak atau dimarahi dengan nada tinggi. Melansir laman Health Line, ada lima dampak negatif yang dapat ditimbulkan dari kebiasaan orangtua membentak anak.
Advertisement
Advertisement
1. Perilaku Anak Makin Buruk
Membentak akan bisa membuat perilakunya makin buruk. Walau niat kita ingin membuatnya diam, tapi efeknya bisa hanya sementara saja. Ke depannya, kita malah harus berusaha lebih keras untuk membuatnya diam dengan bentakan yang lebih keras. Situasi ini bisa terus berulang dan malah makin parah dalam jangka panjang.
2. Perkembangan Otak Anak Terpengaruh
Bentakan dan teknik pengasuhan yang kasar bisa mengubah cara otak anak berkembang. Kata-kata kasar, buruk, dan negatif yang diterima anak bisa membuat otak yang berfungsi memproses suara dan bahasa berkembang dengan cara berbeda. Kalau ingin anak tumbuh cerdas dan pintar, sebisa mungkin hindari kebiasaan membentak anak sedari belia.
Advertisement
3. Memicu Depresi
Bentakan bisa merupakan salah satu bentuk kekerasan verbal. Anak yang sering dibentak bisa merasa sedih dan terluka. Bahkan anak bisa mengalami depresi. Apalagi kalau bentakan orangtua meninggalkan trauma pada anak dan terbawa hingga dewasa, maka anak makin rentan mengalami depresi hingga melakukan tindakan yang melukai diri sendiri.
4. Kesehatan Anak Terganggu
Anak yang sering dibentak bisa mengalami stres. Stres yang mengganggu pikiran bisa berdampak pada kondisi fisik anak. Kesehatan anak bisa ikut terganggu jika kondisi mentalnya terganggu karena sering dibentak. Anak pun bisa rentan jatuh sakit.
Advertisement
5. Memicu Nyeri Kronis
Anak yang sering dibentak juga berisiko mengalami nyeri kronis. Radang sendi, sakit kepala parah, nyeri punggung dan leher, dan nyeri kronis lainnya bisa dialami anak yang sering dibentak orangtua. Kalau kondisi kesehatannya bermasalah dan terganggu, tumbuh kembangnya pun jadi kurang optimal.
Kurangi kebiasaan membentak anak bila ingin tumbuh kembang anak berjalan optimal. Sebelum menyalahkan anak atau mengeluhkan perilaku anak, ada baiknya juga mengevaluasi dan memperbaiki diri sebagai orangtua yang lebih baik.