Fimela.com, Jakarta Ramadan adalah bulan yang suci dan penuh berkah. Sebagai umat Islam, Ramadan bisa menjadi waktu terbaik untuk mendidik anak-anak kita untuk belajar lebih banyak tentang iman mereka, melakukan perbuatan baik, menikmati masa refleksi dan mulai puasa untuk pertama kalinya atau mengambil langkah-langkah kecil dalam pantang sesuai usia mereka. Tak hanya itu, anak-anak juga dapat merasa lebih dekat dengan lingkungan sekitarnya, terutama keluarga dan kerabat, karena dapat melakukan aktivitas bersama-sama, sehingga menjalin hubungan lebih dalam.
Berpuasa saat bulan Ramadan diwajibkan karena bagian dari salah satu lima rukun islam dan dianggap sebagai ibadah yang sangat mulia. Meskipun sebagai anak belum diwajibkan untuk berpuasa, tak ada salahnya mengajarkan anak puasa sedari dini agar lebih siap dan semangat dalam menjalani puasa selama satu bulan penuh.
Bagi orangtua yang ingin memperkenalkan puasa pada anak menjelang bulan suci ini, berikut ini tips dan cara yang mudah untuk mengajari anak-anak untuk berpuasa.
Advertisement
Advertisement
1. Mencoba menahan lapar selama dua atau tiga jam
Cara ini bisa dilakukan para ibu untuk anaknya berpuasa beberapa jam dalam sehari tanpa makanan dan air. Anak memiliki kecenderungan sulit untuk bangun sahur, tetapi hal ini umumnya hanya terjadi pada masa awal bulan puasa.
Kesulitan ini berangsur-angsur menghilang seiring terbiasanya anak dengan jadwal yang ada. Dapat dicoba untuk mulai dengan puasa tidak penuh (2-3 jam) dahulu dan perlahan ditingkatkan menjadi berpuasa hingga azan Magrib tiba.
Anak-anak tidak diharapkan untuk berpuasa, tetapi jika mereka menunjukkan semangat, sebagai orang tua harus memuji setiap usaha yang mereka lakukan. Penting untuk diingat bahwa puasa bukan hanya tentang mencoba memahami bagaimana perasaan orang miskin ketika mereka lapar, tetapi membawa banyak pelajaran seperti disiplin diri, mengendalikan keinginan dan emosi kita, menjaga kebersihan hati dan bersyukur atas semua yang kita lakukan.
2. Menceritakan tentang indahnya Ramadan
Dengan memperkenalkan tradisi yang kita ciptakan dan bagaimana kita memperkenalkan puasa dan sedekah ke dalam kehidupan anak-anak mereka. Dalam menerapkan hal ini pada pemahaman anak-anak kita bisa mengajari mereka bahwa mereka tidak akan rugi jika mereka telah memberikan sesuatu yang mereka sukai kepada orang lain yang mungkin lebih membutuhkannya daripada mereka.
Berikan anak pemahaman tentang konsep puasa dengan menggunakan kata-kata sederhana. Misalnya, tidak makan dan tidak minum sesudah sahur hingga waktu Magrib. Meskipun anak mungkin belum mengetahuinya, akan tetapi penting bagi orang tua memberikan penjelasan maksud dan manfaat dari puasa Ramadan tersebut. Penting juga untuk memastikan bahwa penjelasan telah digunakan dengan bahasa yang mudah dimengerti dan dipahami.
Advertisement
3. Memberikan imbalan untuk anak
Ketika anak sudah berhasil menjalankan puasa sehari penuh, sesekali boleh untuk membelikan barang yang sangat berarti untuk nya seperti boneka atau buku yang digemari. Hal ini dapat membuat para anak berpikir bahwa berpuasa merupakan hal yang menyenangkan walaupun tak mudah untuk dijalaninya. Namun, pemberian hadiah tersebut juga tidak boleh berlebihan, cukup berikan sesuatu yang menyenangkan si anak dan sesuai kebutuhannya.
4. Berikan contoh yang baik
Sebagai orang tua dapat mengajari anak untuk ikut berpuasa dimulai dengan memberikan mereka contoh. Hal ini menjadikan anak lebih mudah dalam mempraktekkannya. Ketika sedang menjalani serangkaian puasa, tentunya akan timbul pertanyaan dari seorang anak mengapa orang tuanya tidak makan dan tidak minum. Hal itu akan memunculkan rasa penasaran, sehingga sang anak ingin mencoba untuk mengikuti berpuasa.
Pastikan untuk melakukan hal yang baik atau wajib dilakukan di masa puasa seperti salat dan membaca Al-Quran, sehingga anak dapat mengikuti hal baik yang kita lakukan ketika berpuasa.
*Penulis: Balqis Dhia.
#Breaking Boundaries