Sukses

Parenting

Penyebab dan Mengatasi Ruam Merah pada Bayi, Tahu Kapan Harus Ke Rumah Sakit

Fimela.com, Jakarta Bayi paling sering mengalami ruam merah di bagian tubuh. Misalnya saja di leher, lipatan lengan atau kaki, hingga selangkangan.

Hal tersebut bisa terjadi karena beberapa faktor, misalnya panas, alergi, gesekan, kelembapan, bahan kimia wewangian, bahan pakaian, hingga yang paling sering karena popok.

Ruam merah terjadi karena bayi memiliki kulit baru dan mengembangkan sistem kekebalan tubuh. Kulit si kecil sensitif dan rentan terhadap banyak sumber iritasi atau infeksi.

Melansir healtine.com, ada beberapa pengobatan untuk mengatasi ruam merah pada anak sesuai dengan penyebabnya. Berikut ulasannya.

Perawatan ruam popok

Ruam popok adalah salah satu ruam bayi yang paling umum. Sebuah popok menahan kehangatan dan kelembaban di dekat kulit, dan urin dan tinja mungkin bersifat asam dan sangat mengiritasi kulit. Obat terbaik untuk ruam popok meliputi:

Pilih popok yang tepat untuk anak, menyeka dengan kain yang lembut dan basah, bukan tisu yang mengandung alkohol dan bahan kimia.

Menggunakan krim, biasanya mengandung seng oksida, yang tidak boleh dihapus dari kulit dengan setiap penggantian popok atau dapat menyebabkan lebih banyak iritasi.

Mengurangi makanan asam, seperti jeruk dan tomat. Mencuci tangan sebelum dan sesudah perubahan popok sehingga ruam tidak terinfeksi.

Pengobatan eksim

Eksim adalah ruam masa kecil yang sangat umum. Jika memiliki riwayat keluarga eksim atau kulit sensitif, bayi cenderung lebih rentan terhadap eksim.

Ini mungkin disebabkan oleh alergi atau sensitivitas kulit terhadap makanan, deterjen, jenis kain, atau iritasi lainnya. Perawatan yang bermanfaat untuk eksim meliputi:

Menjaga area tetap bersih dan kering, krim dan salep yang biasnaya dijual bebas, menentukan apakah ada alergi dan menghilangkan alergen. Pergi ke dokter kulit anak untuk mengidentifikasi pemicu bayi dan cara terbaik mengobati eksim mereka

Terjadi karena air liur

Ruam air liur dan ruam wajah umum sangat umum pada bayi. Mereka mengembangkan kelenjar ludah dan tumbuh gigi, jadi. Penggunaan dot, partikel makanan, gigi yang tumbuh, dan sering mengusap wajah juga dapat mengiritasi kulit.

Ruam air liur biasanya diselesaikan sendiri dalam beberapa minggu, tetapi ada beberapa cara untuk membantu:

Jangan gosok wajah bayi sampai kering. Bersihkan dengan air hangat tetapi hindari menggunakan sabun di wajah. Gunakan bib bayi sehingga bajunya tidak basah kuyup.

Bersikaplah lembut saat membersihkan makanan dari waja. Hindari lotion di wajah.

Ruam menular seperti sariawan, campak, cacar air, roseola, dan demam berdarah harus dievaluasi oleh dokter anak untuk perawatan terbaik. Ruam ini biasanya disertai dengan demam dan gejala lainnya. Mereka mungkin memerlukan antibiotik atau obat antivirus, atau mereka dapat menyelesaikannya sendiri.

Tanda-tanda kapan harus menemui dokter

Demam

Jika bayi mengalami ruam disertai demam atau mengikuti demam, yang terbaik adalah menghubungi dokter anak. Penyebabnya mungkin menular dan harus meminta anak dievaluasi oleh dokter.

Pelajari lebih lanjut tentang tanda -tanda demam dan suhu rendah pada bayi, dan apa yang harus dilakukan.

Ruam selama seminggu

Jika bayi mengalami ruam yang berlanjut selama lebih dari seminggu, tidak mempan dengan obat rumahan, atau menyebabkan rasa sakit atau iritasi bayi, harus menelepon dokter.

Ruam menyebar

Jika ruam bayi menyebar terutama di sekitar mulut, atau disertai dengan batuk, muntah, mengi, atau gejala pernapasan lainnya, harus pergi ke ruang gawat darurat. Ini mungkin merupakan tanda reaksi alergi yang sangat serius yang disebut anafilaksis.

Tanda Darurat

Ruam disertai dengan demam yang sangat tinggi, leher yang kaku, sensitivitas terhadap cahaya, perubahan neurologis, atau pengocok yang tidak terkendali dapat disebabkan oleh meningitis dan dianggap sebagai keadaan darurat medis.

 

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading