Fimela.com, Jakarta Selama ini, orangtua sering kali merasa sangat bahagia dan bangga ketika mendapati buah hatinya bertubuh gemuk. Banyak yang menganggap bahwa tubuh gemuk dan chubby, membuat bayi semakin menggemaskan. Beberapa bahkan percaya jika bayi dengan tubuh gemuk, artinya ia sehat dan menyerap nutrisi dengan baik. Tapi, benarkah demikian?
Mengutip dari laman mayoclinic.com, bayi dengan tubuh gemuk, justru perlu mendapat perhatian khusus. Terlebih lagi, jika tubuh bayi sangat gemuk hingga membuatnya sulit bergerak. Ini mengingat ada banyaknya timbunan lemak di tubuh bayi.
Penelitian menemukan jika bayi bisa melipatgandakan berat badannya dalam waktu kurang dari enam bulan. Bayi bahkan bisa melipatgandakan berat badannya hingga tiga kali lipat, saat usianya di bawah 2 tahun. Kondisi ini sering disebut sebagai obesitas.
Advertisement
Advertisement
Tanda Bayi Obesitas
Ada beberapa tanda yang bisa menunjukkan bahwa bayi mengalami obesitas. Adapun tanda tersebut antara lain sebagai berikut:
- Berat badan bayi bertambah sangat cepat. Dalam satu bulan, berat badan bayi bisa bertambah hingga lebih dari 1 kg.
- Ditemukan banyaknya lipatan di tubuh bayi. Lipatan ini menunjukkan bahwa kadar lemak dalam tubuh bayi cukup tinggi.
- Kualitas tidur bayi yang berkurang. Ini bisa terjadi karena bayi kurang nyaman saat tidur karena berat badannya yang berlebih.
- Terlihat adanya perubahan pada bagian tubuh tertentu bayi.
- Bayi sangat cepat merasa lelah, kurang aktif dan kesulitasn bergerak.
Penyebab Bayi Obesitas
Bayi obesitas disebabkan oleh beberapa hal. Ini bisa terjadi karena genetik atau keturunan, atau bisa karena beberapa hal lainnya. Adapun penyebab bayi obesitas tersebut antara lain sebagai berikut:
- Ibu mengalami diabetes gestasional ketika hamil dulu. Ibu dengan masalah kesehatan ini lebih mungkin melahirkan bayi dengan berat badan berlebihan. Ini bahkan bisa berpengaruh besar terhadap kesehatan bayi ke depannya.
- Studi yang dipublikasikan di Juornal of Epidemiology anda Community Health di New Zealand pada tahun 2019, ditemukan jika metode persalinan bisa berpengaruh pada berat badan bayi. Bayi yang lahir dari ibu dengan operasi caesar, lebih berisiko mengalami obesitas.
- Bayi yang mengonsumsi susu formula berlebih juga rentan mengalami obesitas. Apalagi, jika pemberian susu formula ini dilakukan sebelum bayi berusia 6 bulan. Sebaiknya, bayi diberikan ASI eksklusif saat usianya 0 hingga 6 bulan. Kemudian dilanjutkan hingga bayi berusia 2 tahun dan didampingi pemberian MPASI.
- Mom yang memberikan camilan tinggi gula ke bayi, juga rentan membuatnya obesitas.
- Menurut The American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG), ibu hamil yang mengalami obesitas, rentan melahirkan bayi dengan risiko obesitas lebih tinggi.
- Pada beberapa kasus, genetik berperan besar terhadap risiko obesitas ke anak atau bahkan bayi. Orangtua yang mengalami obesitas, sangat rentan melahirkan anak yang nantinya obesitas juga.
Itulah sekian tanda dan penyebab obesitas yang penting diketahui. Semoga informasi ini bermanfaat. Semoga sebagai orangtua, kita makin bijak dalam merawat buah hati ya Mom.