Fimela.com, Jakarta Belajar membaca bukanlah proses yang bisa terjadi alami dengan sendirinya. Melainkan proses kompleks membutuhkan pengajaran yang tepat dari berbagai keterampilan dan strategi, seperti mengetahui hubungan antara huruf dan suara.
Untuk itu, sebelum masuk sekolah ada baiknya untuk mulai mengajarkan si kecil membaca. Meskipun membaca itu sendiri merupakan proses yang kompleks, langkah-langkah yang diambil untuk membangun keterampilan ini cukup sederhana dan mudah.
Saat mengajari anak-anak cara membaca dan menjadikannya pengalaman yang positif dan bermanfaat, cobalah strategi-strategi sederhana dan teruji waktu di bawah ini, melansir readingeggs.com.
Advertisement
Advertisement
1. Gunakan lagu dan sajak anak-anak untuk membangun kesadaran fonemik atau bunyi
Lagu dan sajak anak-anak tidak hanya menyenangkan - sajak dan irama membantu anak mendengar bunyi dan suku kata dalam kata-kata, yang membantu mereka belajar membaca.
Cara yang baik untuk membangun kesadaran fonemik (salah satu keterampilan terpenting dalam belajar membaca) adalah dengan bertepuk tangan berirama bersama dan melafalkan lagu secara serempak. Kegiatan yang menyenangkan dan mengikat ini adalah cara yang fantastis bagi anak-anak untuk secara implisit mengembangkan keterampilan literasi yang akan membuat mereka sukses membaca.
2. Membuat kartu kata sederhana di rumah
Guntinglah kartu-kartu sederhana dan tuliskan kata yang mengandung tiga bunyi pada masing-masing kartu (misalnya ram, sat, pig, top, sun, pot, fin). Ajaklah anak untuk memilih satu kartu, lalu bacalah kata itu bersama-sama dan angkat tiga jari.
Mintalah mereka untuk mengucapkan bunyi pertama yang si kecil dengar dalam kata tersebut, lalu bunyi kedua, dan kemudian bunyi ketiga. Aktivitas sederhana ini hanya membutuhkan sedikit waktu persiapan dan membangun keterampilan fonik dan decoding yang penting (membantu mereka belajar cara membunyikan kata-kata). Jika anak baru mulai belajar huruf-huruf alfabet, fokuskan pada bunyi yang dihasilkan setiap huruf, lebih dari sekadar nama huruf.
3. Libatkan anak dalam lingkungan yang kaya akan tulisan
Ciptakan peluang harian untuk membangun keterampilan membaca anak dengan menciptakan lingkungan yang kaya akan tulisan di rumah. Melihat kata-kata yang tercetak (pada poster, bagan, buku, label, dll.) memungkinkan anak-anak untuk melihat dan menerapkan hubungan antara bunyi dan simbol huruf.
Ketika berada di luar rumah, tunjukkan huruf-huruf yang ada di poster, papan reklame, dan rambu-rambu. Pada waktunya dapat mencontohkan membunyikan huruf-huruf untuk membuat kata-kata. Fokuslah pada huruf pertama dalam kata-kata. Tanyakan kepada anak, "Bunyi apa huruf itu?" "Kata apa lagi yang dimulai dengan bunyi itu?" "Kata apa yang berima dengan kata itu?"
4. Mainkan permainan kata di rumah atau di mobil
Membangun dari langkah sebelumnya, perkenalkan permainan kata sederhana secara teratur. Fokuslah pada permainan yang mendorong anak untuk mendengarkan, mengidentifikasi, dan memanipulasi bunyi dalam kata-kata. Misalnya, mulailah dengan mengajukan pertanyaan seperti "Kata itu diawali dengan bunyi apa?" "Kata itu diakhiri dengan bunyi apa?" "Kata apa yang diawali dengan bunyi ?" dan "Kata apa yang berima dengan ?".
5. Pahami keterampilan inti yang terlibat dalam mengajar anak-anak membaca
Penting untuk diingat bahwa belajar membaca melibatkan berbagai keterampilan yang berbeda. Ada lima komponen penting dalam membaca yang bisa Anda baca di sini. Ini adalah keterampilan yang dibutuhkan semua anak agar berhasil belajar membaca. Singkatnya, ini termasuk:
Kesadaran fonemik - kemampuan untuk mendengar dan memanipulasi bunyi yang berbeda dalam kata-kata
Fonik - mengenali hubungan antara huruf dan bunyi yang dihasilkannya
Kosakata - memahami makna kata, definisi, dan konteksnya
Pemahaman membaca - memahami makna teks, baik dalam buku cerita maupun buku informasi
Kefasihan - kemampuan membaca keras dengan kecepatan, pemahaman, dan akurasi
6. Bermain dengan magnet huruf
Bunyi vokal tengah bisa jadi sulit bagi beberapa anak, itulah sebabnya aktivitas ini bisa sangat membantu. Siapkan magnet huruf di lemari es dan tarik huruf vokal ke satu sisi (a, e, i, o, u). Ucapkan kata CVC (konsonan-vokal-konsonan), misalnya 'kucing', dan mintalah anak untuk mengeja kata itu menggunakan magnet.
Advertisement
7. Manfaatkan kekuatan teknologi untuk membuat anak tetap terlibat
Belajar membaca harus menjadi proses yang menyenangkan agar anak tetap termotivasi untuk meningkatkan kemampuannya. Kadang-kadang seorang anak mungkin penuh kegembiraan dan keinginan untuk belajar di awal.
8. Membaca suku kata yang lebih variatif
Selanjutnya, bisa mulai mengajari anak untuk membaca suku kata yang lebih variatif tapi masih mudah dilafalkan anak dan berakhiran huruf vokal. Contohnya seperti bu-di, ma-ma. Hindari untuk memperkenalkan suku kata yang memiliki akhiran huruf mati agar anak bisa fokus menguasai tahap ini terlebih dahulu.
9. Ajarkan huruf mati
Jika anak sudah menguasai suku kata yang mudah atau yang berakhiran huruf vokal, maka Anda sudah bisa masuk ke tahap berikutnya. Bisa mulai memperkenalkan dan mengajarkan huruf mati pada anak, seperti “ny” pada imbuhan -nya, “ng”, atau lainnya.