Fimela.com, Jakarta Hari Ibu yang jatuh pada tanggal 22 Desember, Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) yakni Susanto mengatakan bahwa peringatan ini dapat menjadi momentum penghargaan bagi ibu di Indonesia. Pasalnya, ibu merupakan seseorang dengan peran paling kompleks dalam tumbuh kembang anak. Ini juga dapat menjadi peringatan terkait kasus kekerasan pada anak di Indonesia
Melansir dari Liputan6.com, Susanto menyebutkan bahwa ibu telah banyak menjalankan fungsi, baik di ruang lingkup keluarga maupun dalam konteks pertama peran dalam pengasuhan sejak anak dalam kandungan. Ibu juga menjadi orang paling penting dalam menjalankan peran menjaga anak sejak dalam kandungan hingga dewasa, yang menunjukkan bahwa fungsi seorang ibu tidak dapat tergantikan sejak awal tumbuh kembang anak.
Selain itu, peran ibu dalam pengasuhan juga menjadi poin penting dalam tumbuh kembang anak. Ini karena pola pengasuhan ibu yang diterapkan pada anak menjadi hal utama dalam menghasilkan sumber daya manusia yang baik. Hal ini menunjukkan bahwa pola pengasuhan ibu terhadap anak harus terus berkembang sesuai dengan perubahan zaman yang semakin pesat dan memiliki teknologi yang lebih canggih.
Advertisement
"Karena tantangan juga semakin kompleks di era digital maka itu harus dibekali diri kompetensi dasar digital sekaligus juga bagaimana memberikan literasi agar tidak kita terpapar dunia digital yang memang open space. Makanya hal seperti itu saya kira perlu di perhatikan ibu," ujar Susanto.
Advertisement
Kekerasan pada anak
Selain mengatakan beberapa hal terkait peran ibu dalam tumbuh kembang anak, Ketua KPAI itu juga menyebutkan sedikit perihal kasus kekerasan anak yang ada di Indonesia saat ini. Ia mengatakan bahwa kekerasan pada anak yang masih tidak jarang terjadi dapat berawal dari keluarga terdekat. Oleh karena itu, peran ibu sangat penting dalam membangun karakter anak dan menjadi tonggak awal penekanan kasus kekerasan pada anak di Indonesia.
Menurut data pengaduan KPAI, kasus kekerasan pada anak di Indonesia telah mengalami peningkatan yang cukup mengkhawatirkan. Tren kekerasan pada anak di Indonesia meningkat yang awal mulanya terjadi pada kekerasan fisik pada anak, kemudian menjadi kekerasan seksual pada anak. Oleh karena itu, Ibu menjadi orang dengan peranan penting terkait pola pengasuhan. Hal ini harus diperhatikan dan menjadi fokus agar permasalahan kekerasan anak mampu diatasi.
"Melihat data pengaduan KPAI kekerasan fisik dan seksual tinggi bisa menjadi potret bahwa di Indonesia tentu lampu kuning untuk kasus-kasus kekerasan. Dalam konteks ini KPAI tidak hanya membaca data kuantitatif, tapi berharap bahwa membangun sistem pengawasan di Indonesia semakin komprehensif. Maka peningkatan skill pengasuhan anak itu harus ditingkatkan. Dari ibu benar-benar pendidik utama,"Â ucap Susanto.
Fokus utama dalam membangun sistem pengawasan
Melihat tingginya kasus kekerasan terhadap anak yang kian meningkat hingga menjadi lampu kuning di Indonesia, membuat KPAI harus terus bergerak mencari solusi dalam menangani hal ini. Selain memperhatikan pola asuh ibu, KPAI juga tengah membangun sistem pengawasan yang kini menjadi fokus utamanya. Hal ini dilakukan demi menekan angka kasus kekerasan pada anak di Indonesia.Â
Sebagai komisi yang mengembang tugas menjadi pelindung bagi anak dan perempuan di Indonesia, KPAI terus berusaha agar tingkat kasus kekerasan pada anak mampu diatasi dengan baik.Â
"Kita harus menumbuhkan pengasuhan ramah anak. Karena pola pengasuhan yang dikembangkan pada anak akan menghadirkan anak-anak Indonesia yang positif yang memiliki karakter positif. Sebaliknya, pola kekerasan yang dikembangkan oleh ibu termasuk juga ayah itu akan menghadirkan anak-anak yang lekat dengan kekerasan," paparnya Susanto.
Â
Penulis: Frida Anggi Pratasya.
#Women for Women