Fimela.com, Jakarta Momen ulang tahun anak selalu dibuat dengan kesan meriah. Tidak heran jika banyak anak yang menantikan momen ulang tahun untuk berbagi kebahagiaan dan keceriaan bersama teman-teman sebaya.
Konsep ini terkadang menjadikan merayakan ulang tahun sebagai sebuah tuntutan dan keharusan agar dibuatkan sebuah pesta meriah. Padahal, tidak semua orangtua mampu dan setuju mengadakan pesta sebagai perayaan ulang tahun.
Namun apakah setiap ulang tahun anak harus dirayakan? Menurut psikolog anak, Yasmine N. Edwina, M.Psi, tidak ada keharusan momen ulang tahun dirayakan dengan pesta. Kembali lagi bagaimana keluarga menanamkan value pada momen ulang tahun kepada anak.
Advertisement
"itu kan budaya ya kalau merayakan. Balik lagi ke value keluarga seperti apa. Kalau memang nyaman merayakan ulang tahun atau engga itu ya balik lagi ke value masing-masing keluarga. Yang menjadi penting kalau value momen merayakan ulang tahun itu, Ngga harus merayakan tapi momen quality time bersama keluarga. Jadi punya ritual setiap tahun kalau keluarga kita setiap ulang tahun," kata Yasmine N. Edwina dalam Playgroung Bubble Party bersama Zwitsal pada Minggu (20/11/2022).
Advertisement
Yang harus dilakukan orangtua
Meski sudah menanamkan value untuk tidak harus merayakan pesta saat ulang tahun, orangtua akan dihadapkan pada perasaan iri yang dialami sang anak saat teman sebayanya menggelar pesta meriah untuk momen ulang tahun. Di saat seperti ini, peran orangtua menjadi begitu penting bahwa setiap keluarga memiliki budaya yang berbeda.
Anak sebenarnya bisa diberikan pemahaman soal perbedaan budaya dan ritual di setiap keluarga. Menurut Yasmine, anak di usia tiga tahun sudah cukup paham untuk diberikan pengertian terkait nilai sosial budaya di setiap keluarga. Bisa dijelaskan dengan contoh yang lebih sederhana, seperti setiap hari ia diantarjemput oleh jemputan, sementara teman yang lain dijemput orangtuanya.
Jika anak masih merasa sedih atau kecewa meski sudah diberikan penjelasan, orangtua bisa bertanya pendapat anak apa yang ia inginkan
"Kalau anaknya sedih, kita perlu acknowledge anaknya. Kita tanya pendapat anak atau kasih pilihan yang memang nyaman untuk keluarga," jelas Yasmine.
Jadi identitas anak
Merayakan ulang tahun dengan pesta atau quality tim bersama tidak akan memberikan pengaruh pada pembentukan karakter anak. Karakter anak sendiri terbentuk dari akumulasi dari banyak faktor, seperti tempramen bawaan dan lingkungan di mana ia berinteraksi.
Justru, jika sebuah keluarga memiliki kebiasaan antimainstream atau berbeda kebanyakan keluarga akan menanamkan identitas pada diri anak. Anak akan merasa dirinya menjadi bagian dari sebuah keluarga karena memiliki ritual khusus yang hanya dilakukan oleh anggota keluarga.
"Jadi kayak part of identity-nya anak. Aku bagian dari keluarga ini karena punya ritual tertentu. Membuat anak merasa belong sama keluarga," tutup Yasmine.