Fimela.com, Jakarta Ada begitu banyak perubahan yang terjadi selama kehamilan. Selain perubahan ukuran perut karena janin yang terus berkembang, ada beberapa hal yang bisa Mom rasakan saat hamil. Setiap perempuan hamil, mungkin kerap mengalami mual dan muntah atau sering kita sebut morning sickness. Namun, ini bisa juga tidak dialami oleh beberapa ibu hamil karena bisa jadi kondisi tubuh mereka yang begitu kuat.
Nah, ada juga lho hal-hal lain yang mungkin jarang disadari kerap muncul dalam fase kehamilan Mom. Kira-kira apa perubahan apa saja yang Mom alami? Yuk, simak selengkapnya di bawah ini.
1. Naluri Membuat Tempat yang Nyaman untuk Si Kecil
Banyak ibu hamil merasakan naluri bersarang, dorongan kuat untuk mempersiapkan rumah bagi bayinya dengan membersihkan dan mendekorasi. Saat tanggal kelahiran sudah semakin dekat, Mom mungkin mendapati diri membersigkan lemari atau mengecat ulang tembok, dan hal-hal yang tidak eprnah Mom bayangkan sebelumnya. Keinginan untuk mempersiapkan rumah ini bisa berguna, tapi hati-hati jangan berlebihan.
Advertisement
2. Memiliki Masalah Konsentrasi
Pada trimester pertama, kelelahan dan mual di pagi hari dapat membuat banyak perempuan hamil merasa lelah dan bingung secara mental. Tetapi bahkan perempuan hamil yang cukup istirahat mungkin mengalami kesulitan berkonsentrasi dan periode pelupa.
Memikirkan bayi memainkan peran, seperti halnya perubahan hormonal. Semuanya, termasuk pekerjaan, tagihan, dan janji dengan dokter, mungkin tampak kurang penting daripada bayi dan kelahiran yang akan datang. Membuat daftar dapat membantu Mom mengingat sesuatu yang perlu dilakukan.
Advertisement
3. Perubahan Suasana Hati
Sindrom pramenstruasi dan kehamilan sama dalam banyak hal. Payudara membengkak dan menjadi kenyal, hormon mengalami naik turun, dan Mom mungkin merasa murung. Jika Mom mengalami PMS, Mom cenderung mengalami perubahan suasana hati yang lebih parah selama kehamilan. Mereka dapat membuat Mom berubah dari bahagia satu menit menjadi ingin menangis di menit berikutnya.
Perubahan suasana hati sangat umum terjadi selama kehamilan. Mereka cenderung lebih banyak terjadi pada trimester pertama dan menjelang akhir trimester ketiga. Banyak ibu hamil mengalami depresi selama kehamilan. Jika Mom memiliki gejala seperti masalah tidur, perubahan kebiasaan makan, dan perubahan suasana hati selama lebih dari 2 minggu, bicarakan dengan penyedia layanan kesehatan.
4. Ukuran Bra
Peningkatan ukuran payudara adalah salah satu tanda awal kehamilan. Pertumbuhan payudara pada trimester pertama ini disebabkan oleh tingginya kadar hormon estrogen dan progesteron. Pertumbuhan pada trimester pertama mungkin juga bukan akhir payudara dapat terus tumbuh sepanjang kehamilan.
Ukuran bra juga dapat dipengaruhi oleh tulang rusuk. Saat hamil, kapasitas paru-paru meningkat sehingga Mom dapat mengambil oksigen ekstra, yang dapat menyebabkan ukuran dada lebih besar. Mom mungkin perlu mengganti bra beberapa kali selama kehamilan.
5. Perubahan Kulit
Perempuan hamil mengalami peningkatan volume darah untuk memberikan aliran darah ekstra ke rahim dan organ lain, terutama ginjal. Volume yang lebih besar membawa lebih banyak darah ke pembuluh dan meningkatkan sekresi kelenjar minyak.
Beberapa perempuan mengamalami bercak kecoklatan atau kekuningan yang disebut chloasma, di wajah mereka. Dan beberapa akan melihat garis gelap di garis tengah perut bagian bawah, yang dikenal sebagai linea nigra. Mereka juga dapat mengalami hiperpigmentasi (penggelapan kulit) pada puting susu, alat kelamin luar, dan daerah anus. Itu karena hormon kehamilan menyebabkan tubuh membuat lebih banyak pigmen.
Pigmen yang meningkat ini mungkin tidak merata, sehingga kulit yang gelap mungkin tampak seperti bercak-bercak warna. Chloasma tidak dapat dicegah, tetapi memakai tabir surya dan menghindari sinar UV dapat meminimalkan efeknya.
Jerawat umum terjadi selama kehamilan karena kelenjar sebaceous kulit membuat lebih banyak minyak. Dan tahi lalat atau bintik-bintik yang Mom miliki sebelum kehamilan bisa menjadi lebih besar dan lebih gelap. Sebagian besar perubahan kulit ini akan hilang setelah Mom melahirkan.
Advertisement
6. Rambut dan Kuku Tumbuh Lebih Cepat
Banyak perempuan  mengalami perubahan tekstur dan pertumbuhan rambut selama kehamilan. Hormon dapat membuat rambut tumbuh lebih cepat dan lebih sedikit rontok. Tapi perubahan rambut ini biasanya tidak permanen. Banyak perempuan kehilangan beberapa rambut pada periode postpartum atau setelah mereka berhenti menyusui.
Beberapa perempuan menemukan bahwa mereka menumbuhkan rambut di tempat yang tidak diinginkan, seperti di wajah atau perut atau di sekitar puting. Perubahan tekstur rambut bisa membuat rambut lebih kering atau berminyak. Beberapa perempuan bahkan menemukan rambut mereka berubah warna.
Kuku, seperti rambut, bisa berubah selama kehamilan. Hormon ekstra dapat membuat mereka tumbuh lebih cepat dan menjadi lebih kuat. Beberapa perempuan, bagaimanapun, menemukan bahwa kuku mereka terbelah dan patah lebih mudah selama kehamilan. Seperti perubahan pada rambut, perubahan kuku tidak permanen.
7. Mobilitas Bersama
Selama kehamilan, tubuh membuat hormon relaksin, yang dipercaya dapat membantu mempersiapkan area kemaluan dan leher rahim untuk kelahiran. Relaxin mengendurkan ligamen di tubuh, membuat Mom kurang stabil dan lebih berisiko cedera. Sangat mudah untuk meregangkan atau memaksakan diri, terutama sendi di panggul, punggung bawah, dan lutut. Saat berolahraga atau mengangkat benda, lakukan secara perlahan dan hindari gerakan menyentak yang tiba-tiba.
8. Varises dan Sembelit
Varises, biasanya ditemukan di kaki dan area genital, terjadi ketika genangan darah di pembuluh darah membesar oleh hormon kehamilan. Varises sering hilang setelah kehamilan. Untuk membantu mencegahnya, Mom perlu menghindari berdiri atau duduk dalam waktu lama, memakai pakaian yang longgar, angkat kakimu saat duduk
Sembelit adalah kesengsaraan kehamilan umum lainnya. Itu terjadi karena hormon kehamilan memperlambat lewatnya makanan melalui saluran pencernaan. Selama tahap akhir kehamilan, rahim mungkin menekan usus besar. Dan sembelit dapat menyebabkan wasir karena mengejan dapat memperbesar pembuluh darah di rektum.
Nah, jika Mom mengalami perubahan di atas dan merasa bingung, Mom bisa konsultasi dengan dokter kandungan. Tetap sehat ya Sahabat Fimela!
#WomenforWomen