Fimela.com, Jakarta Kenaikan berat badan bayi adalah satu tanda baik bahwa kebutuhan nutrisi bayi terpenuhi melalui ASI. Namun dalam beberapa kasus, berat badan bayi yang rendah adalah hal mengkhawatirkan karena bisa jadi mom mengalami suplai ASI yang rendah. Melansir dari Today's Parent, konsultan laktasi mengatakan bahwa perubahan dalam teknik menyusui atau bantuan dari ahli menyusui dapat membantu meningkatkan produksi ASI secara signifikan.
Rendahnya suplai ASI bisa disebabkan beberapa hal. Bila mom mengalami masalah tersebut, mungkin salah satu penjelasan di bawah ini adalah penyebabnya.
Advertisement
1. Jaringan Kelenjar yang Tidak Cukup
Beberapa perempuan memiliki kondisi di mana payudaranya tidak berkembang secara normal. Hal ini menyebabkan suplai ASI rendah karena saluran pembuat ASI tidak cukup banyak untuk memenuhi kebutuhan bayi. Ada cara yang dapat diambil untuk memaksimalkan produksi ASI seperti dengan memompa dan minum suplemen penambah ASI berdasarkan resep dokter.
2. Masalah Hormon atau Endokrin
Suplai ASI rendah bisa jadi karena sindrom ovarium polikistik (PCOS), tiroid rendah atau tinggi, diabetes, hipertensi (tekanan darah tinggi), atau masalah hormonal. Beberapa masalah kesehatan tersebut mempengaruhi suplai ASI karena ASI bergantung pada sinyal hormonal yang dikirim ke payudara.
Advertisement
3. Mengonsumsi Pil Kontrasepsi
Banyak ibu yang menyusui dan minum pil KB tidak mempengaruhi produksi ASI mereka. Tetapi bagi beberapa ibu, segala bentuk kontrasepsi hormonal seperti pil, patch, atau suntikan dapat menyebabkan penurunan ASI yang signifikan. Hal ini mungkin terjadi jika mom mulai menggunakan alat kontrasepsi ini sebelum bayi berusia empat bulan. Langkah pertama untuk meningkatkan suplai ASI Anda lagi adalah menghentikan pengobatan, namun hal ini perlu diperbincangkan dengan dokter terlebih dahulu.
4. Masalah Pada Bayi
Berat badan bayi stuck atau tidak bertambah mungkin masalahnya bukan pada suplai ASI mom, namun kemampuan bayi dalam menghisap atau anatomi tubuhnya. Hal ini bisa terjadi bila bayi mengalami lidah yang terikat di mana selaput tipis jaringan di bawah mulutnya menahan lidah bayi terlalu erat, sehingga ia tidak bisa menggunakan lidah dengan baik untuk menyedot susu. Periksa lebih lanjut pada dokter untuk mengetahui keadaan anatomi tubuh bayi.
Advertisement
5. Tidak Menyusui di Malam Hari
Tidak menyusui semalaman dapat mempengaruhi pasokan ASI. Hal ini dikarenakan tingkat prolaktin yaitu hormon yang memberi sinyal pada payudara untuk membuat susu mengalami penurunan prolaktin secara keseluruhan yang dapat berkontribusi pada penurunan ASI. Melihat bayi tidur sepanjang malam tanpa terbangun karena haus mungkin akan menyenangkan untuk mom karena dapat istirahat penuh di malam hari. Namun, alangkah lebih baik untuk menyusui bayi satu atau dua kali saat malam hari.
6. Menyusui Sesuai Jadwal atau Menggunakan Dot Disela Waktu Menyusui
Payudara akan menghasilkan susu terus menerus, tetapi kecepatan produksi susu tergantung pada seberapa kosongnya payudara. Artinya, payudara akan memproduksi ASI saat mom sering menyusui bayi. Ketika bayi jarang menyusu karena mom memberi jadwal menyusu hanya 3-4 jam sekali atau menggunakan dot disela menyusui, payudara akan lebih penuh untuk jangka waktu yang lebih lama yang berarti produksi ASI melambat. Sering menyusu akan lebih baik karena payudara lebih sering kosong sehingga terangsang untuk terus memproduksi banyak susu.
Advertisement
7. Bayi Lebih Banyak Mengonsumsi Susu Formula
Saat bayi banyak mengonsumsi susu formula, secara alami bayi akan lebih sedikit mengonsumsi ASI. Hal ini akan membuat ASI yang dikeluarkan lebih sedikit. Jika lebih sedikit ASI yang dikeluarkan, payudara menganggap bahwa lebih sedikit ASI yang dibutuhkan sehingga kapasitasnya diatur pada titik yang lebih rendah. Bila bayi memang perlu susu formula tambahan, atasi masalah suplai ASI yang sedikit dengan rajin memompa untuk membantu meningkatkan volume produksi ASI.
Bila mom mengalami masalah produksi ASI, jangan segan untuk konsultasikan pada dokter. Rajin menyusui dan memompa susu mungkin akan membantu untuk meningkatkan volume produksi ASI.
Penulis : Mufiidaanaiilaa Alifah S.