Fimela.com, Jakarta Sejauh ini, kasus gangguan sprektrum autisme pada anak-anak terbilang cukup tinggi. Sayangnya, belum juga diketahui pasti apa yang menyebabkan anak memiliki risiko autisme. Anak autisme atau autism spectrum disorder (ASD), merupakan gangguan perkembangan anak, di mana anak mengalami masalah dalam komunikasi dan berinteraksi sosial.
Mengutip dari laman theasianparents.com, gangguan autisme bisa ditunjukkan dengan gejala yang beragam. Gejala dari anak satu ke anak yang lain cukup berbeda. Gejala ini bisa berupa gejala ringan hingga gejala berat. Namun ada beberapa gejala atau ciri umum pada anak dengan risiko autisme. Ciri ini bahkan bisa diketahui sejak usia anak sedini mungkin.
Berikut gejala atau ciri autisme yang sering terjadi pada anak dan penting untuk orang tua ketahui.
Advertisement
Advertisement
Ciri-ciri Umum Autisme Pada Anak
Ciri autisme pada anak bisa dilihat sejak anak berusia sedini mungkin bahkan bayi. Ada beragam ciri yang umum terjadi pada anak di rentang usia 2 - 4 tahun. Ciri tersebut antara lain sebagai berikut.
- Anak mengalami gangguan komunikasi. Umumnya, anak dengan gangguan autisme tidak merespon panggilan orang di sekitarnya saat ia dipanggil. Tidak adanya respon ini akan jelas terlihat saat anak berusia di atas 15 bulan.
- Anak dengan risiko autisme jarang membuat gestur tertentu ketika menginginkan suatu hal. Anak ini cenderung datar dan tidak memiliki ekspresi yang bisa dipahami orang tua dengan mudah.
- Beberapa penelitian menemukan jika anak autisme cenderung kesulitan tidur. Baik di siang atau pun malam hari, anak-anak dengan risiko autisme lebih rentan untuk selalu terjaga meski ia sangat lelah sekalipun.
- Anak seringkali menangis, marah dna tertawa tanpa alasan yang jelas.
- Beberapa anak dengan risiko autimes hanya suka pada makanan tertentu.
- Anak ini cenderung suka melakukan gerakan berulang seperti memutar badan atau mengayun tangan. Ia juga cenderung memiliki dunia sendiri sehingga tidak respek terhadap apapun di sekitarnya.
- Anak autisme sangat sulit bersosialisasi dengan sekitar. Ia kurang responsif atau sensitif terhadap perasaan sendiri pun perasaan orang lain.
- Saat diajak bicara, anak dengan risiko autisme cenderung menolak melakukan kontak mata. Ia juga rentan marah saat orang mencoba mengajaknya berbicara dan menasehatinya.
- Penelitian yang dilakukan para ahli di Stanford University menemukan jika anak autisme cukup sulit untuk berbicara. Beberapa anak dengan kondisi ini mengalami speech delay atau keterlambatan bicara.
- Ciri anak autisme selanjutnya adalah, pribadinya hiperaktif dan impulsif. Ia sulit mengontrol perasaan sendiri dalam hal perasaan cemas, depresi dan marah untuk hal-hal yang tidak bisa ia penuhi serta lakukan.
Itulah beberapa ciri anak autisme yang bisa dilihat darinya sejak usianya sedini mungkin. Jika Mom menemukan sesuatu yang berbeda dari buah hati, jangan ragu untuk mengonsultasikan hal ini dengan dokter atau ahlinya. Ketika suatu risiko bisa dideteksi sejak sedini mungkin, ini akan bisa diatasi sejak sedini mungkin pula. Semoga informasi ini bermanfaat.
#WomenForWomen