Fimela.com, Jakarta Pelatihan buang air atau disebut juga toilet training adalah sebuah proses di mana si kecil belajar untuk mulai buang air kecil dan buang air besar di toilet selayaknya orang dewasa. Pada proses ini, anak diajari untuk tidak buang air di pampers seperti yang biasa dilakukannya.
Waktu terbaik untuk toilet training adalah saat anak menunjukkan kesiapan secara fisik dan emosional, yaitu mulai usia 1,5 sampai 3 tahun. Proses toilet training pada anak laki-laki cenderung lebih lambat dari anak perempuan. Tidak perlu memaksa jika anak belum mau atau masih belum siap.
Advertisement
Langkah-langkah toilet training
Jelaskan pada anak apa yang perlu ia lakukan dan dimana ia melakukannya. Anak bisa belajar dengan mengamati dan mengikuti arahan orang tuanya. Tentu perlu pembiasaan yang tidak sebentar. Di bawah ini langkah-langkah toilet training yang bisa dicoba untuk anak mulai usia 1,5 tahun.
1. Biarkan anak melihat bagaimana cara kita menggunakan toilet.
Anak kecil cepat belajar melalui proses mengamati.
2. Gunakan potty seat atau dudukan toilet khusus anak.
Ini akan sangat memudahkan anak saat proses toilet training dan membuat posisi duduknya nyaman.
3. Kenalkan toilet training pada anak.
Kenalkan toilet training dengan menonton video tentang toilet training, baca buku tentang toilet training, main boneka memperagakan toilet training, dll.
4. Biasakan anak BAK di toilet.
Buka pampers anak setiap pagi saat bangun tidur, lalu ajak anak BAK di potty seat-nya. Tidak apa-apa kalau anak belum bisa BAK. Jadikan ini rutinitas setiap pagi agar dia terbiasa.
5. Untuk sehari-hari, pakaikan training pants.
Training pants yaitu celana dalam berbahan handuk. Training pants akan tetap basah jika anak mengompol karena bahannya handuk, tapi tidak berceceran. Gunakan pampers hanya pada saat tidur siang, tidur malam, dan pergi saja.
6. Di awal toilet training, ajak anak untuk BAK setiap 1-2 jam sekali.
Lama kelamaan anak akan paham rasanya ingin BAK dan punya inisiatif sendiri saat ingin BAK.
7. Biasakan anak BAK di toilet.
Untuk BAB, katakan kepada anak untuk langsung bilang saat perutnya sakit. Jadi, bisa membiasakan anak untuk BAB di toilet.
8. Setiap anak punya fase yang berbeda.
Proses toilet training pada anak bisa cepat, bisa lambat. Jadi, nikmati setiap prosesnya ya!
Sebaiknya, lakukan langkah-langkah di atas satu persatu dan jangan langsung berbarengan semuanya. Kalau sudah berhasil langkah satu, baru lanjutkan langkah dua, dst. Semangat!
Ditulis oleh: Aulia Oktafia Mahmudah