3 Hal yang Dibutuhkan Anak Perempuan dari Ibunya

mertua dan menantu — Kebutuhan anak ke sosok ibu/copyright by AlessandroBiascioli (Shutterstock)

Fimela.com, Jakarta Menjadi perempuan itu tidak mudah. Banyak stigma, stereotip, dan diskriminasi yang kerap diberikan oleh masyarakat pada diri kita sebagai perempuan. Bahkan, terkadang stigma, stereotip, dan diskriminasi itu datang dari sesama perempuan juga.

Sebagai orang yang paling dekat dengan anak perempuan kita, kita harus bisa menjadi sosok yang paling bisa diandalkan untuk membentuk dirinya menjadi pribadi yang tangguh namun penyayang. Membentuk pribadi anak perempuan yang demikian perlu pendekatan yang intens, namun tetap lembut.

Untuk menjadi pribadi yang tangguh dan penyayang, ternyata ketiga hal di bawah inilah yang dibutuhkan oleh anak perempuan dari diri kita, ibunya, kapan pun dan berapa pun umur mereka.

1. Kehangatan dan dukungan yang membuatnya yakin dengan kemampuan dirinya

Menantu dan Mertua — Ilustrasi/copyrightshutterstock/Tom Wang

Tidak mengharapkan apa pun, tapi sentuhan hangat dan kalimat penuh semangat dari ibu sudah cukup bagi anak. Sebaliknya, jika seorang ibu terlalu sering mengkritik, ini bisa membuat harga diri anak perempuannya jatuh dan akhirnya memiliki konsep diri yg negatif.

2. Body acceptance yang membuatnya mencintai dirinya apa adanya

ibu mertua dan menantu — Ilustrasi/photo created by prostooleh - www.freepik.com

Anak perlu ditanamkan dalam pikirannya bahwa semua anak perempuan itu cantik. Berambut kerinting, berkulit sawo matang, bertubuh gemuk, atau semua yang dianggap ‘ketidak sempurnaan’ dan tidak sesuai dengan standard kecantikan masyarakat itu tetap cantik. Ibu yang kerap mengkritik fisik anak perempuannya (dan juga fisiknya sendiri), sudah pasti akan membuat anak perempuannya tidak bisa menerima dirinya apa adanya. Jika bukan kita, ibunya, siapa lagi yang mampu membuat dirinya merasa berharga?

3. Harapan yang realistis membuatnya menentukan standar hidup yang realistis

menantu mertua — Ilustrasi/Copyright shutterstock.com

Jika harapan kita terlalu tinggi atau bahkan tidak sesuai dengan diri anak perempuan kita, misalnya kita berharap kelak dia menjadi pengacara padahal dia lebih senang dengan pekerjaan seni, hal ini bisa membuat ia hidup dalam tekanan dan membentuk standar hidup yang tidak realistis juga untuk dirinya.

Anak perempuan itu bagaikan cermin dari kita, ibunya. Mereka akan memperlakukan dirinya sendiri sebagaimana mereka diperlakukan. Ajarkan anak perempuan tentang keberhargaan dan penerimaan diri sejak awal ya Mom, untuk menjadi pribadi yang tangguh dan penyayang.

Ditulis oleh: Aulia Oktafia Mahmudah