Tips Mencetak Anak Percaya Diri dan Ceria Seperti Clayton dari Kreator Konten Keluarga Michael Rendy Wiyono

Fimela.com, Jakarta Mengajak anak dalam membuat konten di media sosial kerap menjadi perdebatan sampai mendapat cap eksploitasi anak. Hal itu juga yang menjadi perhatian kreator konten keluarga Michael Rendy Wiyono yang mengajak putranya Clayton dalam membuat konten.

Michael Rendy Wiyono memahami jika ia tidak bisa memaksakan anak saat ia sedang tidak ingin membuat konten. Namun, seringnya, Clayton justru senang dan aktif saat berhadapan dengan kamera untuk keperluan dokumentasi pribadi ataupun konten.

Michael bersama istrinya Lizzebeth membagikan tips mencetak anak percaya diri dan ceria. Seperti membiasakan mengajak Clayton ngobrol sejak usia tiga bulan.

"Orangtuanya harus aktif, saya dari sejak Clay usia tiga bulan, hampir setiap hari selalu ajak ngobrol terus. Hal ini untuk menstimulasi keaktifan bayinya agar jadi anak yang aktif dan ceria," ujar Michael.

TERKAIT: 7 Sikap Orangtua agar Anak Tidak Kecanduan Gadget di Era Digital

TERKAIT: Tips Parenting Menghadapi Remaja yang Sedang Mencari Jati Diri

Tidak Memanjakan Anak

Dalam hal mendidik anak, pria yang akrab disapa Ayah Clay ini selalu berdiskusi dengan istrinya. Cara mendidik anak oleh kedua orangtua harus sama rata agar anak tak menjadi bingung.

"Kami paling anti manjain anak. Kami juga mendidik anak selalu dengan kesepakatan. Jadi satu suara, satu visi, satu tujuan. Anak tidak bingung mesti ngikutin didikan yang mana. Karena kami suami istri satu suara, satu cara didik," jelasnya.

Selain cara mendidik, Michael Rendy dan istrinya memberikan asupan makanan yang sehat. Sejauh ini Clayton jarang pilah-pilih makanan, bahkan ia sudah menyukai salmon mentah.

"Setiap hari kami berikan Clay multivitamin, dan makanan favoritnya itu salmon mentah," tutupnya.

Michael dan istrinya juga bukan tipe orangtua yang protektif. Mereka cenderung membebaskan putranya untuk mencoba hal-hal baru. Meski Clay aktif di depan kamera tanpa disuruh, orang tuanya tetap membatasi konten dirinya.

Hal ini agar Clayton tetap tumbuh menjadi anak-anak normal yang juga menikmati waktu bermain dan belajar. Saat ini, Clayton sendiri sudah sekolah tingkat Pre-K.