Sukses

Parenting

Pentingnya Mengenalkan Anak Permainan Tradisional, Mencegah Kecanduan Gawai

Fimela.com, Jakarta Seiring dengan berkembangnya zaman, anak-anak masa kini seolah tak lagi mengenal yang namanya permainan tradisional. Jangankan memainkan permainan tradisional, berinteraksi dengan sesama teman sekolah atau bermain bersama teman-temannya sudah tampak jarang. 

Anak-anak masa kini lebih suka bermain gawai dan menghabiskan waktunya di layar telepon pintar atau laptop. Padahal perlu orangtua tahu, anak yang terbiasa menghabiskan waktu di depan gawai bisa berisiko kecanduan gawai. Kecanduan gawai sendiri bisa menyebabkan beragam dampak negatif.

Dampak Negatif Kecanduan Gawai

Ada beberapa dampak negatif yang bisa dialami anak dari kecanduan gawai. Dampak negatif tersebut antara lain sebagai berikut: 

  • Anak mengalami gangguan perilaku.
  • Anak berpotensi mengalami cyberbullying dari teman-teman atau orang lain di sosial media. 
  • Mengalami gangguan tidur. 
  • Anak berisiko mengalami penurunan daya pikir dan daya ingat. 
  • Anak lebih berisiko mengalami obesitas dan penyakit berbahaya lainnya. 
  • Anak mengalami gangguan otak.
  • Risiko stres, depresi dan gangguan otak yang lebih parah meningkat pada anak yang kecanduan gawai. 
  • Anak berisiko mengalami gangguan penglihatan.
  • Sistem imun atau daya tahan tubuh menurun karena kurangnya gerak dan aktivitas fisik anak. 
  • Pola makan terganggu. 
  • Anak rentan kelelahan dan sakit kepala. 
  • Anak mengalami penurunan konsentrasi.
  • Kecanduan gawai bisa berisiko menyebabkan sakit leher dan punggung serta tangan. 

Bagaimana Mencegah Anak dari Kecanduan Gawai?

Mengutip dari laman liputan6.com, Ketua Tim Kerja Perilaku Ibu Hamil, Anak, dan Remaja Kemenkes Herawati mengatakan, saat ini adalah waktu yang baik untuk mengembalikan permainan tradisional seperti kelereng dan bakiak untuk mencegah anak dari kecanduan gawai. Aneka permainan tradisional memiliki banyak manfaat untuk anak. Manfaat tersebut mulai dari melatih anak untuk bersosialisasi dengan lebih baik, membuat anak memiliki gerak tubuh atau fisik yang lebih baik dan mencegah beragam masalah kesehatan fisik pun psikis. 

“Anak jadi ketergantungan dan akhirnya bisa menjadi sibuk dengan gawai. Anak tidak memikirkan lingkungan sekitar, akhirnya pertumbuhkan psikis, fisik maupun sosialnya terganggu. Karena mereka tidak mau secara otomatis berinteraksi dengan yang lainnya," tutur Herawati.

Pandemi COVID-19 selama ini telah membuat anak lebih suka bermain dengan gawai. Sebagian besar anak juga menjadi lebih suka menyendiri dan kurang berinteraksi dengan orang lain. Dampaknya, anak-anak lebih berisiko tinggi terhadap kecanduan gawai. Untuk mengatasi dan mencegah risiko ini, memperkenalkan kembali permainan tradisional ke anak menjadi hal yang sangat penting. 

Aneka permainan tradisional bisa membantu anak untuk lebih aktif dalam bersosialisasi maupun bergerak aktif. Memainkan permainan tradisional juga memungkinkan anak untuk berpikir lebih kritis, fokus serta cerdas. Jadi Mom, yuk sama-sama kenalkan lagi permainan tradisional ke anak. Semoga informasi ini bermanfaat.

#WomenForWomen

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading