Fimela.com, Jakarta Setiap orangtua tentu akan khawatir jika anak memiliki warna feses yang berbeda dari biasanya. Namun, perubahan warna feses anak terkadang bisa menjadi tanda yang harus dan tidak harus untuk dikhawatirkan.
Feses pada anak bisa berubah-ubah setiap hari, tergantung dengan makanan yang dikonsumsi oleh anak seperti sayuran hijau, vitamin, hingga obat. Jika tidak, perubahan warna feses ini bisa menjadi tanda kehadiran suatu penyakit seperti diare.
Dikutip dari healthline.com seiring dengan bertambahnya usia anak, perubahan pola makan serta makanan yang dikonsumsi akan berdampak langsung pada warna dan tekstur feses anak. Meski meresahkan, nyatanya sistem pencernaan pada anak-anak biasanya bekerja lebih cepat dibandingkan dengan orang dewasa. Sehingga, tak heran jika anak-anak memiliki berbagai macam warna feses.
Advertisement
Penyebab Feses anak berwarna hijau
Melansir dari medicalnewsoday.com biasanya anak-anak memiliki feses berwarna coklat karena disebabkan oleh empedu atau cairan berwarna hijau kecoklatan yang diproduksi oleh hati. Warna dari kotoran ini umumnya menjelaskan bahwa hati dan pankreas pada anak bekerja secara normal.
Meskipun perubahan feses anak menjadi warna hijau bukanlah hal yang serius, orang tua perlu waspada jika perubahan warna disertai dengan berbagai gejala. Inilah dua alasan yang membuat feses anak berwarna hijau:
Advertisement
1. Makanan yang dikonsumsi
Perubahan feses anak berwarna hijau biasanya terjadi karena anak mengonsumsi makanan berwarna hijau. Makanan berwarna ini mengandung klorofil yang dapat mengubah feses menjadi warna hijau.
Makanan yang dapat mengubah feses anak berwarna hijau:
- Sayuran hijau meliputi bayam, kangkung, dan selada
- Permen dan kue yang mengandung pewarna buatan
- Suplemen zat besi yang dapat mengubah feses menjadi warna hijau atau hitam
2. Diare
Diare sering kali menjadi penyebab perubahan warna pada feses manusia, terutama anak-anak. Diare terjadi ketika usus kecil tidak dapat menyerap cukup air yang disebabkan oleh virus.
Terjadinya diare dapat mengubah jumlah air dan elektrolit dalam kotoran yang membuat pergerakan sistem pencernaan lebih cepat dari biasanya, sehingga terjadilah perubahan pada warna feses anak.
Berikut beberapa penyebab umum diare pada anak:
- Virus noro
- Vaksin rotavirus
- Infeksi bakteri salmonella
- Penggunaan obat-obatan seperti antibiotik
- Kafein
- Keracunan makanan.
Sedangkan, diare kronis yang terjadi pada anak dapat menandai terjadi masalah seperti:
- penyakit radang usus (IBD)
- Penyakit Crohn atau radang usus
- Sindrom iritasi usus besar (IBS)
- Alergi terhadap suatu makanan
Selain itu, adanya parasit dalam tubuh juga dapat menyebabkan terjadinya diare, Giardia salah satu parasit yang menyebar melalui kontak ketika buat air besar. Kehadiran parasit ini terjadi karena anak-anak malas untuk cuci tangan sehingga membuat mereka rentan terhadap bakteri atau parasit.
Waspadai perubahan warna feses
Perubahan warna feses anak tidak bisa dipandang dengan sebelah mata, berikut warna feses yang harus diwaspadai oleh orang tua:
- Feses berwarna pucat
Kotoran atau feses yang berwarna pucat bisa memiliki tanda terjadi masalah dengan hati, kantong empedu dan pankreas. Hal ini terjadi karena terdapat sedikit empedu dalam feses, sehingga menyebabkan warna feses mengalami perubahan.
Jika anak memiliki warna feses pucat dan disertai dengan gejala nyeri atau muntah segeralah hubungi dokter untuk mendapatkan perawatan.
- Feses berwarna gelap atau hitam pekat
Feses dengan warna yang gelap merupakan hal normal yang dapat terjadi pada anak. Warna seperti ini biasanya disebut dengan mekonium dan tidak bertahan lama. Feses berwarna gelap pada anak bisa menjadi bahaya jika kotoran tersebut memiliki warna yang sangat gelap sehingga bisa menimbulkan
Biasanya jika anak memiliki warna feses yang sangat gelap menandakan bahwa sedang terjadi pendarahan gastrointestinal. Para orang tua disarankan untuk memantau kesehatan anak jika tidak membaik dalam waktu 12 jam.
- Tanda peringatan
Jika anak memiliki warna feses yang tidak normal dan disertai dengan gejala berikut segera temui dokter.
- Tanda-tanda dehidrasi
- Muntah berkali-kali dalam sehari
- Demam lebih tinggi dari 100,4 fahreinheit
- Tidak nafsu makan
Penulis: Angela Marici
#Women for Women