1 Cara Melepas Anak ke Sekolah dengan Tenang dari Daring ke Luring

Sekolah Anak — Ilustrasi sekolah yang tepat untuk anak. Credits: pexels.com by Max Fischer

Fimela.com, Jakarta Selama dua tahun anak-anak belajar dari rumah atau daring sejak pandemi, di tahun ajaran baru ini, mereka kembali ke sekolah secara luring. Bukan hanya anak yang beradaptasi, melainkan orangtua juga harus mempersiapkan diri.

Salah satu yang paling menjadi perhatian adalah menata mental dan pikiran saat melepas anak kembali menjalani pertemuan tatap muka di sekolah. Hal itu juga yang banyak ditanyakan pada webinar ModernParent by mothercare bertajuk 'Super Bekal' yang berkolaborasi bersama Skip Hop dan Montessori Haus Asia yang berlangsung secara virtual, Senin (18/7).

Ms, Rosalyn Tamara, S.Sn, Dipl. Montessori, penulis, pendiri & direktris Akademi MHA memberikan satu tips agar nyaman dan tenang melepas anak kembali sekolah offline. Atau bagi ibu baru yang akhirnya merasakan pengalaman melepas anak untuk pertama kalinya ke sekolah.

"Anak-anak selalu melihat orangtua, jadi kembali lagi bagaimana cara kita mempersiapkan diri. Pasti ada air mata yang berlinang, tapi orangtua harus meneguhkan hati dan menguatkan mental," ujar Ms. Rosalyn.

Menata Hati dan Pikiran

Ms, Rosalyn Tamara, S.Sn, Dipl. Montessori, penulis, pendiri & direktris Akademi MHA — Webinar ModernParent by mothercare bertajuk 'Super Bekal' yang berkolaborasi bersama Skip Hop dan Montessori Haus Asia yang berlangsung secara virtual, Senin (18/7).

Jadi nomor satu dan satu cara ampuh yang harus dipersiapkan adalah orangtua terleih dahulu. Lalu bagaimana menghadapi segala kekhawatiran yang berkecamuk di pikiran para orangtua?

"Pikiran kita disiapkan, karena memang bisa jadi hal yang tak terduga di luar sana. Para orangtua harus bisa merespons dengan positif dengan value yang dimiliki keluarga. Pasti saat bisa menata hati dan pikiran, kita akan mengirim anak dengan tenang dan gembira ke sekolah," lanjutnya.

Anak-Anak Butuh PTM

Webinar ModernParent by mothercare bertajuk 'Super Bekal' yang berkolaborasi bersama Skip Hop dan Montessori Haus Asia yang berlangsung secara virtual, Senin (18/7).

Sebab setelah dua tahun belajar dari rumah atau diselingi dengan pertemuan tatap muka, menurut Ms. Rosalyn ini saatnya kesempatan bagi anak-anak untuk melihat dunia luar. Serta bertemu dengan teman-teman sebaya serta belajar bersosialisasi.

"Anak-anak membutuhkan lingkungan baru di luar lingkungan rumah untuk bersosialisasi. Sudah saatnnya mereka menjalani pertemuan tatap muka untuk bekal diri di masa depan nanti," jelasnya lagi.