Fimela.com, Jakarta Masa liburan semester telah tiba. Setelah menjalankan ujian akhir waktu anak-anak untuk menebus penat belajar akhirnya datang. Namun, terkadang masa liburan terasa tidak terlalu menghilangkan jenuh bagi anak-anak, apalagi di masa ketika endemi masih belum tercapai Indonesia. Dan masih banyak halangan untuk melakukan kegiatan produktif di luar rumah.
Menyambut Hari Keluarga Nasional yang jatuh pada tanggal 29 Juni 2022, Tokopedia mengadakan virtual workshop dengan menggandeng salah seorang Psikolog Anak dan Keluarga untuk memberikan tips liburan yang menghilangkan jenuh untuk anak dan juga mengembangkan kemampuan sosialisasinya. Kegiatan ini sebagai bentuk komitmen untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
Psikolog anak dan keluarga, Anna Surti Ariani atau akrab dipanggil Nina menyebutkan bahwa selama pandemi yang membatasi interaksi langsung anak memiliki dampak pada kemampuan sosialisasi anak. Padahal anak-anak usia balita menjadi fondasi untuk mengasah kemampuan anak dalam bersosialisasi. Dan berdasarkan anjuran ilmu psikologi ada kategori usia-usia anak terampil bersosialisasi.
Advertisement
Advertisement
Keterampilan Anak dalam Bersosialisasi Berdasarkan Usianya
Bersosialisasi merupakan kemampuan penting yang harus dimiliki anak sehingga mereka bisa beradaptasi dengan teman sebaya atau masyarakat. “Dampak pada anak karena tidak ada bersosialisasi secara langsung akan membuat mereka sulit membayangkan seperti apa sosialisasi itu sehingga akan mempersulit kemampuan sosialisasi mereka,” jelas Anna pada Virtual Workshop yang berlangsung pada Selasa (28/6).
Usia krusial untuk diperhatikan untuk mengembangkan sosialisasi anak. Usia di bawah 2 tahun biasanya mereka hanya di fase memperhatikan orang lain ketika bersosialisasi, usia 2 tahun anak akan di fase bermain sendiri dan fokus pada mainannya. Usia 3 tahun merupakan usia ketika anak akan memperhatikan orang lain bermain. Barulah di usia 3,5 tahun anak akan mulai bermain bersama namun belum bersosialisasi, misalnya hanya berbagi mainan atau meminjam mainan.
Ketika anak menginjak usia 4 tahun barulah mereka mulai melakukan interaksi ketika bermain. Dan usia 5 tahun ke atas anak akan bermain bersama, aktif dan berinisiatif dalam bermain, tidak hanya itu permainan mereka sudah ada aturan tertentu yang mereka atur.
Tips Liburan Antijenuh Sekaligus Mengembangkan Skill Sosialisasi Anak
1. Jadwalkan Waktu Quality Time Bersama Anak
Mungkin hari-hari orang tua banyak di habiskan untuk bekerja. Liburan kali ini dan seterusnya, coba jadwalkan waktu untuk menghabiskan waktu bersama anak dan bermain bersama. Ajak anak bermain permainan yang mendukung skill sosialisasinya seperti bermain roleplay.
“Buat skenario konflik dengan anak, seperti memperebutkan mainan, bermain curang atau bicara dengan kata tidak sopan. Setelahnya, ajak anak diskusi dan mencari solusi bersama jika menghadapi berbagai situasi tersebut. Dengan bermain peran, anak akan memiliki gambaran riil terkait cara menyelesaikan masalah dengan orang lain,” jelas Anna.
2. Usahakan Anak Bisa Menghabiskan Waktu dengan Kedua Orang Tua
“Dengan anak memperhatikan interaksi yang harmonis antara kedua orang tuanya akan membantu membuat mereka belajar bersosialisasi yang terbaik,” tutur Anna.
3. Daftarkan Anak Ke Klub Olahraga atau Seni
Biasanya selama musim liburan ada banyak klub klub aktivitas yang dibuka untuk anak.Anak-anak bisa didaftarkan ke klub tersebut, dengan begitu mereka bisa memperolah kemampuan baru, bertemu orang-orang baru dan itu juga bisa mengurangi rasa jenuh yang dialami oleh anak.
Advertisement
4. Berikan Kelonggaran Aturan selama Musim Liburan
“Contohnya, sehari-hari tidak boleh makan es krim sekarang boleh deh makan es krim,” ujar Anna memberikan contoh.
5. Ciptakan Suasana Ceria Di rumah
Ada hari baik dan ada hari buruk. Anna mengungkapkan selama liburan ini coba untuk jangan terlalu sering berantem atau jika terlanjur berantem segera berbaikan dan segeram bangun kembali suasana ceria sehingga anak juga bersemangat dan ceria.
6. Abadikan Kegiatan Menyenangkan Semasa Liburan dalam Foto dan Video
Ketika beraktivitas dan berkegiatan menyenangkan ketika liburan, jangan lupa abadikan momen tersebut dalam foto dan video. Karena suatu hari pada saat tidak sempat melalukan kegiatan bersama keluarga dan sang anak pun sedang tidak nyaman, foto dan video itu bisa kembali memunculkan rasa senang di hatinya.
Penulis: Tasya Fadila
#Women for Women