6 Hal yang Mampu Dekatkan Hubungan Orangtua dan Anak

Masak selalu menyenangkan jika dilakukan bersama keluarga. Semua orang saling membantu, memastikan bahan tidak ada yang tertinggal atau menjaga kompor menyala dan memastikan tidak ada yang gosong. Baik orangtua maupun anak akan belajar banyak hal dari memasak, mulai dari mengenal bahan dan bumbu dapur, cara memasak hingga saling membantu dan bertanggung jawab dengan tugasnya masing-masing.

Penting sekali merayakan hari sepesial bersama, ulang tahun misalnya. Mengingat hari ulang tahun anggota keluarga terasa penting karena setiap orang pasti ingin diingat, dianggap, dan dihargai keberadaannya. Mensyukuri kelahiran anggota keluarga juga sekaligus menjadi sebuah ungkapan sayang yang tidak dikatakan langsung. Dalam berbagai momen spesial seringkali juga muncul doa dan harapan dari orangtua atau anak sehingga keluarga menjadi lebih saling memiliki.

Berpelukan adalah kontak fisik yang mungkin canggung dilakukan keluarga pada umumnya, apalagi itu bukanlah kebiasaan yang sering dilakukan dalam kehidupan adat ketimuran seperti Indonesia. Sungkem saja dilakukan hanya di momen tertentu, apalagi berpelukan yang bisa jadi terasa sangat asing. Tapi berpelukan memiliki banyak manfaat untuk kesehatan, terutama mental. Bukan hanya mampu melepaskan hormon oksitosin, berpelukan juga memberikan rasa nyaman, dukungan, kasih sayang dan penerimaan.

Makan bersama terasa sepele tapi sering diabaikan banyak keluarga. Berkumpul dan bisa duduk bersama di depan meja makan mampu membangun interaksi yang kemungkinan tidak akan kamu dapatakan di waktu-waktu biasa. Sebuah penelitian bahkan menemukan bahwa keluarga yang terbiasa makan bersama memiliki ikatan rasa sayang yang lebih kuat dan menciptakan keluarga yang bahagia.

Orangtua yang konservatif dan menjaga tradisi mungkin akan jarang bercanda dengan anak-anaknya demi "menjaga kewibawaan" sebagai orangtua. Tapi sesungguhnya orangtua yang terbiasa bercanda dengan anak-anaknya merasa lebih bahagia dan jarang stres dalam kehidupannya. Bahkan bisa meningkatkan harapan hidup orangtua atau membuat diri panjang umur.

Di zaman serba canggih teknologi saat ini, gawai seringkali menjadi penghalang orangtua dan anak mendapatkan quality time yang ril. Meskipun berada di satu ruangan yang sama, bisa jadi keduanya tidak berinteraksi secara langsung. Jika ingin membangun hubungan yang kuat antara orangtua dan anak, bangun juga kebiasaan membatasi memakai ponsel atau gawai.

Setiap keluarga mungkin memiliki hal-hal lain yang membuat mereka lebih dekat. Kalau keluarga kamu seperti apa, Sahabat Fimela?

#Women for Women