Fimela.com, Jakarta Broken home bukan fenomena yang asing dalam kehidupan kita sehari-hari. Kita sering menjumpai kondisi keluarga yang tidak harmonis hingga hal itu berdampak pada anak-anaknya.
Broken home tidak hanya soal perceraian orang tua saja. Lebih dari itu, broken home adalah istilah untuk menggambarkan situasi atau keadaan rumah di mana sudah tidak ada lagi cinta, kasih sayang, dan kepedulian di dalamnya.
Advertisement
BACA JUGA
Lalu, apa saja penyebab broken home dan bagaimana dampaknya bagi anak? Untuk lebih jelasnya, simak ulasan selengkapnya di bawah ini.
Advertisement
1. Akibat Perceraian Orang tua
Perceraian memang akan mengorbankan banyak hal, terutama keutuhan keluarga. Jika kedua orang tua sudah tidak bisa lagi menemukan solusi untuk mengatasi permasalahan di dalam rumah tangganya, maka perceraian biasanya akan jadi pilihan alternatif.
Sayangnya, hal ini tidak sebanding dengan dampak yang akan dirasakan oleh anak-anak. Mereka masih membutuhkan kasih sayang dari kedua orang tuanya.
Saat orangtua berceria, salah satu dari mereka pasti meninggalkan rumah, bahkan situasi paling parah kedua-duanya meninggalkan rumah dan anak akan menjadi sendiri di rumah. Jika hal ini terjadi, maka anak pun akan menjadi korban dan hal ini membuat perkembangan mereka terganggu. Anak bisa menjadi pemurung dan menutup diri dari lingkungan.
2. Kematian Anggota Keluarga
Meninggal memang sebuah keniscayaan yang tidak bisa dihindari oleh setiap manusia. Sayangnya, tidak semua keluarga yang ditinggalkan kuat untuk menerima orang yang dicintainya telah pergi.
Meskipun harus menerima takdir, namun kematian salah satu anggota keluarga, apalagi kematian orang tua, pasti akan membuat anak-anak merasa terpukul. Belum lagi dampaknya jika ayah atau ibu harus menjadi orang tua tunggal yang banyak menanggung beban.
Pasalnya, keluarga broken home bisa tercipta ketika orang tua tunggal tidak mampu merawat keluarganya. Alhasil, anak-anak pun tidak endapatkan kasih sayang secara maksimal. Mereka juga mungkin akan sering berada diluar pengawasan orangtua sehingga mudah terjerumus oleh pergaulan yang kurang baik.
Advertisement
3. Adanya Pertengkaran dalam Keluarga
Pertengkaran, percekcokan, atau beda pendapat antar anggota keluarga adalah hal yang biasa. Namun, jika hal ini terus terjadi, tidak menutup kemungkinan akan membuat sebuah keluarga menjadi broken home.
Perdebatan yang terjadi dalam keluarga seharusnya bisa ditengahi oleh orang tua. Jika orang tua tidak mampu melakukannya, maka anak akan menjadi pembangkang dan tentu hal ini akan merusak kenyamanan di dalam rumah.
Dampak Keluarga Broken Home pada Anak
1. Gangguan Emosi
Anak yang mengalami broken home biasanya akan memiliki gangguan emosi. Mereka susah mengatur atau mengendalikan perasaannya.
Tentu saja hal ini tidak bisa dianggap sepele, sebab gangguan ini bisa mempengaruhi perkembangannya sampai ia tumbuh dewasa. Gangguan emosi pada anak yang tidak ditangani juga dapat memicu masalah kesehatan mental di kemudian hari.
2. Menurunnya Prestasi Akademik
Untuk bisa fokus belajar, anak membutuhkan lingkungan yang nyaman dan mendukung. Tentu hal ini sulit didapatkan oleh anak yang broken home. Alhasil, mereka akan mengalami penurunan prestasi akademik di sekolahnya.
3. Rentan Mengalami Bullying
Umumnya, anak-anak yang broken home juga kerap mendapatkan perlakuan kasar dari teman-temannya yang berujung pada aksi bullying. Hal ini bisa terjadi ketika anak broken home tidak bisa bersosialisasi seperti anak pada umumnya. Akahirnya, mereka dianggap aneh dan menerima tindakan bullying.