Fimela.com, Jakarta Mengasuh dan membesarkan anak merupakan tugas dan tanggung jawab yang besar bagi orangtua. Orangtua punya peran penting dalam perkembangan anak. Namun, menjadi orangtua juga tidak mudah sebab ada banyak hal baru yang perlu dipelajari dalam pengasuhan.
The Whole-Brain Child, buku karya Daniel J. Siegel, M.D., dan Tina Payne Bryson, Ph.D ini hadir untuk menawarkan 12 Strategi Revolusioner Mendukung Perkembangan Otak Anak. Melalui buku ini, orangtua bisa mendapat banyak wawasan penting terkait membangun kecerdasan emosional anak, membantu anak mengenali emosi mereka, membangun simpati, dan sebagainya.
Advertisement
BACA JUGA
Advertisement
Menawarkan 12 Strategi Revolusioner Mendukung Perkembangan Otak Anak
Judul: The Whole-Brain Child
Penulis: Daniel J. Siegel, M.D., dan Tina Payne Bryson, Ph.D
Penyunting: Ida Wajdi
Penerjemah: Nuraini Mastura
Penerbit: Noura Books
SINOPSIS:
Tahukah Ayah-Bunda, bahwa tantrum, rasa cemas berlebihan, dan berbagai luapan emosi lainnya yang dialami anak ternyata bisa disebabkan oleh otak yang belum berkembang secara sempurna?
Namun, Ayah-Bunda tidak perlu khawatir. The Whole-Brain Child menawarkan dua belas strategi utama untuk mendorong perkembangan otak yang sehat, sehingga anak menjadi lebih tenang dan bahagia. Melalui buku ini, Anda diajak untuk:
meredakan emosi anak dengan metode bercerita,mengajak anak berpikir dan mendengarkan, alih-alih bersikap reaktif,menggerakkan tubuh untuk menenangkan emosi, danmendorong empati anak saat berada di tengah konflik.
Dengan memahami beberapa dasar yang sederhana tentang cara kerja otak, kita akan lebih mampu memahami anak, menanggapi situasi sulit dengan lebih efektif, dan membangun fondasi bagi kesehatan sosial, emosional, dan mental mereka. Buku ini dilengkapi juga dengan komik dan infografis menarik sehingga pembaca lebih mudah menangkap inti pesan yang disampaikan.
***
"Orangtua yang berbicara dengan anak mereka tentang perasaan mereka memiliki anak-anak dengan kecerdasan emosi yang baik dan lebih mampu memahami perasaan mereka sendiri dan orang lain." (hlm. 34)
"Dalam hal perkembangan, anak-anak usia dini memiliki belahan otak kanan yang dominan, terutama pada usia tiga tahun pertama. Mereka belum meguasai kemampuan untuk menggunakan logika dan kata-kata untuk mengekspresikan perasaan." (hlm. 51)
"Ada kalanya anak-anak kita tidak ingin bercerita meski kita memintanya. Kita perlu menghormati keinginan mereka mengenai bagaimana dan kapan mereka mau bicara, terutama karena mendesak mereka untuk bercerita hanya akan menjadi bumerang." (hlm. 71)
"Semakin sering anak Anda memikirkan tentang apa yang terjadi di dalam diri mereka sendiri, maka mereka semakin berkesempatan mengembangkan kemampuan untuk memahami diri dan merespons terhadap apa yang terjadi pada dunia di dalam diri dan sekitar mereka." (hlm. 119)
"Anak-anak bisa belajar memperhatikan pikiran-pikiran yang beredar di benak mereka, dan memahami bahwa mereka tak perlu mempercayai setiap pikiran itu. Mereka bahkan bisa berdebat dengan gagasan-gagasan yang tidak membantu atau tidak sehat, bahkan tidak nyata." (hlm. 208)
"Semakin anak-anak menikmati waktu yang mereka habiskan dengan Anda dan anggota keluarga yang lain, semakin mereka akan menghargai hubungan dan lebih mendambakan pengalaman membangun relasi yang positif dan sehat dalam masa depan mereka." (hlm. 251)
Mempelajari cara otak anak bekerja bisa membuat kita lebih memahami tindakan anak. Serta membantu kita mengarahkannya ke arah yang lebih baik. Setiap strategi yang ditawarkan di buku dijelaskan secara ilmiah dan praktis. Ada muatan contoh-contoh kasus yang bisa dijadikan pembelajaran.
Banyak hasil studi dan riset terkait otak dan perkembangan otak yang dipaparkan di buku ini. Untuk tips-tips praktis membantu perkembangan kecerdasan emosional anak, ada beberapa poin yang bisa cukup mudah dipahami dan dipraktikkan. Selain itu ada beberapa ilustrasi yang cukup membantu kita dalam mengaplikasikan cara yang lebih baik dalam merespons atau menanggapi emosi anak.
Sejumlah penjelasan tampak terasa seperti diulang-ulang di buku ini. Jadi, agaknya perlu meluangkan waktu khusus untuk membaca buku ini agar tidak gampang bosan atau jenuh (apalagi bagi para orangtua yang pastinya sangat sibuk dalam keseharian mengurus anak).
The Whole-Brain Child bisa menjadi salah satu buku penting untuk dibaca para orangtua, guru, dan kalangan yang peduli dengan pengasuhan dan proses tumbuh kembang anak. Memahami perkembangan otak anak mungkin tak mudah, tapi tetap bisa dipelajari dengan menerapkan strategi-strategi yang ditawarkan di buku.
#WomenforWomen