Fimela.com, Jakarta Beberapa bayi dan anak-anak memiliki reaksi ketika mereka minum susu sapi atau susu formula yang terbuat dari susu sapi. Ini bisa disebabkan oleh 2 hal: intoleransi laktosa atau alergi susu. Jika anak kamu memiliki salah satu dari kondisi ini, kamu harus mengubah pola makannya untuk mengurangi susu atau menghindarinya sama sekali.
BACA JUGA
Advertisement
Dikutip dari mayoclinic.org, Sekitar 1 dari 10 anak kecil mengalami reaksi ketika mereka minum susu sapi. Ini bisa jadi karena mereka memiliki intoleransi laktosa atau alergi susu. Alergi susu jauh lebih umum daripada intoleransi laktosa pada anak di bawah 5 tahun.
Alergi susu merupakan masalah dengan sistem kekebalan tubuh sehingga tubuh bereaksi terhadap protein dalam susu. Alergi biasanya melibatkan bagian lain dari tubuh serta perut, dan dapat menyebabkan gejala seperti ruam kulit atau pembengkakan pada wajah.
Advertisement
Gejala
Gejala alergi susu, yang berbeda dari orang ke orang, terjadi beberapa menit hingga beberapa jam setelah kamu atau anak kamu minum susu atau makan produk susu.
Tanda dan gejala langsung dari alergi susu mungkin termasuk:
- Gatal-gatal
- Rasa gatal atau kesemutan di sekitar bibir atau mulut
- Pembengkakan pada bibir, lidah atau tenggorokan
- Batuk atau sesak nafas
- Muntah
Tanda dan gejala yang mungkin membutuhkan lebih banyak waktu untuk proses alergi meliputi:
- Kotoran encer atau diare, yang mungkin mengandung darah
- Kram perut
- Pilek
- Mata berair
- Kolik, pada bayi
Alergi susu atau intoleransi susu?
Alergi susu sebenarnya berbeda dari intoleransi protein susu dan intoleransi laktosa. Tidak seperti alergi susu, intoleransi tidak melibatkan sistem kekebalan tubuh. Intoleransi susu memerlukan perawatan yang berbeda dari alergi susu yang sebenarnya. Tanda dan gejala umum dari intoleransi protein susu atau intoleransi laktosa termasuk masalah pencernaan, seperti kembung, gas atau diare, setelah mengonsumsi susu atau produk yang mengandung susu.
Advertisement
Penyebab
Semua alergi makanan sejati disebabkan oleh kerusakan sistem kekebalan tubuh. Jika anak memiliki alergi susu, sistem kekebalan anak akan mengidentifikasi protein susu tertentu sebagai berbahaya, memicu produksi antibodi imunoglobulin E (IgE) untuk menetralkan protein (alergen). Lain kali jika anak bersentuhan dengan protein ini, antibodi IgE mengenalinya dan memberi sinyal pada sistem kekebalan anak untuk melepaskan histamin dan bahan kimia lainnya, yang menyebabkan berbagai tanda dan gejala alergi.
Penulis : Saffa Sabila
#Woman For Woman