Studi: Berhubungan Intim saat Remaja Berdampak Buruk Bagi Emosinya

Usia remaja juga menjadi usia di mana anak-anak berada pada rasa keingintahuan yang besar. Termasuk keingintahuannya dalam hal seksual atau hubungan intim. Apalagi, mengingat saat ini perkembangan teknologi dan pergaulan pada anak-anak bisa saja lebih buruk jika tidak diawasi atau dipantau dengan baik. 

Bicara mengenai seksual dan remaja, melansir dari laman WebMD.com, remaja yang pernah melakukan seks atau berhubungan intim rentan memiliki emosi negatif. Para peneliti menemukan jika remaja yang pernah melakukan seks baik secara oral, vaginal atau keduanya bisa memiliki emosi yang kurang stabil. Mereka juga rentan menyesali perbuatannya atas dampak negatif yang dialami.

Penelitian yang dilakukan pada sedikitnya 273 siswa kelas 9 dan 10 di sekolah Umum di California pada rentang tahun 2002 - 2004 menemukan jika 56%  siswa yang pernah berhubungan intim merasakan dampak negatifnya. Ada 31% siswa yang merasakan dampak negatif seks oral, 58% merasakan dampak negatif dari seks vaginal dan 62% siswa merasakan dampak negatif dari seks keduanya.

Beberapa dampak negatif berhubungan intim yang ditemukan peneliti antara lain risiko hamil di luar pernikahan, merasa dimanfaatkan oleh pasangan, risiko tertular infeksi menular seksual lebih tinggi, merasa buruk tentang diri mereka sendiri, menyesali perbuatan dan beberapa risiko kesehatan terkait berhubungan intim saat fisik pun psikis belum siap mengingat usia remaja masih sangat muda. 

Untuk menghindari remaja melakukan hubungan intim terlalu dini, setiap orangtua penting memberi pengawasan pada anak-anak. Orangtua juga penting memberikan pengertian dan pendidikan tentang seksual secara jelas kepada anak-anak. Semoga informasi ini bermanfaat.

#WomenForWomen