Sukses

Parenting

Orangtua Harus Tahu! Ini 7 Tanda Anak Mengalami Depresi

Fimela.com, Jakarta Menjadi anak-anak tidak berarti hidup selalu dipenuhi oleh hal-hal menyenangkan. Bagi beberapa anak yang kurang beruntung, mereka harus melalui masa kecil yang sulit karena berbagai kondisi. Oleh sebab itu, bukannya tidak mungkin jika anak memiliki gangguan mental, contohnya depresi. Orang tua dituntut untuk lebih waspada dan perhatian terhadap kesehatan mental anak, karena anak belum mengetahui isu seputar kesehatan mental. Berikut adalah 7 tanda anak mengalami depresi.

1. Terlalu bergantung pada telepon genggam

Saat ini kehidupan kita memang tidak bisa dipisahkan dari telepon genggam. Tetapi, saat anak terlalu bergantung pada telepon genggam, hal tersebut bisa menjadi indikasi untuk berbagai hal, salah satunya depresi. Terlalu sering menggunakan telepon genggam untuk mengalihkan diri dari emosi negatif hanya akan memberi ketenangan sementara. Dalam jangka panjang, penggunaan telepon genggam yang berlebihan akan berpengaruh buruk pada kondisi emosional. Hal tersebut juga mampu menjauhkan anak dengan orang terdekatnya.

2. Menjaga jarak dengan keluarga dan teman

Sebagai dampak dari penggunaan telepon genggam yang berlebihan, anak yang sedang mengalami depresi cenderung akan membatasi diri dan menjaga jarak dengan orang terdekatnya, seperti keluarga dan teman. Menurut seorang profesor dan University of Kansas, orang yang mengalami depresi memiliki kecenderungan untuk menarik diri dari kehidupan sosial. Padahal secara umum, mengisolasi diri sendiri berpengaruh buruk pada kondisi mental seseorang.

3. Sulit berkonsentrasi

Menurut Natasha Santos, seorang terapis perilaku, saat seseorang mengalami depresi, proses pencernaan informasi seseorang tidak akan berjalan sebagaimana seharusnya. Sulit berkonsentrasi pada anak dapat berpengaruh buruk pada aspek akademik anak, terlebih jika tidak ada orang sekitar yang memberikan dukungan kepada anak. Hal tersebut akan memperburuk kondisi depresi yang sedang dialami oleh anak.

4. Mudah lelah

Saat seseorang merasa lelah sepanjang waktu, hal tersebut dapat menjadi salah satu tanda depresi, begitupun dengan anak. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Helia Ghanean dan teman-temannya, kelelahan menjadi tanda umum seseorang mengalami depresi berat. Gejala ini juga dialami oleh 90% orang yang didiagnosa memiliki depresi. Untuk anak, mudah lelah membuat anak kesulitan untuk menjalani aktivitas sehari-hari, seperti beranjak dari tempat tidur, mencuci muka, bahkan makan sekalipun.

5. Merasa bersalah

Muncul rasa bersalah pada anak harus diwaspadai sebagai salah satu tanda depresi. Rasa bersalah ini dapat muncul dari lingkungan keluarga yang tidak harmonis, tekanan kehidupan sosial, budaya, dan lain-lain. Saat seorang anak terus menerus merasa bahwa dirinya tidak layak, saat itu orang tua harus memberikan perhatian lebih pada anak. Bangun komunikasi dengan anak untuk mengetahui apa yang mereka rasakan dan mengapa mereka merasakan hal tersebut. Jangan hakimi anak atas apa yang ia rasakan.

6. Kehilangan minat dan ketertarikan

Saat anak kehilangan minat dan ketertarikan pada hal yang tadinya ia nikmati, mungkin hal tersebut dapat menjadi salah satu tanda depresi pada anak. Anhedonia adalah sebuah kondisi yang membuat seseorang merasa hampa, tidak nyaman, dan membosankan. Kondisi anhedonia pada anak membuat anak sulit merasa bahagia dan jika tidak ditangani maka hal tersebut dapat memicu kondisi lain, seperti stres, kecemasan, bahkan depresi.

7. Perubahan pola makan

Ketika terjadi perubahan pola makan dan tidur pada anak secara drastis, maka orang tua harus siaga memperhatikan apakah hal tersebut gejala dari depresi. Menurut Susan Alberts, seorang psikolog dari Cleveland Clinic,  seseorang yang mengalami depresi cenderung akan mengonsumsi makanan manis dan tinggi karbohidrat karena kedua makanan tersebut mampu meningkatkan hormon serotonin. Semakin tinggi hormon serotonin, maka suasana hati akan semakin baik. Tetapi, hal tersebut tentu hanya berdampak sementara. Saat anak merasa kehilangan motivasi atau terlalu khawatir, mereka cenderung tidak memiliki nafsu makan.

Jika anak memiliki tanda-tanda tersebut, jangan hakimi anak dan coba bangun komunikasi. Bukan tidak mungkin bagi anak untuk mengalami depresi. Oleh karena itu, segera minta bantuan pada tenaga profesional agar kondisi depresi pada anak tidak semakin buruk.

Ditulis oleh: Savitri Anggita Kusuma Wardani

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading