6 Tanda Unik Ini Ternyata Tunjukkan Kepintaran dan Kreativitas Anak

1. Apakah anak suka merasa terganggu dengan suara kunyahan orang lain? Jika iya, maka hal tersebut bisa menjadi tanda bahwa anak memiliki level kognisi kreatif yang tinggi. Menurut penelitian dari Northwestern University, orang yang memiliki kesulitan dalam mengontrol atau membatasi rangsangan ternyata memiliki level kognisi kreatif yang lebih tinggi dibandingkan orang pada umum nya.

2. Menurut penelitian dari Florida Gulf Coast University pada tahun 2016, kegiatan berpikir ternyata mampu menstimulasi mental secara positif. Hal ini tentu menjadi keuntungan bagi anak-anak yang seringkali hanyut dalam pikirannya, karena mereka menikmati kegiatan berpikir.

3. Saat anak suka membuat coretan tidak berbentuk, hal tersebut bukan berarti anak tidak memiliki bakat dalam bidang seni. Sebuah penelitian yang dilakukan pada 2009 menemukan bahwa anak yang suka membuat berbagai coretan ternyata memiliki ingatan yang lebih bagus dan lebih baik dalam kegiatan yang mengharuskan mereka untuk mengawasi dan memperhatikan sekitar.

4. Secara umum, sulung atau anak pertama ternyata memiliki kecerdasaan lebih dibandingkan saudaranya. Hal ini dipengaruhi oleh pengalaman orang tua yang baru pertama kali memiliki anak, sehingga selama masa kehamilan, baik ibu maupun ayah akan lebih memperhatikan nutrisi yang diberikan kepada sang anak. Selain itu, mereka juga berusaha menjaga pola hidup sebaik mungkin. Oleh karena itu, sebagian besar anak pertama memiliki IQ yang tinggi dan hasil tes kognitif yang lebih baik.

5. Saat anak memiliki kamar yang berantakan, jangan buru-buru menghujani mereka dengan amarah. Berdasarkan penelitian dari University of Minnesota, kelompok yang memiliki kamar yang berantakan ternyata jauh lebih kreatif dibandingkan kelompok yang memiliki kamar yang rapi. Orang dengan kreativitas yang tinggi kerap kali tinggal di lingkungan yang berantakan karena mereka tidak memiliki waktu untuk hal tersebut. Mereka kerap kali hanyut dalam kegiatannya.

6. Tanda ini mungkin mengejutkan, tetapi berkata kasar dapat menjadi tanda bahwa anak memiliki kosakata yang lebih luas. Walaupun memiliki makna buruk, nyata nya mengetahui banyak kata kasar ternyata berdampak positif pada aspek verbal. Saat seseorang memiliki banyak kosakata dalam sebuah kategori, maka hal tersebut dapat berpengaruh positif pada kategori verbal lainnya.

Ditulis oleh: Savitri Anggita Kusuma Wardani