Sukses

Parenting

Hidup Sederhana dan Bekerja Keras, Aku Sanggup Besarkan Dua Anak Sendiri

Fimela.com, Jakarta Setiap perempuan selalu memiliki kisahnya sendiri. Caranya untuk berjuang tentu tak sama dengan yang lainnya. Perempuan berdaya dan hebat dengan caranya masing-masing. Tiap pengalaman dan kisah pun memiliki inspirasinya sendiri seperti tulisan Sahabat Fimela yang diikutsertakan dalam Lomba The Power of Women: Perempuan Berdaya dan Hebat adalah Kamu berikut ini.

***

Oleh: Sylvi Maretta Ayuningtyas

Kisah hidupku berawal saat aku harus bertahan dalam kerasnya kehidupan saat aku menghadapi ujian hidup, yaitu perceraian. Aku adalah seorang wanita sederhana yang memiliki dua orang anak ketika usiaku genap 29 tahun.

Ketika anak kedua lahir di bumi ini, ujian itu hadir dalam hidupku. Aku harus mengambil satu keputusan yang tidak mudah. Sebelum menikah aku adalah wanita yang bekerja. Ketika berumahtangga aku harus mengikuti suami dinas di luar kota dan pada akhirnya aku berhenti bekerja, lalu mengurus suami dan anak.

Menjelang usia pernikahan ketiga tahun ujian itu hadir. Suatu perceraian yang membawa dampak psikologis bagi aku. Aku membawa kedua buah hatiku untuk hidup bersamaku.

Aku yang dahulu pernah bekerja maka di kala kondisi ekonomi yang sulit karena pada prinsipnya aku tidak ingin banyak bergantung kepada keluarga, kuputuskan untuk bekerja kembali. Apa pun itu yang penting halal dan membawa keberkahan. Aku bekerja kembali di satu perusahaan yang dulu aku resign dan aku mendapat kepercayaan lagi. Sujud syukurku aku bisa bekerja tanpa sulit mencari lapangan pekerjaan yang baru.

Sebelumnya aku pernah mengalami yang namanya tertipu dalam melamar pekerjaan karena begitu besarnya keinginanku untuk bisa bekerja lagi, tapi semua itu menjadi hikmah dan cerita yang semakin menguatkan jalan hidupku.

Di perusahaan tempatku bekerja saat itu lumayan mencukupi kebutuhan aku dan anak-anakku sambil aku bisnis MLM juga. Akhirnya aku bisa membeli perabotan yang sejak aku bercerai tidak membawa barang sama sekali hanya baju yang melekat di tubuhku.

 

Bekerja Keras demi Buah Hati Tercinta

Aku bisa membeli televisi pertama kalinya dari gaji pertama yang aku terima. Singkat cerita baru setahun aku bekerja aku harus menghadapi PHK dan aku berusaha mencari lagi pekerjaan baru. Selang berganti bulan aku mendapat pekerjaan baru sebagai honorer PNS meski gajiku lebih baik dari pekerjaan sebelumnya aku tetap berharap bisa menjaga hubungan baik dengan rekan di perusahaan itu.

Dari gaji honorer aku beranikan diri kredit sepeda motor selama 3 tahun. Akhirnya bisa antar anak pertama ke sekolah dengan sepeda motor yang sebelumnya hanya naik sepeda ontel yang masih harus pedal.

Aku selalu mensyukuri apa yang kita miliki menjadi sumber kekuatanku. Setelah dua tahun aku bekerja kembali aku harus di hadapkan dengan dilema yang membuat aku harus kehilangan lagi pekerjaanku. Aku kembali ke titik nol lagi, menabung dan menabung lagi, sampai pada akhirnya aku diterima di salah satu bank swasta nasional.

Aku merintis kembali karierku. Aku ingin menunjukkan pada semua orang bahwa dengan keterbatasan kondisi secara sosial di mana status janda itu lebih banyak sisi negatifnya dalam masyarakat, aku ingin buktikan bahwa tidak semua status janda itu berlabel buruk.

Selama hampir 7 tahun aku bekerja di perbankan, waktu yang sangat cepat terasa sekali, anak-anak makin besar dan butuh biaya yang tidak sedikit. Aku berharap masih diberi kesehatan dan kekuatan untuk bisa melihat mereka menjadi anak yang mandiri dan sesuai harapanku.

Bergaya hidup sederhana dan tidak banyak mengeluh menghadapi segala tantangan dan rintangan yang tidak mudah selama perjalanan hampir sepuluh tahun kesendirianku hidup bersama kedua malaikatku. Tetap semangat menjadi wonder woman dan makin bijak melewati waktu.

 

#WomenforWomen

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading