Fimela.com, Jakarta Memiliki anak lebih dari satu adalah impian bagi sebagian orang tua. Tetapi, sebelum berencana memiliki anak kedua, akan lebih baik jika orang tua mengetahui fenomena sibling rivalry terlebih dahulu. Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), sibling rivarly merupakan salah satu tahap yang akan mendukung perkembangan sosial dan emosional anak.
Sibling rivalry pada umumnya ditandai dengan munculnya rasa cemburu dan kompetitif dalam hubungan kakak beradik. Jika tidak ditangani dengan tepat, rasa cemburu dan kompetitif tersebut dapat berkembang ke perilaku agresif, bahkan mampu meningkatkan risiko depresi, kecemasan, dan kemarahan pada anak saat dewasa.
Fenomena sibling rivalry biasanya muncul pada anak pertama yang baru saja memiliki adik. Anak pertama akan merasakan perhatian orang tua dan orang-orang disekitarnya akan teralihkan dari dirinya dan terfokus pada adiknya. Ketidakseimbangan perhatian dan kasih sayang tersebut mampu menjadi pemicu munculnya sibling rivalry.
Advertisement
Selain itu, sibling rivalry juga dapat muncul karena anak masih belum mengetahui cara positif untuk menarik perhatian atau mengajak bermain dengan saudaranya, sehingga mereka cenderung akan memulai perkelahian untuk memulai interaksi. Stres pada orang tua serta minimnya waktu yang dihabiskan bersama antara orang tua dan anak juga mampu meningkatkan potensi munculnya sibling rivalry.
BACA JUGA
Advertisement
Cara Mencegah dan Mengatasi Sibling Rivalry
Berikut adalah beberapa cara untuk mencegah dan mengatasi fenomena sibling rivalry:
1. Mencoba bersikap adil
2. Jangan membandingkan anak satu sama lain, biarkan mereka menjadi dirinya sendiri
3. Ajarkan dan bimbing anak cara mendapatkan perhatian saudaranya dengan positif
4. Ajarkan dan bimbing anak cara menyelesaikan konflik dengan saudaranya
5. Meluangkan waktu bersama, baik dengan keseluruhan anggota keluarga, maupun masing-masing anak
6. Perlakukan anak sesuai dengan kepribadian dan karakternya masing-masing
7. Tunjukkan kasih sayang, baik secara lisan maupun perbuatan
8. Daripada kompetisi, lakukan kegiatan yang membutuhkan kerja sama
9. Jangan membela anak secara khusus, terlebih jika ditunjukkan secara terang-terangan di depan saudaranta
10. Ajarkan dan bimbing anak cara mengungkapkan perasaan dan pendapatnya dengan baik
Â
Ditulis oleh: Savitri Anggita Kusuma Wardani