Fimela.com, Jakarta Beberapa jenis kanker yang berkembang pada anak berbeda dengan kanker yang berkembang pada orang dewasa. Gaya hidup atau faktor risiko lingkungan bukanlah penyebabnya. Sebaliknya, biasanya kanker pada anak muncul dari perubahan DNA dalam sel.
Kanker pada anak-anak terkadang sulit dikenali karena penyakit umum dapat menutupi tanda-tanda peringatan dini. Melansir dari hellosehat.com (14/2), di Indonesia setiap tahun terdapat sekitar 11.000 anak yang baru terdiagnosis kanker. Kasus kanker pada anak-anak di Indonesia sebetulnya cukup jarang terjadi, tetapi penyakit ini merupakan salah satu kematian 90.000 anak setiap tahunnya.
Ada pun jenis kanker yang menyerang anak-anak. Melansir dari cancer.org (2/14), berikut beberapa kanker yang sering di derita pada anak-anak. Simak selengkapnya di bawah ini.
Advertisement
BACA JUGA
1. Leukemia
Leukemia, yang merupakan kanker sumsum tulang dan darah, adalah yang paling umum di derita oleh anak-anak. Kanker ini menyumbang sekitar 28% dari semua kanker pada anak-anak. Jenis yang paling umum diderita anak adalah leukemia limfositik akut (ALL) dan leukemia myeloid akut (AML).
Leukemia ini dapat menyebabkan nyeri tulang dan sendi, kelelahan, kulit pucat, pendarahan atau memar, demam, penurunan berat badan, dan gejala lainnya. Leukemia akut dapat tumbuh dengan cepat, sehingga perlu diobati (biasanya dengan kemoterapi) segera setelah ditemukan.
2. Tumor Otak dan Sumsum Tulang Belakang
Tumor otak dan sumsum tulang belakang adalah kanker paling umum kedua yang diderita pada anak-anak. Ada banyak jenis tumor otak dan sumsum tulang belakang. Perawatan dari jenis tumor tersebut juga berbeda-beda.
Sebagian besar tumor otak pada anak-anak dimulai di bagian bawah otak, seperti otak kecil atau batang otak. Hal ini dapat menyebabkan anak merasakan sakit kepala, mual, muntah, penglihatan kabur atau ganda, pusing, kejang, kesulitan berjalan atau memegang benda, dan gejala lainnya. Tumor sumsum tulang belakang kurang umum dibandingkan tumor otak pada anak-anak dan orang dewasa.
Advertisement
3. Neuroblastoma
Neuroblastoma terbentuk pada pada awal sel saraf yang ditemukan pada embrio atau janin yang sedang berkembang. Sekitar 6% kanker anak adalah neuroblastoma. Jenis kanker ini berkembang pada bayi dan anak kecil. Jarang terjadi pada anak-anak yang berusia lebih dari 10 tahun. Tumor dapat muncul di mana saja, tetapi biasanya dimulai di perut (perut) yang terlihat sebagai pembengkakan. Ini juga dapat menyebabkan gejala lain, seperti nyeri tulang dan demam.
Neuroblastoma dengan risiko rendah memiliki angka harapan hidup sebesar 95%. Sementara itu, neuroblastoma yang lebih ganas dan berisiko tinggi memiliki angka harapan hidup sebesar 40-50%.
4. Tumor Wilms
Tumor Wilms (juga disebut nephroblastoma) muncul pada satu atau kedua ginjal. Tumor ini paling sering ditemukan pada anak-anak berusia sekitar 3 hingga 4 tahun, dan jarang terjadi pada anak-anak yang lebih tua dan orang dewasa. Tumor wilms bisa muncul sebagai pembengkakan atau benjolan di perut. Terkadang anak mungkin memiliki gejala lain, seperti demam, nyeri, mual, atau nafsu makan yang menurun. Tumor Wilms menyumbang sekitar 5% dari kanker anak.
5. Limfoma
Limfoma muncul di sel sistem kekebalan yang disebut limfosit. Kanker ini paling sering muncul di kelenjar getah bening atau di jaringan getah bening lainnya, seperti amandel atau timus. Penyakit ini juga dapat mempengaruhi sumsum tulang dan organ lainnya. Gejalanya tergantung di mana kanker muncul dan dapat mencakup penurunan berat badan, demam, berkeringat, kelelahan, dan benjolan (pembengkakan kelenjar getah bening) di bawah kulit di leher, ketiak, atau selangkangan.
Di Indonesia, angka penderita limfoma pada tahun 2010 mencapai 9% dari total kasus kanker anak, lalu meningkat menjadi 16% pada 2011. Pada tahun 2012 dan 2013, jumlah anak yang menderita kanker limfoma di Indonesia menurun menjadi 15% dari total kasus.
6. Rhabdomyosarcoma
Rhabdomyosarcoma muncul pada sel yang biasanya berkembang menjadi otot rangka. Ini adalah otot-otot yang kita kendalikan untuk menggerakkan bagian-bagian tubuh kita. Jenis kanker ini dapat muncul di hampir semua bagian di tubuh, termasuk kepala dan leher, selangkangan, perut, panggul, atau di lengan atau kaki. Kanker ini dapat menyebabkan rasa sakit, bengkak, atau keduanya. Ini adalah jenis sarkoma jaringan lunak yang paling umum terjadi pada anak-anak. Sebanyak 3% anak menderita kanker tersebut.
Advertisement
7. Retinoblastoma
Retinoblastoma adalah kanker mata. Ini menyumbang sekitar 2% dari kanker anak. Biasanya terjadi pada anak-anak sekitar usia 2 tahun, dan jarang ditemukan pada anak-anak yang lebih tua dari 6 tahun. Retinoblastona biasanya muncul ditandai dengan munculnya bercak di tengah mata, pembesaran bola mata, berkurangnya penglihatan hingga mengalami kebutaan. Di Indonesia sendiri, ada sekitar 4-6% kanker pada anak merupakan retinoblastoma.
8. Kanker Tulang
Kanker yang muncul di tulang, kanker ini paling sering terjadi pada anak-anak dan remaja yang lebih tua, tetapi kanker ini dapat berkembang pada usia berapa pun. Tahun 2011 dan 2012, jumlah anak yang menderita kanker tulang di Indonesia mencapai 7%. Sementara pada tahun 2013, angka penderita osteosarkoma adalah 9% dari total kasus kanker yang terjadi pada anak. Apabila kanker belum menyebar ke area tubuh lain, angka harapan hidup pasien bisa mencapai 70-75%. Terdapat dua jenis kanker tulang pada anak yakni, osteosarcoma dan sakroma ewing.
Osteosarcoma
Osteosarcoma paling sering terjadi pada remaja, dan biasanya berkembang di daerah di mana tulang tumbuh dengan cepat, seperti di dekat ujung tulang kaki atau lengan. Ini sering menyebabkan nyeri tulang yang memburuk di malam hari atau saat beraktivitas. Ini juga dapat menyebabkan pembengkakan di daerah sekitar tulang.
Sarkoma Ewing
Sarkoma Ewing adalah jenis kanker tulang yang tidak banyak dialami anak-anak. Kanker ini paling sering ditemukan pada remaja muda. Tempat paling umum munculnya kanker ini adalah pada tulang panggul, dinding dada (seperti tulang rusuk atau tulang belikat), atau di tengah tulang kaki. Gejalanya bisa berupa nyeri tulang dan pembengkakan.
Nah, itu tadi adalah beberapa jenis kanker yang sering di derita pada anak-anak. Ada baiknya untuk memeriksakan anak sedini mungkin untuk mengetahui apakah ada kelainan pada bagian tubuh anak.
#WomenforWomen