Fimela.com, Jakarta Masalah malas belajar pada anak adalah persoalan yang dihadapi oleh banyak orangtua. Memasukkan anak ke sekolah tentu dimaksudkan untuk membuat anak menerima pendidikan formal yang akan menjadi bekal terbaik untuk masa depannya.
BACA JUGA
Advertisement
Tapi sayangnya, tidak semua anak memiliki ketertarikan yang sama untuk menuntut ilmu. Adapula anak-anak yang merasa malas atau kurang memiliki motivasi untuk tekun dalam pelajarannya.
Dari rasa malas ini, ilmu-ilmu yang diperoleh dari sekolah tentu akan sulit untuk diterima anak.
Maka, tujuan menyekolahkan anak yang awalnya untuk membuat mereka menjadi sosok yang pintar dengan ilmu pengetahuan yang didapatkannya di sekolah, akan terganggu dan sulit tercapai.
Ada hal yang bisa dilakukan para orangtua untuk membantu meningkatkan ketertarikan dan motivasi anak dalam hal pelajaran serta membuatnya pintar di sekolah.
Berikut ini adalah cara agar anak pintar di sekolah dan tidak malas belajar yang dirangkum dari berbagai sumber.
Advertisement
1. Perkenalkan berbagai jenis gaya belajar
Gaya belajar memiliki berbagai jenis. Setiap anak, bahkan orang, memiliki jenis gaya belajar yang berbeda-beda.
Ada tujuh gaya belajas dasar, yakni Visual, Auditori, Verbal, Fisik, Logis (matematis), Sosial dan Soliter.
Terdapat anak-anak yang memiliki gaya belajar dominan, sampai campuran gaya belajar. Gaya belajar ini sangat penting untuk memaksimalkan anak menyerap informasi yang diberikan.
Gaya belajar sangat bermanfaat untuk meningkatkan kecepatan dan kualitas pembelajarannya.
2. Fokus pada minat anak
Kegiatan belajar akan menjadi lebih menarik jika anak mempelajari hal yang mereka sukai.
Tuntun mereka untuk memperdalam topik dan hal yang mereka sukai.
Ketika mereka merasa tertarik untuk mempelajari suatu hal, bukan hal yang sulit bagi mereka untuk menguasai hal tersebut.
Para orangtua wajib mengetahui minat dan ketertarikan anak, sehingga bisa membantu anak menemukan apa yang ingin mereka jadikan fokus untuk masa depannya.
3. Fokus pada hal yang dipelajarinya
Dibandingkan sekadar bertanya bagaimana pelajaran yang di sekolah hari ini, coba minta anak mengajari orangtua mereka. Hal ini dimaksudkan untuk melihat bagaimana anak memahami apa yang dipelajarinya.
Ilmu pengetahuan yang diperoleh anak lebih penting dari nilai ujian. Tegaskan bahwa hasil bukanlah yang paling penting.
Meminta anak untuk mengajari orangtua juga akan mempertegas dan membuatnya semakin mendalami apa yang dipelajarinya.
4. Apresiasi pencapaiannya
Tidak peduli sekecil apapun pencapaian anak, orangtua perlu memberi apresiasi akan hal tersebut.
Bagi anak-anak usia SD, hal ini sangat penting. Mereka membutuhkan penguatan positif terus-menerus agar tetap termotivasi untuk belajar dan menerima tantangan agar menjadi lebih baik.
Sangat disarankan, apresiasi yang diberikan adalah berupa pengakuan dan perayaan pencapaian.
Terutama jika anak baru saja berhasil menyelesaikan suatu pekerjaan yang sangat sulit baginya, penting untuk menerima perlakuan khusus.
Advertisement
5. Jadikan setiap hari adalah hari belajar
Menjadikan setiap hari sebagai hari belajar mungkin terdengar berlebihan. Tapi sebenarnya, selama orangtua bisa melakukannya dengan tepat, hal tersebut tidak berlebihan sama sekali.
Di setiap kesempatan, dorong anak untuk menjelajahi dunia di sekitarnya. Berikan pertanyaan dan ciptakan koneksi. Ajari anak untuk berpikir kritis tentang apa yang mereka lihat dan alami.
Mengubah setiap hari sebagai hari belajar akan membantu orangtua mengembangkan motivasi internal untuk belajar di manapun anak berada.
*Penulis: Vania Ramadhani Salsabillah Wardhani.
#Elevate Women