Fimela.com, Jakarta Rasanya tidak ada orangtua yang ingin anaknya tidak berprestasi di sekolah. Memiliki anak yang berprestasi di sekolah artinya ia merupakan anak cerdas.
Namun tidak mudah untuk membesarkan dan menjadikan seorang anak cerdas. Perlu pola pengasuhan yang tepat sehingga anak cerdas bisa tumbuh di situasi keluarga yang kondusif.
Advertisement
BACA JUGA
Seperti dikutip dari Inc.com, orangtua bisa mengaplikasikan 10 cara berikut ini untuk membesarkan anak cerdas dan berpengetahuan luas.
1. Mengajarkan keterampilan sosial
Sebuah studio oleh para peneliti di Pennsylvania State and Duke University menunjukkan adanya kolerasi positif antara keterampilan anak di taman anak-anak dengan keberhasilan mereka di masa dewasa. Mengajari anak cara menyelesaikan masalah dengan teman, berbagi barang milik mereka, mendengarkan tanpa menyela, dan membantu orang lain di rumah adalah awal yang baik.
Advertisement
2. Jangan terlalu melindungi
Banyak orangtua mengalami kesulitan membiarkan anak-anak memecahkan masalah, kemudian terburu-buru membantu memperbaiki tantangan bagi mereka.
Studi Universitas Harvard berpendapat bahwa membiarkan anak-anak membuat kesalahan dan mengembangkan ketahanan dan akal sangat penting dalam menyiapkan mereka untuk sukses.
3. Libatkan anak-anak di bidang akademik sejak kecil
Penelitian menunjukkan bahwa membacakan anak-anak cerita dan mengajari mereka matematika sejak dini dapat mempengaruhi pencapaian di tahun-tahun berikutnya. Mulailah untuk membiarkan anak mengejarkan sendiri pekerjaan rumah mereka karena membantunya sebenarnya dapat menghambat perkembangan mereka.
Advertisement
4. Jangan biarkan mereka terlalu lama menonton TV
Terlalu banyak menghabiskan waktu di depan layar telah dikaitkan dengan obesitas pada anak-anak, pola tidur yang tidak teratur, dan masalah perilaku. Menurut American Academy of Pediatrics, menghabiskan waktu di depan layar harus dibatasi hingga dua jam sehari.
5. Tetapkan harapan tinggi
Tim UCLA menemukan bahwa harapan orangtua pada anak-anak memiliki efek besar pada prestasi. Studi menemukan bahwa pada saat mereka berusia empat tahun, hampir semua anak dalam kelompok belajar dengan kinerja tertinggi memiliki orangtua yang mengharapkan merka untuk mencapai gelar sarjana.
Advertisement
6. Jangan menghabiskan banyak waktu untuk memuji sesuatu yang didapat tanpa adanya usaha
Sebuah penelitian di Universitas Stanford menunjukkan bahwa memuji anak-anak tanpa usaha yang ia lakukan sendiri. Ini akan menyebabkan kinerja yang kurang baik. Sebaiknya orangtua fokus untuk memberikan pujian yang berfokus pada upaya yang dilakukan anak-anak untuk mengatasi masalah dan tantangan.
7. Berikan tugas
Ada banyak bukti yang menunjukkan bahwa pekerjaan rumah sangat bermanfaat pada anak. Namun hanya sedikit dari orangtua yang memberikan anaknya tugas. Analisis data dari Universitas Minnesota menemukan bahwa keberhasilan di masa dewasa terlihat dari anak-anak yang telah melakukan tugas sejak usia 3-4 tahun.
Advertisement
8. Jangan mengabaikan
Menurut survei oleh Common Sense Media, 28 persen remaja mengatakan orangtua kecanduan perangkat seluler mereka. Sebagai generasi pertama orangtua dengan akses internet selama 24/7, penting untuk mengetahui kapan harus memutuskan hubungan dengan internet dan fokus pada orangtua.
9. Berusahalah untuk menciptakan rumah yang damai
Anak-anak dalam keluarga berkonflik tinggi cenderung bernasib lebih buruk, menurut tinjauan studi University of Illinois. Menciptakan lingkungan yang penuh kasih dan mendukung adalah pokok dari keturunan yang sehat dan produktif. Dianjurkan untuk mencontohkan perkelahian yang adil, penetapan batas, dan fokus pada rekonsiliasi.
Advertisement
10. Jangan terlalu keras
Ketika seorang anak mencontoh orangtua yang berwibawa, mereka belajar soal keterampilan pengaturan emosi dan pemahaman sosial yang penting untuk kesuksesan.
Simak video berikut ini
#elevate women