Fimela.com, Jakarta Sejak pandemi Covid-19, segala kegiatan harus dilakukan dari rumah termasuk sekolah. Namun, kini PTM atau Pembelajaran Tatap Muka telah dilakukan tentu dengan berbagai kebijakan yang dibuat oleh pemerintah, salah satunya dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Bagi anak, momen memasuki lingkungan baru dan berbeda setelah adaptasi dengan segala kegiatan online menjadi offline bisa cukup menakutkan.
Peran penting untuk meningkatkan kepercayaan diri pada anak adalah orangtua. Hal ini diperlukan agar anak merasa didukung dan tetap percaya diri di lingkungan baru sekolahnya. Sebelumnya, orangtua juga harus paham betul tentang karakteristik sang anak. Dengan begitu, orangtua pasti bisa dengan mudah membantu Si Kecil.
Advertisement
BACA JUGA
Jangan dianggap sepele terkait kepercayaan diri, karena self-esteem positif pada anak merupakan faktor pelindung untuk kesehatan mental yang baik. Berikut cara meningkatkan rasa percaya diri pada anak di sekolah yang telah Fimela rangkum dari beberapa sumber.
1. Berikan Pujian
Dilansir parents.com, Rabu (10/11/21), anak-anak pasti senang jika mendengar pujian dari orangtua maupun gurunya di sekolah, seperti kalimat pujian “Kerja bagus!”, dengan begitu ia akan menyadari pencapaiannya memang layak untuk dirayakan. Hal ini akan membuat anak merasa dihargai dan ia bisa membangun kepercayaan di lingkungannya termasuk sekolah.
Advertisement
2. Mengajarkan Anak untuk Belajar Mengatasi Rintangan Sendiri
Robert Brooks, PhD, penulis Raising Resilient Children mengatakan tentu wajar jika sebagai orangtua mencegah anak terluka, merasa putus asa atau membuat kesalahan. Namun, sebaiknya berikan pengertian pada anak bahwa tidak masalah jika gagal dan normal untuk merasa sedih, cemas atau marah. Dengan demikian, mereka belajar untuk berhasil dengan mengatasi rintangan.
“Sangat penting bagi anak-anak untuk memiliki kesempatan bermain dan mengambil risiko tanpa merasa bahwa orangtua mereka akan mengkritik atau mengoreksi mereka karena melakukan sesuatu yang salah,” ungkap Kathy Hirsh-Pasek, PhD, profesor psikologi di Temple University, Philadelphia.
3. Biarkan Anak Membuat Keputusan
Saat anak mendapatkan kesempatan dalam membuat pilihan sejak usia muda, Si Kecil akan membangun kepercayaan diri dalam penilaiannya sendiri yang baik. Namun lebih baik jika orangtua bisa memberikan hanya dua atau tiga pilihan. Misalnya, jangan menanyakan kepada anak apa bekal yang ingin dibawa ke sekolah, melainkan tawarkan dua pilihan makanan seperti roti atau nasi. Dengan begitu, anak bisa membuat keputusannya sendiri.
4. Mengembangkan Minat dan Bakatnya
Jika anak sudah terlihat gemar melakukan sesuatu seperti hobi dan keahliannya dalam masak, besar kemungkinan anak bisa berhasil di bidang lain dalam hidup mereka. Hobi ini juga sangat membantu anak-anak yang kesulitan menyesuaikan diri di sekolah. Maka, cobalah bantu anak untuk bisa bergaul dengan teman-temannya di sekolah dengan memanfaatkan minatnya tersebut.
Dilansir Verywell Family, cobalah memajang hasil karya di sekitar rumah yang telah ia buat di sekolah. Saat mereka membuat karya seni, menulis cerita atau menyusun proyek lainnya untuk sekolah. Kemudian, ajak anak untuk menceritakan tentang tugas mereka, seperti apa yang dirasakan, dipikirkan atau apa yang mereka paling sukai dari kreasi mereka.
Hal tersebut sangat penting dalam berkomunikasi antara orangtua dan anak sehingga Si Kecil bisa membangun kepercayaan diri dengan kemampuan serta kreativitas mereka.
5. Mengajarkan tentang Tanggung Jawab dan Mandiri
Bertanggung jawab atas tugas-tugas sekolah memberikan anak memiliki tujuan dan pencapaiannya sendiri. Bahkan, jika mereka tidak melakukan pekerjaan tersebut dengan sempurna, tetap berikan kalimat yang sekiranya bisa menghargai mereka. Memiliki suatu tanggung jawab juga memberi anak-anak rasa kendali atas hidup mereka juga sangat membantu dalam meningkatkan kepercayaan diri pada anak.
Sangat penting pula untuk mengajarkan anak-anak tumbuh dengan mandiri. Biarkan mereka mencari cara untuk berbicara dengan guru terkait masalah atau kesulitannya dalam tugas sekolah, mengatur tugas pekerjaan rumah, memastikan seragam sekolah telah siap diapakai dan sebagainya.
Advertisement
6. Memecahkan Masalah Sendiri
Myrna Shure, PhD, penulis Raising a Thinking Child mengatakan, “Anak-anak percaya diri ketika mereka mampu bernogosiasi untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan,” tuturnya. Dalam penelitiannya, ia menemukan orangtua dapat mengajarkan anak tentang memecahkan masalah sendiri mulai dari memikirkan cara mengatasi hingga bernegosiasi masalah tersebut.
7. Mengajarkan tentang Kesalahan
Cobalah untuk menegaskan kepada anak mengenai fakta bahwa manusia tidak sempurna dan bisa membuat suatu kesalahan. Orangtua juga harus bisa bersabar ketika anak melakukan sebuah kesalahan seperti mengalami masalah perilaku di sekolahnya. Alih-alih memarahi Si Kecil, lakukan sesuatu yang bisa anak pahami dan mengubah situasi tersebut menjadi peluang untuk berkembang. Dengan belajar dari kesalahan, anak juga bisa membangun kepercayaan dirinya dan menunjukkan mereka bisa mengatasinya dengan cara yang tepat.
Sebagai orangtua sebaiknya harus bersabar mengajarkan anak agar bisa tumbuh sehat baik fisik maupun mental. Kepercayaan diri anak ini bisa dengan mudah dibangun jika antara orangtua dan anak memiliki komunikasi yang baik.
Penulis: Atika Riyanda Roosni
#Elevate Women